Ayah Siswi SMPN Jakarta Timur yang Bunuh Diri Jalani Pemeriksaan Lebih 8 Jam

Ayah Siswi SMPN Jakarta Timur yang Bunuh Diri Jalani Pemeriksaan Lebih 8 Jam
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Teras Viral —Selasa, 21 Januari 2020 08:48 WIB

Terasjabar.id - Dinar Ariefianto, ayah siswi SMPN di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur berinisial SN (14) masih menjalani pemeriksaan hingga tengah malam.

Pria yang datang didampingi tim pengacara sekira pukul 14.30 WIB itu masih berada di ruang Unit Kriminal Umum Satreskrim Polres  Metro Jakarta Timur hingga pukul 22.40 WIB.

Ketua tim pengacara Dinar, Defrizal Djamaris mengatakan pemeriksaan baru dilakukan karena pihak sekolah tak langsung melapor ke polisi saat SN melompat pada Selasa (14/1/2020).

"Mulai dari kejadian, pihak sekolah, Sudin Pendidikan Jakarta Timur, Dinas Pendidikan DKI belum pernah secara resmi membuat laporan ke polisi," kata Defrizal di Mapolrestro Jakarta Timur, Senin (20/1/2020).

Ketiadaan laporan membuat Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur baru melakukan penyelidikan setelah SN meninggal pada Kamis (16/1/2020).

Dalam penyelidikan guna menguak motif SN nekat melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya, sejumlah teman dan guru juga diperiksa.

"Penyelidik diinisiasi kepolisian, di mana pihak-pihak sudah dipanggil. Dari guru, teman-temannya sudah dilakukan pemeriksaan dan pada saat ini giliran ayah kandungnya," ujarnya.

Meski tak gamblang menyebut berapa pertanyaan yang dicecar penyelidik, Defrizal menuturkan pemeriksaan lebih bersifat obrolan.

Pertanyaan yang diajukan penyelidik terkait hubungan Dinar dengan SN selepas kliennya bercerai dengan ibu kandung korban.

"Perlu kami sampaikan. Ayahnya ini tidak tinggal serumah dengan, almarhumah itu merupakan anak dari istri beliau sebelumnya yang kebetulan sudah bercerai pada tahun 2005," tuturnya.

Orang Tua Siswi SMPN Jakarta Timur yang Bunuh Diri Diperiksa Polisi

Ruang Kriminal Umum Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur tempat DA menjalani pemeriksaan, Senin (20/1/2020)
Ruang Kriminal Umum Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur tempat DA menjalani pemeriksaan, Senin (20/1/2020) (TribunJakarta/Bima Putra)


Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur memanggil keluarga siswi SMPN di Jakarta Timur berinisial SN (14) yang melakukan percobaan bunuh diri.

Panggilan pemeriksaan guna memastikan motif SN yang loncat dari lantai 4 gedung sekolahnya pada Selasa (14/1/2020) dihadiri ayah SN, DA.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, DA masuk ke ruang Kriminal Umum di lantai 4 Mapolrestro Jakarta Timur memenuhi panggilan penyidik.

DA yang tiba di Mapolrestro Jakarta Timur sekira pukul 14.30 WIB itu datang ke ruang Kriminal Umum didampingi kuasa hukumnya.

Belum ada keterangan resmi dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur terkait pemeriksaan saksi lanjutan yang dilakukan hari ini.

Namun hingga pukul 15.57 WIB DA urung keluar dari ruang Unit Kriminal Umum Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo memastikan tindakan SN yang loncat dari lantai 4 merupakan upaya bunuh diri.

Kepastian tersebut didapat setelah pada Jumat (17/1/2020) hasil olah TKP mendapati adanya kursi yang digunakan SN untuk naik ke tembok pembatas.

Hasil olah TKP tersebut bakal disandingkan dengan pemeriksaan sejumlah saksi, dari teman sekolah, guru, hingga keluarga.

"Tadi malam sudah kita lakukan pemeriksaan. Ada beberapa saksi dari pihak keluarga, sekolah, teman-teman korban sendiri," kata Hery di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020).

Kronologi Siswi SMP di Jakarta Timur Lompat dari Gedung Sekolah Hingga Tewas

Ayah SN, Dinar Ariefianto saat ditemui di Mapolrestro Jakarta Timur, Senin (20/1/2020).
Ayah SN, Dinar Ariefianto saat ditemui di Mapolrestro Jakarta Timur, Senin (20/1/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Seorang siswi SMPN di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur berinisial SN (14) tewas setelah melakukan percobaan bunuh diri pada Selasa (14/1/2020).

Wakil Sarpas dan Hum­as SMPN tempat SN bersekolah, Misnetty mengatakan muridnya itu melompat saat kegiatan belajar di sekolah sedang berlangsung.

Sekira pukul 15.30 WIB atau selepas menunaikan Salat Asar lalu masuk ke ruangannya, dia mendengar suara gaduh dari bagian halaman sekolah.

"Tidak berapa lama ada suara, suara jatuh, kemudian saya mendengar ada teriakan-teriakan," kata Misnetty di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020).

Histerisnya teriakan murid dan guru membuat dia bergegas meninggalkan ruangannya guna memastikan penyebab kegaduhan.

Di tengah kerumunan murid, Misnetty mendapati tubuh SN terkapar di halaman sekolah dalam keadaan luka parah.

"Saya tidak melihat langsung (saat lompat), tapi saya melihat ada siswa yang terjatuh, karena suasananya sudah ramai dan saat itu ada kegiatan ekskul," ujarnya.

Beda dengan keterangan Camat Ciracas Mamad dan Kepala Sekolah Narsun yang menyebut SN lompat dari lantai 3 gedung sekolah.

Merujuk keterangan sejumlah muridnya, Misnetty menuturkan SN lompat dari lantai 4 yang merupakan lantai teratas gedung.

"Ada saksi mata yang memang melihat siswa tersebut berdiri di lantai 4. Di bibir tembok, menginjakan kakinya ke kanopi lalu jatuh. Itu yang saya dengar dari saksi mata," tuturnya.

Pun tak bisa memastikan apa lompatan SN dimaksudkan sebagai percobaan bunuh diri atau karena langkahnya tergelincir.

Misnetty yakin bahwa saat kejadian tak ada orang lain yang berada di sekitar atau mendorong SN hingga terjatuh.

"Yang disampaikan saksi mata seperti itu. Tidak ada, tidak ada (orang yang mendorong)," tuturnya.

Oleh petugas keamanan dan guru, SN dibawa ke satu klinik dekat sekolah yang akhirnya angkat tangan karena buruknya luka.

Dari klinik SN dibawa ke RS Tugu Ibu dan sempat mendapat penanganan medis pertama sebelum akhirnya SN dirujuk.

"Dari RS Tugu Ibu langsung mendapat pertolongan, dibersihkan luka-lukanya. Tapi karena keterbatasan alat dirujuk ke RS Polri Kramat Jati," lanjut Misnetty.

Wakil Bidang Kurikulum tempat SN bersekolah, Aan A Prihartono mengatakan SN tiba di RS Polri Kramat Jati sekira pukul 18.00 WIB.

SN awalnya dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) lalu dipindah ke ruang Intensive Care Unit (ICU), tempat bagi pasien dengan luka serius.

"Katanya SN patah tulang, itu informasi yang disampaikan dokter pas hari Selasa saat kejadian ke ayahnya. Pihak sekolah tahu dari ayahnya," kata Aan.

Nahas upaya tim dokter menyelamatkan SN gagal pada Kamis (16/1/2020) sekira pukul 16.45 WIB saat korban menghembuskan nafas terakhirnya.

Jenazah SN meninggalkan RS Polri Kramat Jati sekira pukul 18.05 WIB tanpa menjalani visum dan autopsi sesuai permintaan pihak keluarga.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Bunuh Diri Siswi SMPN Jakarta Timur


Loading...