Olah TKP Kecelakaan Bus Terguling di Subang, Tak Ada Upaya Pengereman dari Sopir

Olah TKP Kecelakaan Bus Terguling di Subang, Tak Ada Upaya Pengereman dari Sopir
Beritahati.com
Editor: Malda Hot News —Minggu, 19 Januari 2020 14:15 WIB

Terasjabar.id - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bus PO Purnama Sari bernomor polisi E 7508 W di Turunan Palasari, Kampung Nagrog, RT 21/7, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (19/1/2020).

Dalam olah TKP ini, polisi menandai jalan dengan garis berwarna putih sebagai tanda awal kejadian tersebut terjadi atau saat pertama kali bus oleng hingga terbalik dan menyebabkan 8 penumpang meninggal dunia.

Di lokasi bus terguling, tampak puing-puing bus masih berserakan.

Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Pol Kushariyanto.
Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Pol Kushariyanto. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Petugas polisi pun harus membersihkan sisa pecahan kaca dan sebagainya.

Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Pol Kushariyanto mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan awal pihaknya tidak menemukan bekas rem sama sekali di jalan atau di sekitar lokasi kejadian tersebut.

"Dugaan sementara tidak ada upaya pengereman (dari sopir), jadi kemungkinan remnya blong," ujar Brigjen Pol Kushariyanto saat ditemui di lokasi kejadian.

Menurutnya, sopir bus tersebut sudah terbiasa melewati jalan yang cukup curam dan berkelok ini, sehingga sopir dipastikan sudah hafal betul kontur jalan di Turunan Palasari ini.

"Nah ini, jadi ada apa dengan sopir, biar nanti proses penyelidikan lebih lanjut yang akan mengungkap kasus kecelakaan ini," katanya.

Kecelakaan ini berawal saat bus melaju dari arah Lembang, kemudian saat di lokasi kejadian sopir tidak bisa mengendalikan mobilnya.

Sopir lalu membanting setir ke arah kanan hingga akhirnya terguling.

"Akibatnya, dari 59 penumpang di luar sopir dan kondektur, jadi totalnya ada 61. Delapan penumpang meninggal dunia, 10 luka berat, dan 20 luka ringan," katanya.

Dibawa ke Depok

Jenazah korban kecelakaan bus terguling di Ciater Kabupaten Subang berikut korban luka ringan dan luka berat dibawa ke Kota Depok.

Sekitar 50 ambulans membawa jenazah dan korban luka dari RSUD Ciereng, Subang, Minggu (19/1/2020).

"Permintaan keluarga dan dari Dinas Kesehatan Pemkot Depok, korban dibawa pulang hari ini. Termasuk korban meninggal dunia," ujar Humas RSUD Ciereng Subang, Budi Rahmat via ponselnya.

Dalam kecelakaan maut pada Sabtu (18/1/2020) itu, Bus Purnama Sari mengangkut 58 penumpang untuk berwisata di Kawah Gunung Tangkuban Perahu.

Sepulangnya berwisata, bus terguling dan menewaskan 8 orang penumpang.

"Rata-rata korban luka berat di bagian kepala dan patah tulang. Rencananya, korban luka-luka akan dirawat di RS Universitas Indonesia dan RSUD Depok," katanya.

Adapun total ambulans yang disediakan mencapai 52 ambulan dari Pemkot Depok dan Pemkab Subang.

Mereka dikawal polisi dari Satlantas Polres Subang.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Lakukan Olah TKP Kecelakaan Maut di Ciater, Ungkap Penyebab Kecelakaan, Tak Ada Bekas Rem,

Kronologis Kecelakaan Bus Terguling di Subang: Kecepatan Tinggi, Sopir Hilang Kendali Saat Turunan

Bus pariwisata terguling di jalan Kampung Nagrog, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (18/1/2020) sore.

Kecelakaan bus terguling bernomor polisi E 7508 W saat jalan menurun ini mengangkut rombongan pengajian asal Depok.

Kapolres Subang, AKBP Teddy Fanani mengatakan kejadian terjadi pada sore hari.

Bus melaju dari arah Gunung Tangkuban Perahu.

Bus ini mengalami kecelakaan tunggal dan menyebabkan delapan orang meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).

“Ini kecelakaan tunggal bus terguling, delapan meninggal dan sejumlah orang luka berat dan ringan,” kata AKBP Teddy saat dikonfirmasi Tribun Jabar.

Teddy menambahkan, keterangan saksi mata sebelum kecelakaan, bus melaju dengan kecepatan cukup tinggi.

Saat berada di jalan menurun, sopir hilang kendali dan bus pariwisata tersebut terguling.

“Ini, kan, jalan tikungan dan menurun kemudian mungkin dengan kecepatan tinggi. Dan hasil olah TKP awal rem tidak berfungsi dengan normal,” ujarnya.

Ia mengatakan delapan orang meninggal akibat kecelakaan ini termasuk di antaranya sopir bus.

Korban meninggal langsung dibawa ke RSUD Ciereng Subang.

Korban Selamat Kecelakaan Bus Terguling di Subang Ingatkan Sopir: Bang Pelan-pelan, Tapi Tak Bisa

Rosmala (40), korban kecelakaan bus terguling di Subang mengaku sempat mengingatkan sopir sebelum insiden maut tersebut.

Rosmala (40) berasal dari Kampung Lio, RT 04/13, Desa Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok.

Ia menderita luka ringan akibat kejadian ini.

Rosmala menceritakan bagaimana detik-detik bus yang ditumpanginya terguling.

Dikatakan Rosmala, bus pariwisata PO Purnamasari dengan nomor polisi E 7508 W yang ditumpanginya itu melaju cukup cepat.

Saat melewati turunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, bus malah melaju semakin cepat.

"Iya mobilnya ngebut, pas turunan itu kencang banget, yang lain juga (penumpang) pada teriak, Bang pelan-pelan, tapi enggak bisa dipelanin," ujar Rosmala, Sabtu (18/1/2020).

Bus pariwisata itu membawa 56 penumpang yang baru pulang dari objek wisata Tangkuban Perahu menuju Depok.

"Jam limaan, pulang dari Tangkuban Perahu jam empat, kami salat dulu, ngobrol-ngobrol dulu. Baru jalan pulang jam limaan," katanya.

Dalam kecelakaan itu, delapan orang meninggal dunia.

Sepuluh penumpang mengalami luka berat dan 20 orang luka ringan.

Tangis Pecah Saat Korban Meninggal Kecelakaan Bus Terguling Tiba di Masjid As Shobariah Depok

Tepat pukul 08.42 WIB, tujuh unit mobil ambulans yang membawa tujuh korban meninggal dunia kader Posyandu Bojong Pondok Terong tiba di Masjid As Shobariah.

Kedatangan korban pun disambut tangis keluarga, kerabat, serta warga sekitar yang telah menunggu sejak pagi.

Bahkan, pantauan TribunJakarta.com Wali Kota Depok Mohammad Idris serta Wakilnya Pradi Supriatna pun larut terbawa suasana duka hingga menitihkan air mata.

Setelah tiba, satu persatu jenazah yang sudah terbaring didalam keranda pun diangkat dan dipindahkan ke dalam Masjid As Shobariah.

"Minggir dulu ayo biar cepat disalatkannya," ujar salah seorang warga yang menggotong keranda masuk ke dalam Masjid As Shobariah, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Kota Depok, Minggu (19/1/2020).

Sekira pukul 08.57 WIB, warga pun tengah bersiap-siap untuk melakukan salat jenazah.

Berikut foto-fotonya:

Kedatangan korban kecelakaan maut rombongan Kader Posyandu Bojong Pondok Terong di Masjid A Shobariah.
Kedatangan korban kecelakaan maut rombongan Kader Posyandu Bojong Pondok Terong di Masjid A Shobariah. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)
Kedatangan korban kecelakaan maut rombongan Kader Posyandu Bojong Pondok Terong di Masjid A Shobariah.
Kedatangan korban kecelakaan maut rombongan Kader Posyandu Bojong Pondok Terong di Masjid A Shobariah. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)
Kedatangan korban kecelakaan maut rombongan Kader Posyandu Bojong Pondok Terong di Masjid A Shobariah.
Kedatangan korban kecelakaan maut rombongan Kader Posyandu Bojong Pondok Terong di Masjid A Shobariah. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)
Kedatangan korban kecelakaan maut rombongan Kader Posyandu Bojong Pondok Terong di Masjid A Shobariah.
Kedatangan korban kecelakaan maut rombongan Kader Posyandu Bojong Pondok Terong di Masjid A Shobariah. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

UPDATE Kecelakaan Bus Rombongan Kader Posyandu Asal Depok: 8 Meninggal, 32 Orang Luka Berat

Delapan jenazah korban kecelakaan bus terguling di Subang tengah dalam perjalanan menuju pulang Kota Depok, Jawa Barat.

Bus membawa kader Posyandu Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok.

Tak hanya korban meninggal, korban luka berat dan ringan pun seluruhnya dipulangkan ke Depok untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, data terbaru ada delapan orang meninggal dunia, 32 orang luka berat, dan 18 lainnya luka ringan.

"Total luka berat ada 32, luka ringan 18, dan meninggal dunia delapan. Satu orang yang meninggal dunia itu sopirnya ya warga Bogor," kata Idris di Masjid As Shobariah, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Kota Depok, yang menjadi lokasi kedatangan jenazah, Minggu (19/1/2020).

Idris mengatakan, beberapa korban diberangkatkan sejak sekiranya pukul 03.00 WIB dini hari.

"Ambulans dari kami tiba pukul 00.00 WIB, dan berangkat lagi kesini membawa korban pukul 03.00 WIB," tambah Idris.

Sementara itu, pantauan TribunJakarta.com di Masjid As Shobariah, keluarga serta kerabat mulai memadati menunggu kedatangan jenazah korban kecelakaan maut di Subang.

Pemkot Depok Sampaikan Belasungkawa Bagi Korban Kecelakaan Bus Terguling di Subang

Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mewakili Pemerintah Kota Depok menyampaikan turut berbelasungkawa bagi korban kecelakaan bus terguling di Subang.

Sebelumnya diwartakan, delapan orang Kader Posyandu Bojong Pondok Terong, Cipayung, Kota Depok, menjadi korban meninggal dunia usai bus yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di Turunan Palasari, Subang, Jawa Barat.

"Ini berita yang sangat mengagetkan buat kami bahwa ada kejadian musibah yang menimpa warga kami, yang awalnya berniat liburan, rekreasi, tapi ada kehendak lain dari yang maha kuasa," kata Pradi di Masjid As Shobariah, Cipayung, yang menjadi posko korban kecelakaan maut, Minggu (19/1/2020) dini hari.

Atas nama pribadinya juga, Pradi mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya pada seluruh keluarga korban kecelakaan bus terguling.

"Kami turut berduka cita sedalam dalamnya atas nama pribadi dan pemerintah, karena memang baru kemarin kita bersama sama dengan ibu-ibu ini berwacana ada kegiatan, tapi ternyata memang sudah berangkat. Dan rencana ada yang akan berangkat lagi berikutnya tapi kami gak tahu malah ada kejadian ini. Kami sangat prihatin dan berduka atas kejadian ini," katanya.

Lanjut Pradi, pihak Pemkot Depok juga akan menanggung seluruh biaya korban luka baik berat atau pun ringan, serta memberikan santunan pada korban meninggal dunia.

Sebelumnya, Pemkot Depok juga telah memberangkatkan 15 unit mobil ambulans beserta tim kesehatan untuk menjemput korban kembali ke Depok.(Tribunjakarta.com)



Kecelakaan Bus tanjakan emen Subang Supir


Loading...