Anies Baswedan Sebut Tanggul di Jakarta Bukan Jebol Tapi Retak, Ini Respon Yunarto Wijaya

Anies Baswedan Sebut Tanggul di Jakarta Bukan Jebol Tapi Retak, Ini Respon Yunarto Wijaya
Merdeka.com
Editor: Malda Hot News —Jumat, 10 Januari 2020 13:39 WIB

Terasjabar.id — Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal tanggul yang retak.

Yang membuat Yunarto Wijaya mengomentari pernyataan itu, yakni karena Anies Baswedan menyebut tanggul bukan jebol melainkan retak.

Sotak saja hal itu membuat Yunarto Wijaya tak kuasa menaha tawa.

Dilansir dari Kompas.com, Anies Baswedan mengakui banyak tanggul yang mulai retak di Jakarta.

Seluruh lurah dan camat saat ini masih menginventarisasi kondisi tanggul di wilayahnya.

"Yang lebih mengkhawatirkan itu yang mulai retak-retak. Kami sudah menemukan di banyak tempat potensi retak-retak yang bila ada tekanan besar, punya risiko," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/1/2020).

Selain itu, kata Anies, ada juga dasar tanggul yang mulai longsor.

Sebab, dasar tanggul itu sudah terkikis air.

"Kan itu bukan jebol, tapi kan retak, kemudian tanggul-tanggul yang bawahnya longsor, terkikis, erosi," kata dia.

Anies berujar, Pemprov DKI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memperbaiki tanggul-tanggul yang retak.

Pemerintah tidak ingin tanggul-tanggul itu baru diperbaiki setelah jebol.

 

"Saya sampaikan ini bukan untuk membuat khawatir. Ini untuk menyampaikan bahwa kami mengumpulkan itu semua untuk mengamankan sehingga sesegera mungkin kami lakukan penguatan," ucap Anies.

Anies sudah berbicara dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk memperbaiki tanggul-tanggul yang retak ataupun terkikis.

Namun, perbaikan itu dilakukan setelah pemerintah pusat menangani situasi darurat yang terjadi pascabanjir di sejumlah wilayah.

"Sekarang ini kan banyak fokusnya pada penanganan kedaruratan, misalnya daerah yang jembatannya putus. Setelah itu, fase rehabilitasi. Pada fase rehabilitasi, itu semua akan dilakukan," tutur Anies.

Menanggapi pernyataan itu, Yunarto Wijaya pun tampak tertawa.

Hal itu disampaikan oleh Yunarto Wijaya di akun Twitter-nya @yunartowijaya.

Ia tampak mengomentari artikel berita berjudul “Anies : Tanggul Kita Bukan Jebol Tapi Retak”.

Yunarto Wijaya pun tampak tertawa membaca artikel berita itu.

Ia bahkan tertawa terbahak.

“BHAHAHAHAHAHA,” tulis Yunarto Wijaya.

 

Anies Setuju Perlebar Sungai

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku sudah tak ada perbedaan pandangan tentang normalisasi dan naturalisasi sungai antara dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Basuki mengaku sudah duduk bersama Anies untuk membahas program tersebut. Menurut dia, dalam diskusi dengan Anies, program normalisasi atau naturalisasi pada intinya adalah pelebaran bantaran sungai.

"Tidak ada bedanya antara naturalisasi dan normalisasi. Kenapa? Karena semuanya butuh pelebaran sungai, itu intinya. Ini yang disampaikan dalam rapat," kata Basuki usai rapat dengan Presiden Jokowi, yang juga dihadiri Anies, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Basuki pun mengaku akan turun bersama Anies memantau kondisi lapangan sungai mulai dari Sukamahi-Ciawi sampai ke Jakarta.

Menurut dia, sejak awal tak ada masalah dengan program normalisasi atau naturalisasi. Basuki menyebut selama ini hanya sebatas perbedaan terminologi saja.

Bahkan, kata Basuki, Anies mengakui jika tikungan sungai tak dibeton, maka air akan meluap.

"Tidak ada perbedaan yang mendasar. Secara teknis semua membutuhkan pelebaran. Bahkan gubernur sampaikan, di tikungan kalau enggak dibeton akan jebol," ujarnya.

Basuki menyebut program normalisasi atau naturalisasi ini tak hanya dilakukan di Sungai Ciliwung, tetapi juga 13 sungai lainnya seperti Pesanggrahan, Angke, Sunter, hingga Mookervart.

Menurut dia, Jokowi juga meminta agar diatur kesepakatan dengan Pemprov DKI Jakarta siapa yang mengerjakan program tersebut.

Pasalnya, kata Basuki, selama ini pengerjaan dilakukan oleh pihak yang pertama kali melakukannya.

"Yang penting jangan ada yang tidak ditangani, dan jangan ada yang ditangani dobel. Kami komunikasi terus. Agar ada kesepakatan tanggung jawab antara Pemprov," ujarnya.

Selain di Jakarta, Basuki menyebut normalisasi sungai juga akan dilakukan di Bekasi. Menurut dia, sungai Bekasi belum ditangani secara sistematis sejak dulu.

"Mulai tahun ini akan ditangani secara sistem. Mudah-mudahan dua sampai tiga tahun ada perkembangan lebih baik," ujarnya.(Tribunbogor)



Anies Baswedan Jakarta Tanggul Yunarto Wijaya


Loading...