Sukses WNI Dievakuasi dari Wuhan, Keluarga Berdoa Semoga Hasil Karantina Baik-baik Saja

Sukses WNI Dievakuasi dari Wuhan, Keluarga Berdoa Semoga Hasil Karantina Baik-baik Saja
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Teras Viral —Minggu, 2 Februari 2020 17:07 WIB

Terasjabar.id - Pemerintah telah mengevakuasi 238 WNI dari Kota Wuhan, China, tempat virus corona berasal.

Ratusan WNI tersebut kini sudah tiba di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, untuk menjalani observasi selama 14 hari.

Dari ratusan WNI itu ada Husnia (23), warga Desa Kalijaya, RT 02/06, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Husnia merupakan mahasiswi Universitas Negeri Surabaya yang sejak enam tahun silam menjalani pendidikan di Kota Wuhan bersama sembilan teman satu kampusnya.

Kabar evakuasi ini sangat disambut baik keluarga Husnia di Bekasi.

MH Rosuli (33) mengaku sangat bahagaia adiknya sudah berada di tanah air.

"Keluarga tentu sangat senang, karena sudah ada di negara sendiri," kata Rosuli, Minggu, (2/2/2020).

"Dari awal memang evakuasi sudah kita harapkan supaya cepat-cepat dipulangkan," imbuh dia.

Kendati sudah berhasil dievakuasi, seluruh WNI dari Kota Wuhan selanjutnya di bawa ke pangkalan militer di Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau.

Rosuli belum menerima informasi tebaru kabar adiknya di tempat karantina dan observasi yang berada di Natuna.

"Belum dapat kabar lagi, terakhir komunikasi sana Husnia malam dini hari sebelum berangkat dia lagi di Bandara (Wuhan)," jelas dia.

Proses karantina dan observasi WNI sepulang dari Wuhan akan dilakukan selama 14 hari.

Keluarga Husnia mengaku terus memanjatkan doa agar mahasiswi tersebut baik-baik saja.

"Terakhir pas komunikasi kondisinya sehat alhamdulillah teman-teman satu kampusnya juga sama."

"Mudah-mudah pulang dari sana (Natuna) juga sama hasilnya sehat bisa kembali ke keluarga."

"Tapi memang sejak awal dia (Husnia) mau cepat-cepat pulang, dari pas terisolir di sana (Wuhan), tiap kasih kabar minta pulang terus," ujarnya.

Rosuli dan keluarga masih terus memantau kabar terbaru dari Husnia.

Sampai saat ini, belum ada infonasi apakah keluarga boleh diperkenankan menjenguk atau tidak.

"Belum dapat kabar (boleh jenguk atau tidak), setelah dari sana (Natuna) juga belum tahu."

"Apakah langsung bisa balik ke rumah atau gimana," jelas dia.

Tiba di Batam Minggu Pagi

Pesawat Batik Air yang angkut 238 WNI dari Wuhan, China, mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (2/2/2020) pukul 08.40 WIB.

Pantauan Tribun Batam, para WNI keluar dari dalam pesawat Airbus 330-300CEO didampingi oleh petugas yang mengenakan seragam alat pengaman diri (APD) bak astronot.

Setibanya di bandara, mereka pindah menuju 3 unit pesawat evakuasi milik TNI AU jenis Hercules C130 dan Boeing 737-400 milik TNI AU.

Dari informasi yang dihimpun, ratusan WNI dari Wuhan akan diperiksa lebih dulu kesehatannya, sebelum diterbangkan ke Natuna

Sebelum pindah, 238 WNI sejak di dalam pesawat Batik Air lebih dulu disemprotkan disinfektan antivirus oleh petugas, sebelum menjalani evakuasi lanjutan.

Proses tersebut berlangsung kurang lebih 10 menit, kemudian dilanjutkan evakuasi penurunan penumpang.

Bahkan, saat keluar pintu pesawat mereka kembali disemprot vaksin.

Diperkirakan proses evakuasi berlangsung kurang lebih selama 60 menit hingga diberangkatkan menuju Natuna.

Mereka akan diangkut menggunakan 3 unit pesawat evakuasi milik TNI AU berjenis Hercules C130 dan Boeing 737-400.

Kepala Dinas Operasi Lanud Hang Nadim Batam Mayor Wardoyo mengatakan tiga pesawat dipersiapkan atas perintah Presiden Jokowi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Mereka tidak turun lagi ke bandara, dari pesawat ke pesawat dan langsung diterbangkan ke Natuna," kata Wardoyo di ruang VVIP Bandara Hang Nadim.

Pesawat TNI AU yang akan angkut WNI sudah tiba di Bandara Hang Nadim Batam sejak Sabtu (1/2/2020) malam sekitar 20.36 WIB.

Diawali dengan kedatangan Pesawat Hercules C130, menyusul Boeing 737-400 milik TNI AU.

Ketiga pesawat tersebut terparkir rapi melakukan pengisian bahan bakar.

Terlihat juga petugas kesehatan dan anggota TNI AU sedang sibuk menurunkan barang dari pesawat yang tiba tersebut

Diprotes Warga

Sejumlah warga Natuna sudah mulai cemas dan ketakutan, spontan mereka mendatangi Gedung DPRD Natuna, Jumat (31/1/2020) malam.

Mereka berharap agar rencana Natuna sebagai wilayah untuk mengisolasi WNI dari Wuhan dibatalkan.

Agus mengatakan pada dasarnya warga Natuna meminta agar lokasi karantina tidak dilakukan di Natuna.

"Kami sepakat menolak keras rencana pemerintah pusat ini," kata Agus, warga setempat seperti dilansir Kompas.com.

Menurut Agus, Natuna merupakan pulau kecil dan padat penduduk, hal itulah yang menjadi kekhawatirannya jika dilakukan proses karantina di Natuna.

Senada diungkapkan anggota DPRD Kepri asal Natuna, Hadi Chandra.

Ia meminta agar kebijakan pemerintah pusat untuk menjadikan Natuna sebagai wilayah karantina ditinjau ulang.

"RSUD di Natuna fasilitas medis dan sarana pendukung tidak memadai, jadi bagaimana bisa RSUD Natuna dijadikan sebagai tempat untuk karantina WNI dari Wuhan," ujar dia.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Natuna, Deprizal yang dihubungi membenarkan dua menteri dan Kepala BNPB di Natuna, Jumat (31/1/2020) sore.

Ia tidak mengetahui secara pasti kehadiran dua menteri dan Kepala BNPB tersebut, karena memang tidak ada pemberitahuan surat resmi ke Pemkab Natuna.

"Sampai saat ini belum ada surat masuk, tapi kami hanya mendapat kabar kehadiran para menteri dan Kepala BNPB ke Natuna," kata Defrizal, Sabtu (1/2/2020).

Surat pemberitahuan dari Kemenkes terkait Natuna akan dijadikan lokasi isolasi beredar.

Selain RSBP Batam, RSUD Embung Fatimah, RSUD Natuna juga ditunjuk sebagai lokasi karantina sementara para WNI. Untuk karantina di RSUD Natuna, beredar surat yang ditandatangani pejabat dari Kemenkes.(Tribunjakarta.com)



Wuhan WNI Evakuasi Karantina Kepulauan Natuna


Loading...