Pukul 2 Siswa yang Sering Terlambat, Guru di SMAN 12 Bekasi Dicopot dari Wakil Kepala Sekolah

Pukul 2 Siswa yang Sering Terlambat, Guru di SMAN 12 Bekasi Dicopot dari Wakil Kepala Sekolah
Kompas.com
Editor: Malda Hot News —Kamis, 13 Februari 2020 12:19 WIB

Terasjabar.id - Seorang guru di SMAN 12 Kota Bekasi dicopot dari jabatan kepala sekolah.

Pencopotan jabatan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat itu sebagai sanksi karena sang guru telah memukul siswa.

Diberitakan, guru itu memukul dua siswa yang sering terlambat dan bermasalah di SMAN 12 Kota Bekasi.

Kejadian itu disaksikan sejumlah siswa yang sedang berdiri di tengah lapangan.

Pemukulan terhadap dua siswa itu ternyata terekam kamera ponsel dan video itu kemudian viral di media sosial.

Belakangan diketahui, video itu diviralkan oleh mantan siswa SMAN 12 yang telah mengundurkan diri.

Berawal dari terlambat ke sekolah

Peristiwa itu terjadi Selasa (11/2/2020) lalu.

Saat itu ada 172 siswa yang terlambat ke sekolah. Rata-rata yang terlambat adalah siswa-siswi kelas 12.

"Itu yang terlambat saat itu 172 siswa. Padahal biasanya yang terlambat hanya 20 orangan," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 12, Irna Tiqoh, di Kranji, Bekasi, Rabu kemarin.

Jam masuk di SMAN 12 adalah pukul 06.45 WIB dan telah diberi kelonggaran 15 menit.

Banyaknya siswa yang terlambat itu lantaran pintu masuk yang biasanya lewat gerbang belakang tidak dibuka lagi. siswa-siswa pun harus putar lebih jauh untuk sampai ke gerbang depan sekolah.

Dua siswa yang dipukul

Irna mengatakan, ada dua siswa yang dipukul. Mereka yang dipukul itu memang sering terlambat. Orangtua mereka sudah sempat dipanggil ke sekolah.

"Kebetulan itu memang anak-anak yang suka melakukan pelanggaran di sekolah ini. Ada dua orang yang seharusnya memang orangtuanya sudah dipanggil karena mereka bermasalah," kata dia.

Guru minta maaf

Setelah pemukulan, guru sekaligus wakil kepala sekolah bidang kesiswaan berinisial I itu langsung minta maaf di hadapan siswa-siswanya.

"Setelah itu, dia minta maaf. Sebelum viral loh ya minta maafnya," ujar Irna.

Irna mengatakan, I menyesali perbuatannya memukul anak siswanya. Dia mengatakan, maksud dan tujuannya memukul adalah untuk mendidik.

"Dia bilang ke siswa kalau telat itu jangan congkak. Dia juga janji tidak akan melakukan perbuatannya lagi," kata Irna.

Dicopot dari wakil kepala sekolah

Meski telah meminta maaf, I kemudian dicopot dari jabatan wakil kepala sekolah.

Sanksi itu diberikan Dinas Pendidikan Jawa Barat. "Beliau sudah dinonaktifkan... sudah ada SK dari Jawa Barat. Kan dia tugasnya sebagai wakil kesiswaan," ucap Irna.

Dikenal temperamental

Belakangan terungkap, I memang temperamental. Meski temperamental, kata Irna, I sosok yang sangat disiplin.

Karena itulah dia diberi tugas menangani kesiswaan. I juga dinilai pintar dalam memberi materi pelajaran.

"Beliau itu bagus orangnya, sangat pandai dan beliau termasuk penulis buku, terutama di bidang beliau, yaitu geografi dan sosiologi," kata Irna. (Cynthia Lova/Tribunjabar.id)



SMAN 12 Bekasi Telat Guru Jabatan Penganiayaan


Loading...