Tak Punya Uang untuk Menebus, Orangtua Bayi di Prabumulih Relakan Anaknya Diadopsi

Tak Punya Uang untuk Menebus, Orangtua Bayi di Prabumulih Relakan Anaknya Diadopsi
Eha saat menunjukan foto cucunya yang ditahan pihak rumah sakit di Prabumulih (Berrie Brima/iNews)
Editor: Admin Hot News —Rabu, 15 Januari 2020 13:28 WIB

Terasjabar.id - Bayi bernama Delfa yang saat ini masih 'ditahan' Rumah Sakit Fadhilah Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan akan segera diadopsi. Bayi milik pasangan suami istri (pasutri) Febrianto (27) dan Yul Armi Kurniati (23) itu sempat 'ditahan' pihak rumah sakit karena terbentur masalah pelunasan persalinan.

Melansir dari inews.id, Ketua Lembaga Sosial Kemasyarakatan Insan Medeka (LSKIM) Kota Prabumulih, Nunung Damayanti mengaku jika keputusan untuk adopsi itu diambil karena orangtua bayi tidak mampu melunasi biaya persalinan yang mencapai Rp30 juta.

Keputusan itu tertuang dalam surat pernyataan yang ditulis dan ditanda tangani oleh Febrianto. Dalam surat pernyataan itu tertulis jika Febri bersedia bayinya dirawat di rumah sakit dan nantinya akan dibayar biaya persalinannya.

"Karena yang membuat pernyataan ini orangtuanya sendiri, Pak Febri. Rumah Sakit Fadillah tidak pernah memaksa," kata Nunung saat ditemui, Rabu (15/1/2020).

Nunung menambahkan, saat membuat surat pernyataan itu, Febrianto tidak mendapat pemaksaan dari siapapun.

"Bu Nunung, saya sendiri yang membuat tulisan pernyataan ini," kata Nunung menirukan ucapan Febrianto.

Febrianto dan istrinya, Yul Armi merupakan orang tak mampu. Keduanya berasal dari keluarga ekonomi sulit. Dia menduga jika keputusan untuk merelakan bayinya agar dirawat di rumah sakit atau diadopsi karena Febri tidak mempunyai uang. Febri sendiri tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Rumah Sakit Fadhilah Prabumulih (Berrie/iNews)
Rumah Sakit Fadhilah Prabumulih (Berrie/iNews)

 

"Mereka orang susah banget, istrinya juga orang gak punya. Pekerjaan Pak Febri serabutan," tutur Nunung yang mendampingi Febri saat membuat surat pernyataan itu.

Lebih lanjut Nunung mengatakan, Febriyanto berjanji akan menyelesaikan pembayaran persalinan di Rumah Sakit Fadhilah Prabumulih sebesar Rp 17 juta. Angka tersebut didapat setelah pihak rumah sakit memberikan potongan dan kebijakan khusus.

"Dia berjanji akan menyelesaikan pembayaran persalinan istrinya dengan membawa orang yang akan mengadopsi anaknya," tuturnya.

Seperti diketahui, kisah pilu dialami Febrianto (27) dan Yul Armi Kurniati (23). Pasutri asal Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan harus rela tak bertemu dengan buah hatinya usai melahirkan.

Kisah pilu itu berawal ketika Yul Armi melahirkan bayi kembar pada September 2019. Bayi mungil itu diberi nama Delfa dan Delfi. Keduanya lahir dengan kondisi prematur. Sayangnya, Delfi tak bisa bertahan hidup hingga akhirnya meninggal dunia sehari setelah dilahirkan.

Lantaran proses kelahiran yang rumit ditambah pasutri tidak punya jaminan kesehatan, rumah sakit akhirnya membebankan pembayaran persalinan sebesar Rp30 juta. Sayangnya, pasutri itu tidak bisa membayar dan bayi mungilnya terpaksa 'ditahan' pihak rumah sakit hingga biaya itu lunas.

Pihak rumah sakit akhirnya memberikan kebijakan. Mereka memotong biaya dari Rp30 juta menjadi Rp17 juta. Namun, bagi Febriyanto, uang tersebut tidak akan terkumpul. Dia kemudian memutuskan agar anaknya diadopsi.

Tak Punya Uang untuk Menebus Orangtua Bayi di Prabumulih Relakan Anaknya Diadopsi Sumatera Selatan


Loading...