Ratusan Babi Mati Mendadak di Bali Positif Terjangkit Flu Afrika

Ratusan Babi Mati Mendadak di Bali Positif Terjangkit Flu Afrika
Babi (dok iNews.id)
Editor: Admin Hot News —Rabu, 5 Februari 2020 18:05 WIB

Terasjabar.id -  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menemukan penyebab ratusan babi yang mati mendadak. Dari pemeriksaan, babi yang mati itu terinfeksi flu babi afrika atau Afrikan Swine Flu (ASF).

Dikutip dari Inews.id, kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian, dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana. Menurutnya, penyebab kematian ratusan babi di Bali itu diketahui setelah Balai Veteriner Denpasar mengambil sampel.

“Jadi segera diambil sampelnya karena sebelumnya itu masih ragu penyebabnya apa. Selain itu, memang penyakit babi mati rata-rata sama gejalanya," kata Wisnuardhana, Rabu (5/2/2020).

Dia menjelaskan, pengambilan sampel ini diambil dari jumlah babi yang mati sekitar 5-10 persen. Sampelnya berupa darah, daging dan feses yang diambil itu kemudian dikirim ke Medan dan Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.

"Karena peralatannya terbatas dikirimlah ke Balai Veteriner Medan, kemudian dikirim lagi ke Jakarta sehingga agak lama, dan seminggu lalu sudah menerima informasi bahwa kematian babi di Bali ini memang disebabkan oleh ASF atau demam babi afrika,” katanya.

Dia menjelaskan, populasi babi di Bali terbilang tinggi. Tercatat ada 690 ribu ekor, namun yang mati mendadak mencapai 808 ekor.

Jumlah itu dipastikan akan terus berkurang. Menurutnya, dalam sepekan terakhir sudah tidak ada lagi laporan kematian babi.

"Yang saat ini mati tercatat ada 808 ekor tapi enam hari terakhir kematian babi tidak ada lagi, jadi saya harapkan para peternak, masyarakat tidak perlu resah dengan adanya demam babi ini,’ katanya.

Untuk mencegah penularan flu pada babi ini, Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan disinfektan kepada para peternak untuk menyemprot kandang babi. Selain itu, dia mengatakan, agar babi tidak diberi makanan dari sisa-sisa makanan yang tidak dimasak atau rusak.

Menurutnya, penyebaran atau penularan penyakit Flu Afrika pada babi ini bisa terjadi dengan dua cara, yaitu penularan secara langsung dan secara tidak langsung.

Penularan secara langsung terjadi melalui kontak fisik antara babi terinfeksi dengan babi sehat. Sedangkan penularan tidak langsung terjadi melalui saluran pencernaan.

"Awal penularannya di Pesanggaran ya karena sisa-sisa makanan yang belum dimasak dengan baik, sekarang sudah ada empat tempat yang kita identifikasi yaitu, Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar, sekarang di Klungkung juga ada ternak mati. Tim kita tetap turun untuk sosialisasi ke tempat- tempat yang ada babi mati maupun tidak ada agar tidak ada lagi yang tertular," katanya.

Ratusan Babi Mati Mendadak di Bali Positif Terjangkit Flu Afrika


Loading...