Raden Rohidin Sultan Kesultanan Selaco Minta Jangan Salah Paham: Kami Tetap Warga Indonesia
Terasjabar.id - Raden Rohidin, Sultan Patrakusumah VIII yang memimpin Kesultanan Selaco Selacau Tunggul Rahayu di Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, mengaku sejak kecil sudah mengetahui sebagai pewaris tahta kerajaan.
Menurut Rohidin yang ditemui di salah satu kediamannya di Perumahan Kopo Indah, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (17/1) petang, ia adalah keturunan kesembilan Surawisesa, Maharaja Galuh Pakuan di Bogor.
"Maharaja Surawisesa yang juga eyang saya, pada tahun 1527 dikudeta saudaranya sendiri. Lalu beliau mengungsi ke Parung Ponteng dan memiliki keturunan. Saya adalah keturunan yang kesembilan," kata Rohidin.
Karenanya, lanjut Rohidin, ia sejak kecil sudah mengetahui sebagai pewaris kerajaan, karena diberitahu orangtuanya.
"Makam Maharaja Surawisesa ada di Parung Ponteng, tak jauh dari kesultanan yang kami bangun," ujarnya.
Sejak tahun 2004, Rohidin mulai menelusuri keabsahan silsilah keturunannya hingga memperjuangkan eksistensi kesultanannya.
Tak tanggung-tanggung hingga ke lembaga dunia PBB.
"Perjuangannya sangat panjang, hingga akhirnya pada tahun 2018 keluarlah sertifikat pengakuan keberadaan kesultanan kami dari PBB (melalui UNESCO, Red) sebagai warisan budaya bangsa Indonesia," kata Rohidin.
Rohidin mengaku sejak tahun 2004 Kesultanan Selaco Selacau Tunggul Rahayu sudah dirintisnya, dan hingga saat ini hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar dan pemerintah.
"Jangan salah arti, Kesultanan Selaco sendiri bukan sebuah pemerintahan, tapi sebagai sebuah wadah kebudayaan warisan leluhur kami. Kami tetap warga Indonesia yng menjunjung tinggi NKRI," kata Rohidin. (firman suryaman/Tribunjabar.id)