RSHS Siap Terima Pasien Terjangkit Virus Corona, Imbau Warga Waspada, Gejala Seperti Flu Biasa

RSHS Siap Terima Pasien Terjangkit Virus Corona, Imbau Warga Waspada, Gejala Seperti Flu Biasa
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Jumat, 24 Januari 2020 14:41 WIB

Terasjabar.id - Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sebagai pusat rujukan infeksi nasional menyiapkan sarana dan prasarana penanganan pasien pneumonia wuhan atau virus corona jenis baru.

Virus ini disebut sudah menyebar ke sejumlah negara selain lokasi asalnya di Tiongkok.

Direktur RS Hasan Sadikin, Nina Susana Dewi, mengatakan walaupun belum ditemukan pasien yang dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut di Indonesia termasuk Jawa Barat, masyarakat diminta tetap waspada, terutama saat bepergian ke luar negeri.

"Sebagai rumah sakit rujukan infeksi, kami menyediakan 33 ruang isolasi infeksi, 5 ruang isolasi infeksi khusus, 30 infeksi umum, kemudian di IGD khusus ruang infeksi 5 kamar, untuk pasien yang diperkirakan atau dicurigai terinfeksi virus corona," kata Nina di RS Hasan Sadikin Bandung, Jumat (24/1/2020).

Selain ruangan khusus, pihaknya pun menyiapkan peralatan kesehatan sesuai standar isolasi, termasuk bahan habis pakai, alat pelindung diri, perlengkapan sanitasi, dan kebutuhan standar lainnya.

"Kami siapkan alur persiapan, pasien yang terindikasi terkena corona, melalui koordinasi dengan ambulans, masuk langsung ke ruang Kemuning (ruang isolasi)," katanya.

Gejala Penyakit Corona Virus

Dirut RSHS dr. R. Nina Susana Dewi Sp.PK(K), Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus RSHS dr. Yovita Hartantri Sp.PD-KPTI, Wakil Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus RSHS dr. Anggraeni Alam, Sp.A(K).
Dirut RSHS dr. R. Nina Susana Dewi Sp.PK(K), Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus RSHS dr. Yovita Hartantri Sp.PD-KPTI, Wakil Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus RSHS dr. Anggraeni Alam, Sp.A(K). (Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam)

Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin, Yovita Hartantri, mengatakan pihaknya sudah bersiap.

Jika ada pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan influenza, gangguan napas, demam, batuk dan pilek, atau nyeri tenggorokan, dan mengalami penurunan kondisi tubuh yang sangat drastis, akan segera ditangani khusus.

Terutama, katanya, jika dalam beberapa hari atau minggu lalu pasien tersebut sempat mengunjungi Tiongkok dan negara lainnya yang dilaporkan terdapat pasien yang terdeteksi corona virus.

"Kalau ke IGD, akan ditangani dokter jaga, kemudian menghubungi tim untuk ditangani anggota tim khusus. Nanti dinilai apa layak masuk ruang isolasi. Kalau layak, kita ambil spesimen dari mulut, nasofaring, dan hidung pasien untuk diperiksa, dirawat di ruang isolasi," katanya.

Jika mendapat pasien dengan keluhan serupa yang dirujuk dari rumah sakit lainnya, katanya, akan langsung masuk ke ruang isolasi dengan rute yang telah ditentukan sehingga tidak akan membahayakan pasien lainnya di rumah sakit.

"Kasus-kasus terakhir hanya pnemonia berat. Pasien mengalami batuk, flu, dan panas, itu dari rumah sakit lain dan sempat diduga infeksi virus. Ternyata sulit terdeteksi virusnya," katanya.

Wakil Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin, Anggraeni Alam, mengatakan pasien yang terjangkit corona virus ini memiliki ciri seperti pasien flu biasa.

Yakni dengan demam antara 37,5 sampai 38 derajat Celcius, mengalami batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.

"Ditambah, kalau pernah ke Tiongkok dua minggu lalu, harus segera diperiksa. Ini harus hati-hati karena gejalanya seperti flu biasa," tuturnya.

Menurut perkembangan terakhir, virus ini menewaskan 25 orang dan ratusan orang terkonfirmasi terkena virus tersebut di Tiongkok.

Di negara ini pun terdapat 800-an pasien yang terinfeksi virus mirip SARS atau MERS tersebut.

Sebanyak 1.000-an orang yang telah melakukan kontak dengan penderita sebelumnya juga diduga telah terjangkiti virus.

Virus ini tercatat muncul di Kota Wuhan Tiongkok, dan menyebar di kota-kota besar lainnya seperti Beijing, Shanghai, dan Hongkong.

Penyebaran virus ini juga telah dikonfirmasi menyebar ke Singapura, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, dan Amerika Serikat.

"Saat ini didapatkan jenis infeksi yang baru, sedunia belum kenal. Akhirnya keluar nama novel coronavirus. Dulu saudaranya itu SARS dan MERS," katanya.

Bagaimana cara mencegahnya?

Cara mencegah penyebaran virus ini, katanya, adalah dengan menjaga pola hidup sehat, terutama saat masyarakat berada di tengah keramaian.

Jika melihat orang lain batuk dan pilek yang tidak mengenakan masker atau tidak menjaga sanitasi dirinya, katanya, warga diminta segera menjauhinya.

"Yang batuk harus pakai masker. Yang sehat pun pakai masker di tempat umum. Jangan lupa cuci tangan pakai sabun, kalau mau praktis pakai yang alcohol base. Hindari menyentuh bibir, mulut, dan mata kita (di tempat umum). Ini karena penularan virus ini melalui udara," katanya.

Warga Jabar yang bepergian ke Tiongkok, katanya, harus jauh lebih waspada terhadap virus tersebut. Virus ini memiliki masa inkubasi sekitar 14 hari setelah terinveksi.

Karenanya, pendeteksi suhu tubuh telah disiapkan untuk memindai para penumpang, terutama yang dari luar negeri. (Tribunjabar.id)



Virus China SARS Corona AS Gejala Virus Corona Wuhan Kemenkes RSHS Bandung


Loading...