Mahasiswa Indonesia Terisolasi di China Akibat Virus Korona, Begini Ceritanya !!

Mahasiswa Indonesia Terisolasi di China Akibat Virus Korona, Begini Ceritanya !!
(Minews ID : Google)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 27 Januari 2020 19:16 WIB

Terasjabar.id – Sebanyak 12 mahasiswa Aceh masih terjebak di wilayah endemis virus korona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Mereka mengamankan diri dari penyebaran virus mematikan itu dengan berdiam diri di asrama.

Sapriadi, mahasiswa Jilin International Studies University (JISU), Changchun, China ikut terjebak di Wuhan. Dia tiba di Wuhan pada 20 Januari 2020 untuk berlibur bersama mahasiwa Indonesia lainnya. Namun sial, tak lama setelahnya virus korona menyerang dan seluruh Kota Wuhan diisolasi. Kota Jilin tempat Supriadi kuliah berjarak lebih dari 2.000 Kilometer dari Wuhan.

"Niat saya pertama ke Wuhan untuk liburan, tapi pada akhirnya saya tidak bisa ke mana-mana lagi. Untuk sementara saya hanya bisa menetap di Wuhan, karena semua akses transportasi ditutup," kata Sapriadi saat dihubungi wartawan dari Banda Aceh.

Sapriadi mengaku belum mengetahui hingga kapan berada di Wuhan. Dirinya juga khawatir dengan kondisi di kota tempat virus korona itu muncul.

"Alhamdulillah secara fisik kami sehat-sehat saja (sekarang), tapi batin kami sangat khawatir dengan kondisi saat ini, karena sekarang semakin hari korbannya semakin bertambah," ujarnya.

Foto: Istimewa

Sementara itu mahasiswa asal Aceh lainnya, Rizki Maulida yang berada di Kota Kaifeng, Provinsi Henan bercerita, wilayah tempatnya kuliah awalnya belum diisolasi sejak kasus korona mencuat. Namun karena korbannya meningkat, dari 5 menjadi 128, pemerintah memutuskan untuk mengisolasi kota-kota di Henan hari ini, Senin (27/01/2020).

“Hingga pemerintah Cina mengambil keputusan pencegahan dengan mengisolasi kota-kota di Henan tersebut tadi pagi, masyarakat maupun mahasiswa asing di sini dilarang keluar dan meninggalkan Kota Henan,” ujar Rizki Maulida.

Peningkatan status tersebut membuat para mahasiswa khawatir. Setelah berkonsultasi dengan pihak kampus, mereka diizinkan pulang ke Aceh. “Dengan beberapa persyaratan dan pengisian biodata,” ujarnya.

Rizki menambahkan, setelah pemerintah memutuskan mengisolasi Kota Kaifeng, suasana kota menjadi mencekam. Kekkawatiran meningkatnya penyebaran virus korona juga meninkat. Hal itu membuat dirinya dan beberapa mahasiswa asing lainnya memutuskan pulang ke negara masing-masing.

“Sebelumnya kami mencoba bertahan di asrama masing- masing, karena di asrama lebih aman dari pada kondisi di luar asrama, sambil menunggu pemerintah untuk mengevakuasi, namun kondisi keamanan di sini terus ditingkatkan hingga Siaga I, itu membuat kami khawatir untuk bertahan lebih lama, jadi kami memutuskan untuk mencoba meninggalkan kota ini secara bersama-sama,” ujar Rizki.

Disadur dari Okezone.com

Virus Korona China Wuhan Wabah Virus Korona Mahasiswa Aceh


Loading...