GKK Bukan Standar Gedung Pertunjukan, Kondisinya Tidak Terawat

GKK Bukan Standar Gedung Pertunjukan, Kondisinya Tidak Terawat
Inilah Gedung Kesenian Kuningan (GKK) di Jalan Veteran yang tidak terawat.
Editor: Admin Teras Kuningan —Selasa, 28 Januari 2020 13:33 WIB

Terasjabar.id - Kondisi Gedung Kesenian Kuningan (GKK) saat ini kondisinya memprihatinkan, selain tidak terawat dengan baik juga belum dimanfaatkan secara optimal oleh para seniman maupun para pekerja seni. Yusup Oublet musisi tabuhan nusantara asal desa Sukamukti Kuningan, pernah bahkan beberapa kali hadir di GKK tapi merasa tidak nyaman dan kurang 'sreg'  meski akhirnya memaklumi, tuturnya saat diwawancarai melalui selulernya, Selasa (28/1/2020).

Menurut dia, GKK ini bukan standar gedung pertunjukan, akustik buruk, parkir tidak ideal, panggung jauh dari ideal baik luas dan terlalu tinggi. Hal ini bisa di mengerti, ini konsep gedung bioskop, ungkap dia.

Di luar sarana dan prasarana dari prasyarat sebuah gedung pertunjukan pendukung lain pun tidak memadai. Misal soal toilet (wc) dan ruang ruang persiapan pentas dll. Paling ideal mungkin ini digunakan untuk tempat proses latihan dan diskusi seni budaya. Begitu pula biaya perawatan yang tidak murah akan semakin membuat gedung ini kegirangan fungsinya, tandasnya.

Bagian samping Gedung Kesenian Kuningan (GKK) lantai II, kerap jadi penitipan mobil dan di pintu masuk kerap mangkal PK5.


Ihwal lokasi sesungguhnya tidak masalah, karena berada tidak jauh dari pusat kota. Tinggal sejauh mana optimalisasi GKK tersebut, imbuhnya.

Sebagai solusi tentunya harus ada program kegiatan yang meliputi dua hal yakni, komersial dan non komersial demi keberlanjutan gedung ini, harapnya.

Terpisah Uci Sanusi musisi senior yang pensiunan guru ini, merasa prihatin atas keberadaan GKK itu. Selain tidak terawat juga cenderung 'mubazir' lantaran tidak dimanfaatkan. Bahkan justru lebih memilih 'out door' pentas di jalanan, ujarnya.

Sementara itu, aktivis seni teater Sado Dede Alamsyah dan 'Perupa' Agung Abul, berharap kepada Bupati melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mohon kebijakan  manakala 'barudak' teater dan pelukis menggunakan GKK ini dibebaskan dari konstribusi, pintanya.

Kami tampil berkesenian 'non profit', apalagi seni teater memerlukan proses waktu panjang dengan biaya produksi yang tidak sedikit, ungkapnya.


(H WAWAN JR)

GKK Bukan Standar Gedung Pertunjukan Kondisinya Tidak Terawat Gedung Kesenian Kuningan Kuningan


Loading...