Santri Nakal Diduga Dianiaya Gurunya, Orangtua Lapor Polisi

Santri Nakal Diduga Dianiaya Gurunya, Orangtua Lapor Polisi
Editor: Admin Teras Cimahi —Jumat, 24 Januari 2020 14:04 WIB

Terasjabar.id - Jajaran Satreskrim Polres Cimahi menerima laporan dari salah satu orangtua yang menyekolahkan anaknya di pesantren, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, lantaran sang anak pulang dalam kondisi luka di beberapa bagian tubuh.

Laporan yang dibuat oleh Dedi Gunadi (43), orangtua MDZ (17) menduga anaknya menjadi korban penganiayaan salah satu oknum pengajar di pesantren tersebut.

Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Yohannes Redhoi Sigiro, membenarkan pelaporan tersebut. Pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan kekerasan fisik yang diterima korban.

"Betul laporannya sudah kami terima. Kami sudah melakukan pengumpulan bahan keterangan dan olah TKP. Kami juga mengidentifikasi laporan tersebut ke pihak sekolah," ujar Yohannes saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (24/1/2020).

Dugaan penganiayaan tersebut terekam kamera CCTV. Saat ini pihaknya segera melakukan pemanggilan terhadap korban, pelaku, dan saksi.

"Pelapor dan korban akan diambil keterangan agar kronologisnya lebih jelas. Visum sudah dilakukan dan menunggu hasilnya. Terkait kasus ini kami mengedepankan restorative justice atau pendekatan hukum demi memperhatikan kepentingan anak sebagai korban," jelasnya.


Sementara Dedi Gunadi, orangtua korban, mengatakan dugaan penganiayaan tersebut berawal dari anaknya yang mengalami luka saat pulang hingga akhirnya menceritakan kejadian tersebut.

"Kejadiannya Minggu kemarin. Anak saya pulang ke rumah cerita ditampar dan dilempar 1 pack id card. Terus kupingnya dijewer sampai luka. Akhirnya saya bawa ke rumah sakit untuk ditangani medis," terangnya.

Dedi mengakui jika hal tersebut dilakukan sang guru lantaran anaknya melakukan pelanggaran. Namun terlalu berlebihan lantaran membuat anaknya trauma dan luka-luka.

"Memang anak saya ada salah, tapi kan wajar karena kesalahan dan kenakalan remaja. Sudah dihukum digunduli sampai dia lulus, tapi tidak perlu dianiaya. Ini sudah masuk kategori penyiksaan," bebernya.

Niatnya melaporkan dugaan penganiayaan tersebut dikuatkan oleh keterangan teman-temannya dan rekaman CCTV di lingkungan pesantren.

"Untul saksi ada, rekaman CCTV juga ada. Kemarin sudah divisum dan hasilnya akan diserahkan ke pihak kepolisian. Sekarang anak saya di rumah trauma dan cuti beberapa hari karena kata dokter tekanan darahnya sangat tinggi," tandasnya. (SDK)

Santri Nakal Diduga Dianiaya Gurunya Orangtua Lapor Polisi Cimahi Polres Cimahi


Loading...