Perbedaan Sepakbola Indonesia dan Sepakbola Malaysia, Menurut Pelatih Persib Bandung

Perbedaan Sepakbola Indonesia dan Sepakbola Malaysia, Menurut Pelatih Persib Bandung
(Kompasiana.com : Google)
Editor: Epenz Hot Persib —Jumat, 17 Januari 2020 19:39 WIB

Terasjabar.id  - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, akan memimpin para pemainnya dalam turnamen Asia Challenge di Malaysia, 18-19 Januari 2020.

Sebelum menghadapi turnamen yang diselenggarakan oleh Selangor FA itu, Robert Alberts berbicara soal perbedaan besar antara sepak bola Indonesia dan Malaysia.

"Ada banyak perbedaan, baik itu mentalitas, organisasi dan juga infrastruktur. Kami hanya berdiskusi. Mereka (Malaysia) sudah memulai pramusim dan mereka sudah tahu kapan liga akan dimulai. Sedangkan kami belum tahu kapan liga akan dimulai. Itu yang menjadi perbedaan besar," ujar Robert Alberts dalam sesi konferensi pers sebelum pertandingan.

Robert Alberts yang pernah menjadi juru latih Timnas U-19 Malaysia ini menambahkan bahwa ketidakpastian jadwal liga sangat mempengaruhi persiapan timnya.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memberi instruksi pada Achmad Jufriyanto, saat Persib Bandung melawan PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (22/12/2019)
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memberi instruksi pada Achmad Jufriyanto, saat Persib Bandung melawan PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (22/12/2019) (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Sebab pelatih harus bisa menyesuaikan program latihan agar para pemainnya tampil prima ketika liga bergulir.

"Kami melakukan persiapan untuk sesuatu tapi belum benar-benar tahu kapan itu akan dimulai. Di sepakbola profesional, kami harus tahu kapan liga digelar supaya pelatih tahu apa yang harus dilakukan, berapa pekan waktu yang dimiliki untuk persiapan, dan saat ini kami belum tahu itu," ucapnya.

Di balik kekurangan sepak bola Indonesia, Robert Alberts memuji fanatisme para suporter yang disebutnya sangat luar biasa.

"Perbedaan lainnya, yang pertama adalah keramaian penonton, mayoritas stadion di Indonesia selalu banyak penonton dan fans selalu mencintai klub mereka. Itu yang saya suka dari Indonesia, fans selalu mengenakan jersey klub kebanggaan mereka. Saya jarang melihat fans mengenakan jersey Barcelona, Chelsea, di Bandung saya melihat mereka memakai jersey Persib, di Malang dan Makassar juga begitu," katanya.

Selain itu, hal yang membuat Robert Alberts kagum adalah bahwa sepak bola bagi masyrakat di Indonesia adalah budaya.

Sehingga di setiap kota hingga desa, fanatisme suporter sangat terasa karena memiliki klub yang didukung.

"Mereka menjunjung tinggi klub mereka dan itu sudah menjadi budaya, mereka melakukan apapun untuk bisa mendukung klubnya. Di Indonesia, setiap kota mempunyai stadion, bahkan di desa kecil juga punya stadion sesuai piramida liga, kasta pertama hingga kasta ketiga. Di Malaysia masih terbatas klub dan stadionnya, itu perbedaan besar," ucapnya.

Di sisi lain, Robert Alberts memuji struktur organisasi sepak bola yang dimiliki oleh Malaysia.

Menurutnya, Malaysia telah memiliki struktur organisasi yang mapan sementara Indonesia masih dalam tahap membangun.

"Tapi jika saja mereka mampu emlakukannya, saya rasa Indonesia bisa menjadi raksasa sepakbola, ada banyak talenta dari klub-klub yang ada, dengan gairah yang besar pada sepakbola. Jika saja infrastruktur bisa dibenahi, saya rasa Indonesia bisa bangkit. Terpenting adalah bagaimana membenahi infrastruktur dan organisasinya," katanya. Disadur dari Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

Persib Bandung Sepakbola Indonesia Sepakbola Malaysia Turnamen Asia Challenge Robert Alberts


Loading...