Soal Penemuan Patung di Tasikmalaya, Balai Arkeologi: Bukan Langgam Ganesha

Soal Penemuan Patung di Tasikmalaya, Balai Arkeologi: Bukan Langgam Ganesha
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Selasa, 11 Februari 2020 16:41 WIB

Terasjabar.id - Balai Arkeologi Jawa Barat belum bisa memastikan keaslian puluhan patung batu diduga artefak di obyek wisata Batu Mahpar, Kabupaten Tasikmalaya.

Peneliti Utama Balai Arkeologi Jawa Barat, Nanang Saptono, menyebut banyak sekali komponen-komponen pengamatan untuk mengetahui keaslian dari benda-benda peninggalan sejarah.

Semisal, jenis bebatuan, jejak tingkatan teknologi, fisik bahan, langgam, atribut, lapisan tanah, dan lainnya.

"Sesuai enggak dengan patokan-patokan dalam arca itu. Yang penting lagi konteks, kaitan temuan satu dan lainnya itu bagaimana. Seperti pecahan-pecahan lainnya, justru menjadi petunjuk awal," ujar Nanang Saptono saat diwawancarai Tribun Jabar di Jalan Raya Cinunuk Kilometer 17, Kabupaten Bandung, Selasa (11/2/2020).

Menurutnya, lokasi dari penemuan patung-patung itu juga perlu ditelaah. 

"Kami belum lihat, nanti dulu, enggak bisa langsung menilai (keaslian patung-patung di Tasikmalaya itu)," katanya.

Patung-patung batu diduga artefak masih disimpan berceceran di obyek wisata Batu Mahpar, Selasa (11/2/2020).
Patung-patung batu diduga artefak masih disimpan berceceran di obyek wisata Batu Mahpar, Selasa (11/2/2020). (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Dia menuturkan patung yang menyerupai gajah atau Ganesha pada masa klasik dalam kebudayaan Sunda mempunyai ciri khas tersendiri.

"Istilahnya tipe Pajajaran, jadi bentuk gajahnya beda banget dengan yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujarnya.

Menurutnya, arca gajah di Sunda berbentuk sangat sederhana. Selain itu, memiliki langgam-langgam tertentu yang mencirikan Ganesha.

"Tidak semua gajah itu Ganesha tapi kalau dalam kaitannya dengan arca-arca klasik memang ada. Sangat jarang sekali menyerupai gajah," katanya.

Berkaitan dengan penemuan patung di Tasikmalaya, ucapnya, tak menunjukkan langgam Ganesha tetapi gajah.

"Kalau Ganesha tangannya, sikap kakinya, belalainya ke arah mana, ada ciri-cirinya. Jadi ini bukan Ganesha," ujarnya.

Ia tak menampuik lokasi penemuan patung-patung tersebut berpotensi terdapat benda peninggalan masa lalu lainnya.

Dia mencontohkan suatu lanskap ritual atau tempat yang dianggap sakral berpotensi terdapat benda arkeologi. 

"Misalnya itu di pertemuan sungai, di puncak bukit. Suatu titik-titik yang dicurigai, di lembah sungai. Itu dekat enggak dengan pertemuan sungai? Seperti beberapa sungai-sungai sebelumnya," katanya.

Ia mengaku belum memperoleh informasi atau komunikasi dengan sekelompok orang yang melakukan penggalian di lokasi penemuan patung-patung di Tasikmalaya itu.

"Setahu kami belum ada, justru kami dapat informasi dari teman-teman komunitas," ujarnya.(Tribunjabar.id)



Arkeolog Jawa Barat Batu Artefak Batu Mahpar


Loading...