Kericuhan Terjadi di Rumah Tahanan Kabanjahe, Adanya Sejumlah Narapidana yang Merasa Tidak Terima Mendapat Hukuman Disiplin

Kericuhan Terjadi di Rumah Tahanan Kabanjahe, Adanya Sejumlah Narapidana yang Merasa Tidak Terima Mendapat Hukuman Disiplin
(Grid.ID : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 12 Februari 2020 17:58 WIB

Terasjabar.id - Kepala Rutan Kelas II B Kabanjahe, Simson Bangun menyebutkan, kericuhan yang terjadi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabanjahe dipicu oleh adanya sejumlah narapidana (napi) yang merasa tidak terima mendapat hukuman disiplin.

"Mereka merasa jangan dihukum disiplin," kata Simson, dalam wawancaranya yang ditayangkan di kanal Youtube Kompas TV, Selasa (12/2/2020).

Simson menerangkan, sebelumnya kepolisian melakukan razia pada Sabtu (8/2/2020) lalu.

Dalam razia tersebut, polisi mendapati seorang napi yang membawa narkoba di rutan.

"Jadi kita kan kalau ada pelanggaran aturan kita ada hukuman disiplin, tapi mereka tidak terima," terang Simson.

"Razia ini tanggal 8 Februari 2020, kedapatan seorang napi menyimpan narkoba, kemudian mengembang menjadi 4, ditambah lagi 2 sipir jadi total ada 6," tambahnya.

Menurut Simson, kericuhan ini pecah karena adanya provokator.

"Itu ada provokator, kita bikin disiplin lalu mereka merasa tidak senang," tuturnya.

Kericuhan Rutan Kabanjahe

Kericuhan pecah di Rutan Kelas II B Kabanjahe yang berlokasi di Jalan Bhayangkara, Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara, Rabu (12/2/2020).

 terlihat banyak bebatuan yang melayang.

Diduga, aksi lempar batu tersebut dilakukan oleh warga binaan.

Sementara itu, dalam tayangan Kompas TV, diberitakan kericuhan ini terjadi pada sekitar pukul 12.30 siang.

Saat ini petugas pemadam kebakaran tengah berupaya masuk ke dalam rutan untuk segera memadamkan api.

Pasalnya, dikhawatirkan kebakaran ini akan merembet ke pemukiman warga di sekitar rutan.

Napi Dievakuasi

diduga warga binaan mengamuk hingga melakukan aksi pembakaran.

Hingga saat ini, sudah terlihat ada beberapa warga binaan yang telah dievakuasi menggunakan mobil tahanan Polres Tanah Karo.

Menurut keterangan seorang tahanan berinisial T, awalnya mereka melakukan aksi kerusuhan karena adanya lima orang rekannya yang dirantai.

"Awalnya ada kawan kami yang dirantai," kata T.

"Makanya kami enggak terima," jelas T setelah dimasukkan di dalam mobil tahanan.

Dijelaskan T bahwa kelima rekannya itu sudah menjalani hidup dirantai selama tiga hari ini.

Namun, dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebab rekannya tersebut diperlakukan seperti itu.

Tiga Petugas Jaga Masih Terjebak

Kerusuhan yang terjadi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabanjahe, semakin tidak terkendali, Rabu (12/2/2020).

Ratusan warga binaan yang ada di dalam, masih belum diketahui secara pasti apa penyebab mengamuknya ratusan warga binaan ini.

Terlihat, situasi di dalam Rutan juga masih memanas.

Namun, puluhan warga binaan sudah ada yang tampak dievakuasi menggunakan mobil tahanan Polres Tanah Karo.

Para petugas dan pegawai Rutan juga terlihat sudah banyak yang berlarian dari gedung Rutan.

Namun menurut informasi, ada beberapa orang petugas Rutan yang diketahui masih berada di dalam gedung Rutan.

"Aku sudah enggak tau lagi Bang, yang ku pikirin ini kawanku ada tiga lagi di dalam. Enggak tau lagi gimana dia itu," ujar seorang petugas yang menghina seragam polisi penjara.

Amatan Tribun Medan, saat ini baik personel dari Polres Tanah Karo dan Yonif 125/Si'mbisa, telah berada di lokasi untuk mengamankan situasi.

Selain itu, kondisi Rutan juga sudah hampir 90 persen terbakar karena diduga warga binaan yang melakukan pembakaran dari dalam. 

Disadur dari (Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Tribun-Medan.com/Muhammad Nasrul)

Kepala Rutan Kelas II B Kabanjahe Sejumlah Narapidana Kericuhan


Loading...