Diduga Sengaja Jebak PSK, Andre Rosiade Disebut Tak Cerdas dan Jatuhkan Martabat Manusia

Diduga Sengaja Jebak PSK, Andre Rosiade Disebut Tak Cerdas dan Jatuhkan Martabat Manusia
Tribunnews.com
Editor: Malda Teras Viral —Jumat, 7 Februari 2020 19:17 WIB

Terasjabar.id - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mendesak Polda Sumatera Barat membebaskan NN, seorang PSK yang digerebek di kamar hotel, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (26/1/2020).

Dilansir dari Kompas.com, Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad menilai NN merupakan korban.

Sebab, tindakan penggerebekan yang melibatkan anggota DPR Rosiade itu diduga merupakan jebakan.


"Kami berharap polisi membebaskan dia. Saat ini Komnas Perempuan mendesak untuk membebaskan korban, karena dia dijebak. Ini tidak ada kaitannya dengan moralitas, tidak ada kaitannya dengan polisi moral," kata Fuad kepada wartawan, Jumat (7/2/2020). 

Ia mengkritik pernyataan Andre yang menyebut tindakan penggerebekan itu demi menyelematkan tanah kelahirannya.

Menurut Fuad, cara yang dilakukan Andre tidak cerdas.

"Kan ada cara yang lebih cerdas, tidak dengan cara yang kemudian menjatuhkan martabat manusia. Ini kan istilahnya menunjukan moralitas dengan menjatuhkan martabat orang lain, ini tidak etis," tuturnya.

Fuad mengatakan Andre tidak bisa main hukum sendiri.


Andre, lanjut Fuad, semestinya mampu memberikan perlindungan dengan kapasitasnya sebagai anggota legislatif.

"Semestinya dia melindungi segenap warga negara, termasuk melindungi dalam hal persoalan-persoalan yang menyangkut tindakan asusila.

Tidak semestinya sebagai pejabat negara dia berperilaku seperti masyarakat biasa yang tidak mengerti soal etika dan hukum," ujar Fuad.

Mengenai penggerebekan PSK yang dilakukan Andre, MKD DPR akan menggelar rapat membahas penggerebekan PSK yang dilakukan Andre Rosiade.

Wakil Ketua MKD Trimedya Pandjaitan mengatakan, pihaknya membuka opsi memanggil Andre untuk diperiksa meski tanpa ada laporan masyarakat.

"Kami rapatkan dulu dan tidak menutup kemungkinan kami panggil," kata Trimedya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/2/2020).

Penggerebekan itu dilakukan di salah satu hotel berbintang di Padang pada Minggu (26/1/2020).


Penggerebekan prostitusi online itu melibatkan pekerja seks komersial N (27) dan mucikarinya, AS (24).

Saat Penggerebekan PSK Selain N dan AS sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh polisi, penggerebekan itu disorot karena dilakukan polisi bersama anggota DPR RI Andre Rosiade.

Saat dikonfirmasi, Andre membantah penggrebekan terhadap PSK di Padang, Sumatera Barat adalah jebakan yang sengaja dibuatnya.

Andre mengatakan ia mendapat laporan dari warga terkait adanya praktik prostitusi online.

Lalu, ia melaporkan kepada polisi.

"Tidak ada saya menjebak, pertama ya kan saya dapat laporan masyarakat soal ini (prostitusi online). Saya sampaikan ke pihak kepolisian ke cyber crime Polda Sumbar dan (polisi) mengecek aplikasi yang saya laporkan. Lalu oleh Polda dicek ternyata benar, maka dilakukanlah penggerebekan oleh Polda," kata Andre, Rabu (5/2/2020).


Ombudsman sebut dilakukan dengan cara tak manusiawi

Komisioner Ombudsman RI, Ninik Rahayu buka suara terkait kasus penangkapan pekerja seks komersil (PSK) di Padang Sumatera Barat yang melibatkan anggota DPR dari fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade.

Dilansir dari TribunPalu, Ninik Rahayu menuturkan ada kejanggalan dalam penangkapan tersebut.

Lebih lanjut Ninik Rahayu mempertanyakan kewenangan Andre Rosiade dalam penindakan hukum dengan cara menyamar.

"Hasil koordinasi saya dengan ombudsman perwakilan yang melakukan proses jebak menjebak ini bukan penegak hukum," ujar Ninik Rahayu, dilansir dari Youtube Metrotvnews.

Ninik Rahayu merasa ada kesewenang-wenangan pihak tertentu untuk membongkar praktik prostitusi online tersebut.

"Itu ada potensi kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam upaya membongkar praktik prostitusi," ungkapnya.

Lantas Ninik Rahayu memberikan pengertian terkait perbedaan pelacuran dan prostitusi.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Andre Rosiade di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019)
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Andre Rosiade di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019) (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Pelacuran adalah transaksi dua orang antara penjual dan pembeli.

Dalam pelacuran tidak ada tindak pidana perdagangan orang.

Sedangkan dalam kasus ini ada orang ketiga yang mentransaksikan, maka hal tersebut disebut dengan protisusi.

Namun kesalahan Andre Rosiade, ia membongkar prostitusi ini dengan cara yang tidak manusiawi.

"Karena sesungguhnya prostitusi bukan pelacuran, kalau pelacuran itu transaksi dua orang antara penjual dan pembeli, itu bukan tindak pidana perdagangan orang."

"Tapi ini ada pihak ketiga yang mentransaksikan, mengambil keuntungan, bahkan ini dilakukan dengan cara-cara yang tidak manusiawi kan," ungkapnya.

Dalam proses penggerebekan kasus prostitusi seharusnya wajah korban tidak boleh dipublikasikan.

Namun dalam kasus ini korban justru dijadikan sorotan utama.

"Maaf setelah digunakan lalu dishoot begitu, maka itu juga proses yang menurut saya kurang tepat dalam proses penangkapan."

"Karena underby itu tidak ada publikasi malahan, jadi menangkap pelakunya melindungi korbannya , yang penting adalah tujuannya tercapai," pungkasnya.

(KOMPAS.com/Tsarina Maharani/Tribunjakarta.com)




Andre Rosiade PSK Komnas Perempuan DPR Prostitusi Online Padang Gerebek Penjebakan


Loading...