Bersihkan Ranting Pohon, Pria di Aceh Meninggal Setelah Digigit Ratusan Semut Merah

Bersihkan Ranting Pohon, Pria di Aceh Meninggal Setelah Digigit Ratusan Semut Merah
Polsek Kuta
Editor: Malda Hot News —Selasa, 21 Januari 2020 12:25 WIB

Terasjabar.id – Muhammad Khairi (27), pria asal Desa Guha Ulee Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara, meninggal setelah digigit semut merah.

Sebelumnya pria ini pingsan di atas pohon bayu sehingga digigit semut merah saat membersihkan ranting pohon tersebut di kawasan Desa Krueng Seunong kecamatan setempat, Minggu (20/1/2020) siang.

Korban meninggal sesaat setelah sampai di RSU Metro Medical Center (MMC) CUnda Lhokseumawe.

“Informasi dari warga, korban selama ini sudah terbiasa mengunduli ranting pohon yang akan ditebang,” ujar Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan melalui Kapolsek Kuta Makmur Iptu Ibnu Sachdan kepada Serambinews.com, Senin (20/1/2020).

Disebutkan, pada siang itu korban naik ke batang pohon bayu di kawasan Krueng Seunong untuk mengunduli ranting pohon.

Rencana pohon tersebut akan ditebang untuk membangun rumah M Yusuf (53) warga Desa Blang Gurah untuk membangun rumahnya.

Karena rumah sebelumnya sudah terbakar pada Rabu (15/1/2020).

Tiba-tiba korban pingsan di cabang pohon tersebut.

“M Yusuf yang berada di bawah pohon tersebut memanggilnya berulang kali, tapi tak ada jawaban. Dari situ korban mengetahui korban sudah pingsan,” ujar Kapolsek Kuta Makmur.

Lalu persoalan tersebut diberitahukan kepada warga lainnya yang diteruskan kepada Polsek.

“Kemudian warga naik ke pohon tersebut untuk memastikan dan menurunkan korban. Ternyata memang benar korban sudah pingsan. Warga menemukan banyak gigitan semut merah di tubuh pria tersebut,” ujar Iptu Ibnu Sachdan.

Untuk menurunkan korban dari pohon tersebut membutuhkan waktu yang lama, karena warga harus mencari tali dan kemudian membutuhkan beberapa warga lainnya agar bisa menurunkan korban.

Sebab korban selain pingsan juga tersangkut di cabang pohon.

Korban akhirnya berhasil diturunkan warga dengan menggunakan tali.

Lalu korban segera dibawa ke RSU MMC di Cunda Lhokseumawe untuk mendapat perawatan.

“Sayangnya, tak setelah korban mendapat perawatan, korban menghembuskan nafas terakhir,” pungkas Kapolsek Kuta Makmur.

Cara Pencegahan

Lantas seperti apa sebetulnya serangan atau gigitan semut merah yang banyak dijumpai di atas pepohonan?

Dilansir dari laman www.halodoc.com ada beberapa cara ampuh untuk mengatasi gigitan semut merah atau juga semut api.

Selain menimbulkan rasa gatal yang sangat mengganggu, kulit yang digigit semut jadi memerah dan bengkak.

Gigitan semut api mengandung racun yang berisi campuran dari 46 protein.

Itulah mengapa, setelah digigit semut api, biasanya kulit akan mengalami iritasi ringan.

Namun, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa racun tersebut bisa memengaruhi sistem saraf manusia.

Bahkan, seseorang bisa berhalusinasi setelah digigit serangga kecil berwarna merah ini.

Gejala gigitan semut api biasanya diawali dengan rasa nyeri yang sangat tajam, seperti terbakar atau habis dicubit.

Meskipun hanya berlansung sebentar, yaitu sekitar beberapa detik hingga beberapa menit, tetapi rasa gatal kemudian akan muncul lagi dengan lebih intens.

Rasa gatal tersebut bisa bertahan selama beberapa hari ke depan, tetapi biasanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Pada kasus tertentu, bekas gigitan semut api bisa membengkak disertai rasa gatal yang tidak tertahankan.

Pembengkakan akan terus membesar selama 1-2 hari ke depan dan terasa panas dan menyakitkan bila disentuh.

Selain itu, penyakit anafilaktik juga bisa terjadi akibat gigitan semut api, walaupun sangat jarang.

Hal tersebut menyebabkan reaksi alergi yang cukup parah.

Karena itu, mengobati gigitan semut api secepatnya sangat penting agar tidak terjadi komplikasi yang parah.

Kebanyakan orang tidak memerlukan pengobatan medis untuk mengatasi gigitan semut api.

Bila orang yang digigit tidak memiliki alergi terhadap sengatan semut yang serius dan masih bisa bernapas dengan normal, pengobatan rumahan berikut ini sudah cukup ampuh untuk mengatasi gigitan semut api:

* Mencuci area tubuh yang digigit semut api dengan sabun dan air. Kemudian, tutupi area tersebut dengan perban. Hindari menggunakan alkohol untuk membasuh bekas gigitan.

* Memberikan kompres dingin pada area yang digigit untuk mengurangi pembengkakan selama 20 menit dan angkat selama 20 menit juga.

* Oleskan krim hidrokortison pada kulit yang tergigit untuk menghilangkan rasa gatal.

* Mengonsumsi antihistamin untuk menangani reaksi alergi ringan dan terlokalisir, serta gatal.

*Oleskan salep antibiotik sebanyak tiga kali pada area yang terkena gigitan semut. Hal ini dapat membantu mencegah infeksi pada sengatan yang sudah digaruk.

* Mandi dengan menggunakan oatmeal untuk mengurangi rasa gatal.

Yang terakhir, jangan lupa untuk menahan diri dari menggaruk bekas gigitan. Hal ini karena menggaruk dapat membuat lecet dan menyebabkan infeksi.

Penanganan medis

Gigitan semut api sebaiknya jangan disepelekan, karena walaupun kelihatannya sepele dan bisa sembuh dengan mudah, tetapi digigit semut juga bisa menimbulkan dampak yang cukup serius.

Berikut ini gejala-gejala gigitan semut yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut dari dokter:

* Sulit bernapas.

*Pembengkakan yang cukup parah.

* Penurunan kesadaran.

Bila gejala di atas terjadi dalam satu jam setelah digigit semut, sebaiknya segera cari pertolongan medis. Pengobatan darurat dengan memberikan epinefrin dapat meredakan gejala tersebut.

Pada orang yang menunjukkan reaksi anafilaksis terhadap gigitan semut api, beberapa dokter mungkin akan menganjurkannya untuk membawa pulang epipen, yaitu alat untuk menyuntikkan epinefrin segera setelah digigit.

Alat tersebut sangat bermanfaat untuk menyelamatkan nyawa bila terjadi reaksi alergi lain atau ketika suatu reaksi alergi terjadi di daerah di mana tidak ada bantuan medis terdekat.

Bila gejala gigitan semut api tidak hilang setelah beberapa hari, sebaiknya kunjungi dokter juga.(Jafaruddin/Ansari Hasyim)




Ranting Pohon Aceh Meninggal Dunia Semut Merah


Loading...