Tetangga Kos Intip Kamar Usai Cium Bau Menyengat, Ternyata Perut Mahasiswa Jember Sudah Penuh Lalat

Tetangga Kos Intip Kamar Usai Cium Bau Menyengat, Ternyata Perut Mahasiswa Jember Sudah Penuh Lalat
Net
Editor: Malda Teras Viral —Selasa, 21 Januari 2020 13:09 WIB

Terasjabar.id - Penemuan jasad mahasiswa Politeknik Negeri Jember, M Angga Nurmawan di dalam kamar mengagetkan tetangga indekos.

Angga ditemukan tewas membusuk di kamar indekos pada Senin (20/1/2019).

Dikutip dari Kompas.com, jasad Angga ditemukan karena tetangga indekostnya curiga dengan bau menyengat dari kamar mahasiswa semester VIII itu.

Angga menempati kamar nomor 07 di kost tersebut.

Penghuni Kos Tak Berani Intip Kamar Korban

Salah satu teman penghuni indekos korban, Bagus Dwi mengaku sempat tidak berani mengintip kamar korban.

Namun, karena penasaran dan curiga dengan bau menyengat dari kamar korban itu, akhirnya ia memberanikan diri mengintip melalui jendela kamar.

“Dari sebelah kiri kelihatan, kakinya sudah banyak lalatnya, perutnya besar dan juga banyak lalat,” terangnya dikutip dari Kompas.com.

Setelah itu, ia bersama dengan rekan indekos lainnya melaporkan temuan itu kepada pemilik kos dan kepolisian.

Mendapat laporan itu, Kapolsek Sumbersari Kompol Faruk Mustafa Kamal langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan pemeriksaan TKP.

Saat diperiksa polisi, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Kemudian, petugas langsung mengevakuasi jenazah korban ke RSUD dr Soebandi Jember untuk dilakukan visum.

Saat disinggung terkait dugaan penyebab kematian korban, Faruk belum bisa mengetahui, karena masih harus dilakukan penyelidikan dan menunggu hasil pemeriksaan visum rumah sakit.

“Nanti kami sampaikan kalau sudah ada pemeriksaan,” ujar dia.

Sempat Telepon Ibunda

Mahasiswa Politeknik Negeri Jember M Angga Nurmawan yang ditemukan meninggal dalam keadaan membusuk, Senin (20/1/2020), sempat menelepon orangtuanya.

Korban mengaku sakit pada ibunya sekitar seminggu lalu.

“Kami menghubungi orangtuanya, ternyata ibunya ditelepon seminggu lalu, bilangnya sakit,” kata Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Jember Wahyu Kurnia Dewanto saat dihubungi via telepon, Senin.

Pihak kampus Polije telah mendatangi lokasi rumah indekos korban untuk memastikan mahasiswa tersebut.

“Saya dapat informasinya sore tadi, dari kemahasiswaan, Pak Yahya dan Juwanto, yang ke TKP. Ternyata valid mahasiswa saya,” imbuhnya dikutip dari Kompas.com.

Almarhum merupakan mahasiswa jurusan Teknik Komputer angkatan 2016 dan penerima beasiswa Bidik Misi.

Di akhir masa hidupnya, Angga memasuki semester VIII dan sedang mengerjakan tugas akhir.

“Baru selesai mengikuti PKL,” tambah Wahyu.

Orangtua Kaget

Rumah kos korban yang ditemukan meninggal dunia dipasang police line oleh Polsek Sumbersari Jember
Rumah kos korban yang ditemukan meninggal dunia dipasang police line oleh Polsek Sumbersari Jember (KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI)

Setelah mengetahui mahasiswanya meninggal dunia, pihak kampus lalu menghubungi orangtua melalui telepon.

“Orangtua kaget, pertama kami bilang 'kritis', namun setelah diskusi dengan kepolisian, diminta disampaikan apa adanya,” ungkapnya.
Akhirnya, pihak kampus setuju untuk menyampaikan bahwa korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Pihak orangtua agak tidak percaya, dipikir penipuan, namun kami memastikan,” ucap Wahyu.

Ketika berbicara dengan sang ibu, terungkaplah bahwa korban sempat menelepon orangtuanya.

Namun, untuk penyebab kematian Angga, pihak kampus masih menunggu proses dari kepolisian.

Namun, bila dihubungkan dengan informasi dari pihak keluarga, memang sakit. Mungkin hepatitis ya, sekarang lagi wabah. Mungkin tapi ya,” tuturnya.

Wahyu menambahkan, saat ditemukan, posisi mayat mahasiswa tersebut tidak memakai baju, hanya celana.

“Kayaknya kalau sakit beneran, cek nelongsonya arek iki (kasihan sekali anak ini) kalau sampai meninggal karena sakit,” tuturnya.

Dia menilai, informasi tentang sakitnya mahasiswa ini menjadi tambahan informasi bagi pihak kepolisian.

“Kayaknya kalau feeling saya memang sakit,“ tandasnya.

Pribadi Tertutup

Mahasiswa Politeknik Negeri Jember, M Angga Nurmawan yang ditemukan tewas membusuk di kamar indekosnya pada Senin (20/1/2020), dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Dia tidak pernah berbaur dengan teman indekos lainnya.

Dia lebih banyak menyendiri di kamarnya.

“Sama anak-anak yang sudah lama di sini memang kurang akrab,” kata Bagus Dwi, penghuni rumah indekos tempat meninggalnya korban kepada Kompas.com, di lokasi kejadian.

Menurut dia, selama dirinya tinggal di sana sejak September 2019 lalu, jarang ada komunikasi dengan korban.

“Dia jarang berbaur dengan mahasiswa lain, padahal lebih lama dari saya tinggal di sini,” tambah mahasiswa universitas Muhammadiyah Jember ini.

Dia mengetahui bahwa korban merupakan mahasiswa semester akhir Polilteknik Negeri Jember.

“Setahu saya, dia di sini sudah sejak tahun 2018,” tambah dia.

Sosok pribadi korban yang tertutup itu juga diakui oleh Aan, penghuni indekos tepat di sebelah korban, yakni nomor 8.

“Anaknya introvert, jarang berbaur,” ucap dia.

Berdasarkan KTP yang ditemukan, korban berasal dari Dusun Ploso, RT 003 RW 002, Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosi, Klaten, Kabupaten Kediri.

Aan mengaku bau di dalam kamar korban sudah dirasakan pada Jumat lalu. Namun, tidak terlalu menyengat.

“Baru parah tadi pagi, baru kerasa, lalat tambah banyak. Saya tepat di kamar sebelahnya di kamar nomor 8,” papar dia.

Meskipun berada di kamar sebelah, dirinya jarang berkomunikasi dengan korban.

Bahkan, hampir tidak pernah karena korban memang jarang bersosialisasi.

Sebelumnya diberitakan, M Angga Nurmawan ditemukan meninggal dalam keadaan membusuk di kamar indekosnya di Jalan Tidar, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari.

Sekarang, mayat korban dibawa ke RSUD dr Soebandi Jember. (Kompas.com)



Tetangga Kos Bau Menyengat Jember Perut Mahasiswa


Loading...