Direskrimum Polda Jabar Periksa Menteri dan Anggota Sunda Empire

Direskrimum Polda Jabar Periksa Menteri dan Anggota Sunda Empire
Kelompok Sunda Empire saat menggelar kegiatan di Isola, Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung pada 2017 silam. Foto/Facebook
Editor: Admin Teras Bandung —Selasa, 21 Januari 2020 17:12 WIB

Terasjabar.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar telah memeriksa NB dan A, dua anggota Sunda Empire atau Kekaisaran Sunda alias Kekaisaran Matahari.

Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap dugaan modus operandi dan motif penipuan seperti yang dilakukan para pegiat Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah.

Apalagi, informasi yang beredar menyebutkan, para anggota Sunda Empire juga dimintai uang untuk membeli seragam semimiliter yang mereka kenakan. Selain itu, anggota yang ingin memiliki pangkat dan jabatan tertentu di kelompok Sunda Empire juga wajib mengeluakan uang.

Para anggota Sunda Empire dijanjikan mendapatkan gaji per bulan dalam bentuk mata uang Dolar Amerika Serikat (USD). Besaran gaji tergantung pangkat dan jabatan di kelompok tersebut.

Dikutip dari sindonews.com, Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan, NB menyebut dirinya Perdana Menteri Sunda Empire. Sedangkan A hanya anggota biasa.

"Selain anggota Sunda Empire NB dan A, penyidik Ditreskrimum juga telah meminta keterangan dari staf Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung terkait penggunaan sarana kampus untuk pelaksanaan kegiatan Sunda Empire," kata Erlangga dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (21/1/2020).

Berdasarkan hasil profiling yang dilakukan Ditreskrimum Polda Jabar, kelompok Sunda Empire telah lima kali kegiatan di kampus pencetak guru tersebut. Kegiatan terakhir di UPI pada Oktober 2019.

Selain di UPI, Sunda Empire pernah menggelar acara di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Seusai acara mereka foto bersama di depan Gedung Sate.

Fakta tersebut diperoleh polisi setelah menelusuri akun-akun media sosial yang mengunggah foto dan video aktivitas komunitas Sunda Empire yang mengklaim sebagai kekaisaran dunia tersebut.

"Profiling kami, mereka (komunitas Sunda Empire) melakukan kegiatan lima kali di UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). Terakhir (di UPI) pada Oktober 2019. Untuk yang di Gasibu pada 2018. Sejauh ini, hal itu dulu yang tengah kami dalami," ujar Kabid Humas.

Bahkan, penyidik juga akan melibatkan budayawan Sunda untuk membantu mencari titik terang sejarah yang diklaim oleh kelompok Sunda Empire tersebut.

"Nanti akan kami cek, kami teliti, bersama teman-teman dari ahli sejarah, budayawan Sunda. Kan yang menyampaikan ini (Sunda Empire) katanya ada sertifikat dari NATO," tutur Erlangga.

Diketahui, jauh sebelum Kerajaan Keraton Agung Sejagat pimpinan Totok Santosa Hadiningrat dan permaisuri Dyah Gitarja di Provinsi Jawa Tengah menghebohkan masyarakat, di Kota Bandung pernah muncul Sunda Empire atau Kekaisaran Sunda pada 2018.

Namun seiring kemunculan Kerjaan Keraton Agung Sejagat, media sosial kembali diramaikan dengan fenomena Sunda Empire. Foto-foto dan video pimpinan serta anggota Sunda Empire menyebar cepat di dunia maya.

Berdasakan informasi yang dihimpun, komunitas tersebut sempat menggelar deklarasi pada 2018 di Isola, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung. Komunitas Sunda Empire mengklaim pemerintahan dunia segera berakhir pada 15 Agustus 2020.

Setelah itu, kehidupan masyarakat dunia akan menjadi lebih baik dan sejahtera dengan pusat kendali kekuasaan di Bumi adalah Sunda Empire.

Salah satu pengikut Sunda Empire pada akun Facebook Renny Khairani Miller membagikan sejumlah foto kegiatan Sunda Empire. Dia mengunggah beberapa foto dengan ratusan orang tampak mengenakan seragam yang mirip dengan militer. Pada foto yang diunggah pada 9 Juli 2019 itu terlihat spanduk bertuliskan Sunda Empire Earth Empire.

Direskrimum Polda Jabar Periksa Menteri dan Anggota Sunda Empire


Loading...