Ternyata Sopir Bus yang Alami Kecelakaan Maut di Subang Sempat Periksa Bus 10 Menit Sebelum Kejadian

Ternyata Sopir Bus yang Alami Kecelakaan Maut di Subang Sempat Periksa Bus 10 Menit Sebelum Kejadian
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Selasa, 21 Januari 2020 08:24 WIB

Terasjabar.id - Seorang penumpang selamat membeberkan hal yang dilakukan sopir sebelum bus pariwisata PO Purnama Sari mengalami kecelakaan di Tanjakan Palasar Kampung Nagrog, Ciater, Subang, Sabtu (18/1/2020) sore.

Dalam kecelakaan maut yang terjadi di Turunan Palasari, Subang, Jawa Barat itu sebanyak 8 orang dinyataakn meninggal dunia termasuk sopir, 32 orang luka berat dan 18 luka ringan.

Syamsudin mengaku, Muniroh kakaknya yang menjadi korban luka ringan akibat kecelakaan bus terguling tersebut, sempat bercerita.


Sang sopir berhenti untuk mengecek kondisi ban sebelum melewati Turunan Palasari.

KECELAKAAN MAUT DI SUBANG-Bus PO Purnama Sari bernomor polisi E 7508 W di mengalami kecelakaan di turunan Palasari, Kampung Nagrog, RT 21/7, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (18/1/2020). Tanjakan Palasari, lokasi kecelakaan maut yang menewaskan 8 orang, Sabtu (18/1/2020) sore.
KECELAKAAN MAUT DI SUBANG-Bus PO Purnama Sari bernomor polisi E 7508 W di mengalami kecelakaan di turunan Palasari, Kampung Nagrog, RT 21/7, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (18/1/2020). Tanjakan Palasari, lokasi kecelakaan maut yang menewaskan 8 orang, Sabtu (18/1/2020) sore. (googlemaps)

"Kata kakak saya sebelum kecelakaan itu sopirnya sempat berhenti dan turun mengecek kondisi ban," ujar Syamsudin saat mendampingi kakaknya di RSUD Kota Depok, Sawangan, Minggu (19/1/2020).

Setelah melakukan pengecekan kondisi ban, san sopir pun menjelaskan kepada penumpang bahwa semuanya baik-baik saja.

Sang sopir bersama para penumpang pun kembali melanjutkan perjalanan.

Namun, baru 10 menit mereka melaju kecelakaan maut itu pun terjadi.

"Setelah 10 menit jalan habis sopir turun cek kondisi ban, barulah terjadi kecelakaan," ungkap Syamsudin.

"Itu pas turunan menikung ke kiri," ujar Syamsudin menjelaskan cerita Muniroh.

Potret Dede Purnama sopir bus pariwisata yang alami kecelakan maut di Subang, Jawa Barat semasa hidup.
Potret Dede Purnama sopir bus pariwisata yang alami kecelakan maut di Subang, Jawa Barat semasa hidup. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Akibat kecelakaan tersebut, Muniroh menderita luka sobek pada kaki kirinya.

Ia harus mendapat beberapa jahitan penanganan medis.

"Kakak saya dijahit kaki kirinya bagian jempol, memar juga di pelipis, sama ada lecet-lecet."

"Sekarang lagi rontgent ini nunggu hasilnya," kata Syamsudin.

Junaidi Kaget Putrinya Jadi Korban Laka Maut Bus di Subang

Junaidi (68) kaget bukan kepalang saat menonton televisi sekira pukul 21.00 WIB, Sabtu (17/1/2020), ia melihat berita kecelakaan bus dengan penumpang beralamat di Kota Depok.

Ia langsung teringat Nurmalasari (34), anaknya yang sedang wisata ke Subang, Jawa Barat.

"Saya kaget itu, jangan-jangan si Sari. Lagi nonton Kompas TV, tulisannya ibu-ibu pengajian Depok," ujar Junaidi yang tengah menunggui anaknya yang dirawat di RSUD Depok, Jalan Muchtar Raya, Sawangan, Minggu (19/1/2020).

Junaidi langsung bertanya anak-anaknya yang lain hal keadaan Nurmalasari.

Ternyata enam anaknya yang lain sudah saling tahu dan sengaja tidak memberitahukan langsung kepada sang ayah.

"Ternyata saya enggak langsung dikasih tahu, takut kepikiran katanya," ujarnya.

Sambil menghela nafas, Junaidi mengaku sudah mengikhlaskan saat mengetahui anaknya mengalami beberapa luka cukup berat.

"Ya habis dikasih tahu, saya ikhlas saja, namanya sudah takdir Allah," ujarnya.

Junaidi langsung mencari informasi terkait keadaan Nurmalasari, bersama anak-anaknya yang lain.

Sampai pada Minggu (19/1/2020), Nurmalasari tiba di RSUD Depok, bersama 12 korban luka lainnya.

Junaidi mengatakan, anaknya mengalami luka patah tulang dan luka akibat tertancap kaca bus.

"Sesaknya itu karena benturan. Tulang iga nomor tiga dari atas patah," ujarnya.

Nurmalasari pun kini harus dirawat di RSUD Depok, karena dianggap menderita luka cukup parah.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, bus yang terguling tersebut berisi 58 orang dari kader Posyandu Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, termasuk sopir dan kondektur.

Sebanyak delapan orang tewas, 32 orang luka berat, dan 18 luka ringan.

Selain di RSUD Depok, para korban juga dirawat di beberapa rumah sakit lain, di antaranya: Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Rumah Sakit Mitra Keluarga dan Rumah Sakit Hermina.

Firasat Ibunda Sopir Bus

Ibunda almarhum Dede Purnama, Risa (63) mengatakan sebelum kecelakaan maut terjadi, putranya itu berangkat dari rumah untuk kerja sebagai sopir bus pariwisata pada Jumat (17/1/2020) sekitar pukul 21.00 WIB.

Kemudian, keesokan paginya anaknya itu ditugaskan membawa puluhan penumpang kader Posyandu Depok yang berencana berlibur ke Tangkuban Parahu Bandung dan Ciater Subang.

"Berangkat (dari rumah) malam Sabtu jam 21.00 WIB. Berangkatnya ke Bandung, pagi. Jemputnya di Pondok Terong (Depok)," kata Risa kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (19/1/2020).

Risa rupanya merasakan ada keganjilan di hari keberangkatan putranya ke Bandung tersebut.

Risa mendapat kabar anaknya ditugaskan ke Bandung ini baru diketahui belakangan setelah terjadi kecelakaan.

Putranya itu, kata Risa sama sekali tidak memberi kabar seperti biasanya.

"Gak ada kabar apa-apa, biasanya lagi narik suka ngebel (menelepon), ini gak ada. Biasanya ngasih kabar, narik ke anu, narik anu," kata Risa dengan mata berkaca-kaca.

Sampai akhirnya, keluarga mendapat kabar duka bahwa bus yang disopiri putranya itu mengalami kecelakaan di Ciater, Kabupaten Subang.

Sore harinya, keluarga mendapat panggilan telepon dari seseorang yang mengaku suster dari RSUD Ciereng, Subang.

Kemudian Risa mengirim adiknya untuk mengecek langsung kebenaran informasi tersebut ke Subang.

"Adek saya sampe di sana. Pertama ada 6 mayat, dibongkar sama dia semua, cewek semua. Datang lagi ambulans, ternyata bener itu anak saya. Udah ga ada (meninggal dunia)," kata Risa.

Diketahui, almarhum Dede Purnama (41) korban kecelakaan maut asal Kampung Cikuda, RT 35/16, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor dimakamkan pagi ini, Minggu (19/1/2020).

Almarhum merupakan sopir bus pariwisata yang mengalami kecelakaan tunggal di Tanjakan Palasari, Kampung Palasari, Desa Nagrok, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang tak jauh dari Tanjakan Emen pada Sabtu (18/1/2020) sore kemarin.

Almarhum dimakamkan sekitar pukul 10.00 WIB di pemakaman umum yang tak jauh dari rumahnya.

Kecelakaan tunggal bus pariwisata ini saat kejadian membawa penumpang para kader Posyandu Depok yang berwisata ke Gunung Tangkuban Parahu dan Ciater.(TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma/Muji Lestari)/(TribunnewsBogor)



Kecelakaan tanjakan emen Subang Korban Santunan Supir Bus


Loading...