Longsor Dekat Tol Cipularang, Areal Pertanian dan Sepuluh Rumah Terdampak

Longsor Dekat Tol Cipularang, Areal Pertanian dan Sepuluh Rumah Terdampak
Longsor di Kampung Hegarmanah, RT 03/04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), merusak rumah dan menimbun sawah milik warga. SINDOnews/Adi Haryanto
Editor: Admin Teras KBB —Rabu, 12 Februari 2020 10:33 WIB

Terasjabar.id -  Longsor terjadi di Kampung Hegarmanah, RT 03/04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (11/2/2020) malam. Longsor yang terjadi sekitar pukul 21.30 WIB itu, berasal dari tebing tanah di pinggir jalan Tol Cipularang bergerak ke arah permukiman warga di bawah.

Warga sekitar Dian Aisyah (23) mengatakan longsor itu terjadi secara tiba-tiba tanpa ada hujan sebelumnya. Akibatnya sempat terjadi kepanikan karena banyak warga yang berlarian menyelamatkan diri dalam keadaan gelap gulita.

Meskipun dari jarak antara jalan tol dengan permukiman warga sekitar 1 km, namun getaran dari pergerakan tanah itu terasa sangat kuat. "Ngak ada hujan atau angin, tiba-tiba tanah bergerak dan longsor. Padahal dari pinggir tol ke kampung sampai rumah warga itu lumayan jauh padahal, sekitar 1 kilometer," ucapnya, Rabu (12/2/2020) pagi.

Hingga saat ini warga masih merasakan khawatir terjadi longsor susulan karena tanah terus bergerak. Selain itu ada aliran air yang berasal dari gorong-gorong yang juga mengancam permukiman warga. Oleh karena itu, kata dia, warga saat ini banyak yang mengungsi sementara ke tempat yang aman. "Dari malam juga sudah banyak yang mengungsi karena takut ada longsor lagi," ujarnya.

Humas Tol Purbaleunyi, Nandang Elan membenarkan ada peristiwa longsor yang berdekatan dengan ruas jalan tol Cipularang itu. Longsor itu terjadi tepatnya di KM 118+600 B dan berjarak sekitar 5-7 meter dari bahu jalan tol.

Untuk itu demi menjaga keselamatan pengguna jalan tol pihaknya akan memasang rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi kejadian. "Longsornya memang dekat dengan bahu jalan makanya kami pasang sementara sementara rambu peringatan di TKP," tuturnya.

Menurutnya longsor itu terjadi di tanah miring dengan kedalaman longsor 15 meter dan lebar 30 meter (sejajar lajur). Diduga longsor terjadi akibat curah hujan tinggi sehingga membuat tanah jenuh sehingga tidak kuat menahan aliran air di dalam tanah.

 Selain itu longsor juga diakibatkan dari saluran air (gorong-gorong) yang tidak berfungsi sehingga air menyerap ke tanah dan mengakibatkan tanah longsor.  "Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini hanya ada berdasarkan data sementara ada sepuluh rumah yang terdampak. Terdiri dari satu rumah tertimbun atas nama Jajang, tiga rumah rusak berat, dan enam rumah terancam," sebutnya.

(Sindonews.com)

Longsor Dekat Tol Cipularang Areal Pertanian dan Sepuluh Rumah Terdampak Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat (KBB)


Loading...