Pakar Kesehatan Paru Sebut Vape Sama Bahayanya Dengan Rokok Biasa

Pakar Kesehatan Paru Sebut Vape Sama Bahayanya Dengan Rokok Biasa
Wanita korban penggunaan vape/Foto: Instagram/agnezmo
Editor: Admin Teras Health —Selasa, 14 Januari 2020 10:39 WIB

Terasjabar.id - Beberapa waktu lalu viral kisah perempuan di Amerika Serikat yang mengaku nyaris kehilangan nyawa karena menggunakan rokok elektrik atau vape. Kabar itu langsung menimbulkan polemik soal bahaya penggunaan rokok elektrik.

Dilansir dari insertlive.com, Spesialis Paru di RSUP Persahabatan, Dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) menjelaskan kalau vape memang tidak lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Apa lagi vape juga mengandung sejumlah bahan kimia yang berbahaya buat kesehatan saluran pernafasan.


"Kalau vape atau rokok elektronik itu tetap mengandung bahan berbahaya buat kesehatan saluran nafas dan paru meskipun jumlahnya lebih sedikit dibanding rokok konvensional," ujar Dr. Feni di RSUP Persahabatan, Jakarta, Senin (13/1).

Selain itu Feni juga menjelaskan sejumlah bahan berbahaya yang terkandung di vape. Menurut Feni, penggunaan vape memang tidak lebih aman dari pada rokok biasa.

"Bahan berbahaya yang ada di vape itu seperti nikotin, ada bahan kimia penyebab kanker, terus ada aroma-aroma itu yang juga bisa bikin iritasi saluran nafas, jadi bukan berarti vape itu aman, hanya kandungannya saja yang lebih sedikit," kata Feni.

Kasus perempuan di Amerika juga menjadi bukti yang cukup kuat kalau vape sama bahayanya dengan rokok biasa. Bahan yang terkandung di dalam vape dapat merusak sejumlah sel yang melindungi saluran pernafasan.

Insta Story Agnez MoInsta Story Agnez Mo/ Foto: Instagram/agnezmo


"Dari beberapa kasus yang kita temui menjadi bukti bahwa bahan yang ada di vape itu bisa merusak saluran nafas, sel-sel di saluran nafas bisa rusak dan menimbulkan reaksi radang sehingga pertahanan di saluran nafas kita bisa terganggu dan berdampak ke bagian paru," ujar Feni.

Feni juga mengungkapkan sejumlah temuan kasus soal bahaya vape. Bahkan ada juga penemuan kasus yang berujung pada kematian dari pengguna vape

"Pada akhir tahun lalu di Amerika, kita temukan 2500 kasus orang-orang yang tiba-tiba sesak nafas, batuk, demam hingga infeksi saluran nafas, dan bahkan ada yang sampai mengalami gagal nafas hingga terpaksa menggunakan alat bantu pernafasan. Dari sekian banyak orang itu, sekitar 55 orang meninggal dunia," kata Feni.

Vape memang tidak menjadi rekomendasi untuk orang yang ingin berhenti merokok. Menurut Feni apapun jenis rokok yang ada pasti berbahaya untuk kesehatan saluran nafas dan paru-paru.

"Yang terbaik itu adalah tidak merokok sama sekali, tidak memasukkan bahan berbahaya ke dalam tubuh dalam bentuk apapun, jadi yang mau menggunakan vape sebagai alat untuk berhenti merokok, kalau kita berpedoman kepada WHO jelas itu tidak direkomendasikan sebagai cara untuk berhenti merokok. Kalau memang mau berhenti ya langsung dengan niat dan motivasi yang kuat, kalau perlu minta bantuan tenaga medis," ungkap Feni.

Pakar Kesehatan Paru Sebut Vape Sama Bahayanya Dengan Rokok Biasa


Loading...