Jembatan Ciherang Penghubung Desa Ambruk, Disebabkan Intensitas Hujan yang Cukup Tinggi
Terasjabar.id - Jembatan Ciherang yang menghubungkan Desa Jayi, Kecamatan Sukahaji dan Desa Cisetu, Kecamatan Rajagaluh ambruk.
Ambruknya jembatan diduga disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi.
Debit air mengakibatkan fondasi jembatan tak kuat menahan derasnya arus sungai.
Kepala Desa Jayi, Wasta saat ditemui di Balai Desa Jayi mengatakan, kejadian ambruknya jembatan terjadi pada Minggu (19/1/2020) pagi sekitar 08.30 WIB.
Akibatnya, jalur yang menghubungkan dua desa dari dua kecamatan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan maupun pejalan kaki.
"Ya, kejadiannya waktu Minggu, karena hujan terus menerus terjadi. Fondasi tidak kuat menahan beban arus yang besar," ujar Wasta, Selasa (21/1/2020).
Ia menceritakan, jembatan yang dibangun pada 2016 lalu itu, sehari-harinya dimanfaatkan warga untuk akses jual beli hasil panen dan beberapa kerajinan.
Ambruknya Jembatan Ciherang menyebabkan warga harus rela menggunakan jalan lainnya yang memakan waktu lebih lama.
"Sehari-harinya ya dibuat jual beli hasil panen, soalnya kan kalau lewat sini lebih singkat hanya berjarak 1 kilometer ke Pasar Rajagaluh, kalau memutar bisa sampai 5 kilometer bahkan lebih," ucapnya.
Wasta menambahkan, tak mengetahui faktor apa yang menyebabkan ambruknya jembatan yang baru dibangun sekitar 4 tahun lalu itu.
Pihaknya, sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera ditindaklanjuti. Disadur dari Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
Jembatan Ciherang Penghubung Desa Intensitas Hujan Cukup Tinggi Ambruk