Terasjabar.id - Mungkin banyak penikmat sepak bola yang menganggap kalau menjadi pelatih Barcelona adalah berkah karena dibekali pemain-pemain kelas dunia. Dipecatnya Ernesto Valverde memperlihatkan bahwa bekerja sebagai pelatih El Barca tak semudah itu.
Pada Selasa (14/1/2020), Ernesto Valverde sudah tidak lagi menukangi Barcelona. Ia dipecat oleh manajemen klub karena dianggap sebagai biang atas performa buruk dalam beberapa pekan terakhir.
Semenjak gagal pada semi-final Liga Champions musim lalu, suporter Barcelona mulai mendesak manajemen klub agar memecat Valverde. Padahal, di pentas La Liga, Blaugrana cukup mendominasi.
Performa Barcelona di awal musim ini juga terasa kurang meyakinkan. Lalu kegagalan dalam ajang Supercopa Spanyol pekan lalu membuat desakan dari suporter makin menjadi-jadi.
Pada akhirnya Barcelona memutuskan untuk memecat Valverde. Mereka kemudian mengangkat Quique Setien, mantan pelatih Real Betis
Barcelona di era kepelatihan Valverde pada awal musim ini sempat goyah. Pada pekan perdana La Liga, mereka yang berstatus sebagai juara bertahan justru tumbang dengan skor tipis 0-1 atas Athletic Bilbao.
Namun setelahnya, Barcelona terus mendulang hasil positif yang membuat mereka bertengger di puncak. Mereka ada di posisi yang sama saat manajemen klub memutuskan untuk memecat Valverde.
Lebih menyedihkannya lagi, ia harus pergi dengan prestasi dua trofi La Liga di tangannya. Sehingga, pria berumur 55 tahun itu meninggalkan The Catalan Giants dengan torehan tiga musim berturut-turut berada di puncak klasemen.