Banjir Genangi SMPN 48 dan SMAN 25 Kota Bandung, Ribuan Siswa Terpaksa Belajar di Rumah

Banjir Genangi SMPN 48 dan SMAN 25 Kota Bandung, Ribuan Siswa Terpaksa Belajar di Rumah
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Bandung —Jumat, 24 Januari 2020 16:14 WIB

Terasjabar.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah di Kota Bandung sejak Kamis (23/1/2020) sore hingga malam menyebabkan sejumlah titik wilayah terendam banjir, salah satunya di RT 06/07 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari pada Jumat (24/1/2020).

Banjir setinggi betis orang dewasa, selain menghambat sebagian akses warga yang tinggal di Kompleks Batu Raden, juga melumpuhkan aktivitas kegiatan belajar mengajar di SMPN 48 Bandung dan SMAN 25 Bandung.

Kondisi di kedua sekolah yang lokasinya bersebelahan itu, sebagian besar halaman, ruang kelas dan ruang kegiatan lainnya tergenang banjir.

Pihak sekolah pun terpaksa meminta agar para siswa untuk belajar di rumah masing-masing.

Kepala SMPN 48 Bandung, Asep Hidayat mengatakan, berdasarkan laporan dari petugas penjaga sekolah, datangnya banjir terjadi mulai Kamis (23/1/2020) pukul 19.00 WIB dengan ketingguan air sekitar 10 cm dan terus meninggi hingga sebetis pada pagi keesokan harinya.

Selain merendam sebagian besar ruang kelas, banjir cileuncang pun masuk ke ruang guru, ruang kepala sekolah, laboratorium MIPA, ruang multimedia, dan ruang arsip serta perpustakaan, sehingga beberapa peralatan, seperti dokumen dan elektronik terpaksa dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.

"Kondisi paling parah ada di lapangan upacara, ruang olahraga, dan kantin di bagian belakang sekolah dengan ketinggian air sekitar betis orang dewasa, kalau di ruang kelas dan ruang lainnya setinggi mata kaki," ujarnya saat ditemui disela kegiatan pembersihan ruang kelas bersama aparat kewilayahan di SMPN 48 Bandung. Jumat (24/1/2020).

Kondisi banjir di ruang kelas SMPN 48 Kota Bandung Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, Jumat (24/1/2020).
Kondisi banjir di ruang kelas SMPN 48 Kota Bandung Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, Jumat (24/1/2020). (Tribun Jabar/Cipta Permana)

Akibatnya, dari 32 unit total jumlah ruang kelas di SMPN 48 Bandung, yang tidak terendam hanya enam kelas karena berada di lantai dua bangunan sekolah.

Oleh karena, kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengelar aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM), maka lebih dari 1.500 siswa SMP dan siswa SD Pasir Pogor yang sementara ini menempati beberapa kelas di SMPN 48 Bandung karena berlangsunya proses renovasi juga terpaksa belajar di rumah masing-masing.

"Sejauh ini memang hanya hari ini kami meminta para siswa untuk belajar di rumah, tapi kalau hujan lagi dan banjir masih seperti ini lagi, pasti pada Senin, Selasa, dan hari-hari berikutnya, berapa banyak anak-anak kami harus tertinggal mata pelajaran, tentunya kondisi ini mempengaruhi kualitas daya saing SDM kami dengan sekolah lainnya, karena mereka dapat terus menggelar KBM, sedangkan kami tidak," ucapnya.

Kondisi banjir di SMPN 48 Kota Bandung Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, saat dilakukan penyedotan, Jumat (24/1/2020)
Kondisi banjir di SMPN 48 Kota Bandung Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, saat dilakukan penyedotan, Jumat (24/1/2020) (Tribun Jabar/Cipta Permana)

Berdasarkan pantauan di lokasi terkait kondisi banjir di Kompleks Batu Raden RW 07 Kelurahan Mekarjaya, selain genangan banjir menghambat arus lalu lintas kendaraan menuju SMPN 48 Bandung, SMAN 25 Bandung, juga menghambat akses warga yang tinggal di di Jalan Batu Raden 9.

Bahkan Jalan Batu Raden 9 terpaksa dipasangi portal dari bambu dan bangku kursi oleh warga, agar tidak ada kendaraan yang mogok saat melintas kawasan tersebut.

Sedangkan di SMPN 48 Bandung, para petugas sekolah dibantu oleh aparat kewilayahan dan warga sekitar, tampak bekerja sama membersihkan ruang kelas dan ruang lainnya dari sisa genangan air menggunakan peralatan seadanya. (Cipta Permana/Tribunjabar.id)





banjir bandung SMPN 48 SMAN 25


Loading...