Kanada Menyebut Penyebab Jatuhnya Pesawat Maskapai Ukraina Karena Rudal, Iran Minta Buktinya

Kanada Menyebut Penyebab Jatuhnya Pesawat Maskapai Ukraina Karena Rudal, Iran Minta Buktinya
(Suara.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Jumat, 10 Januari 2020 13:07 WIB

Terasjabar.id - Otoritas Iran tengah menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat maskapai Ukraina di wilayahnya, yang disebut-sebut negara Barat termasuk Kanada, dijatuhkan oleh rudal. Iran pun meminta otoritas Kanada untuk menyerahkan informasi penting yang dimiliki negara itu terkait kecelakaan maut tersebut.

Seperti dilansir media Iran, Press TV, Jumat (10/1/2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Seyyed Abbas Mousavi, dalam pernyataannya menegaskan bahwa Iran telah meluncurkan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat jenis Boeing 737-800.

Mousavi menegaskan bahwa penyelidikan itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip internasional dan prinsip Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Ditekankan juga oleh Mousavi bahwa Iran juga telah mengundang Ukraina dan pihak Boeing Co, selaku produsen pesawat yang jatuh, untuk turut berpartisipasi dalam penyelidikan. Secara terpisah, Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat (AS) menyatakan akan bergabung dalam penyelidikan tersebut. NTSB menyatakan pihaknya telah 'menerima notifikasi resmi' dari Iran.

Diketahui bahwa pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752 itu sedang mengudara dari Teheran menuju ibu kota Kiev, Ukraina, saat terjatuh sesaat usai lepas landas pada Rabu (8/1) waktu setempat.

Pesawat itu diketahui membawa 176 orang yang terdiri atas 167 penumpang dan 9 awak pesawat. Seluruh penumpang dan awak dipastikan tewas. Data dari otoritas setempat menyebut pesawat itu membawa 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga Inggris.

Lebih lanjut, Mousavi menyatakan Iran menyambut baik partisipasi dari berbagai negara yang warganya menjadi korban. Dia juga menyampaikan belasungkawa mendalami bagi keluarga para korban.

"Republik Islam Iran menyambut baik partisipasi para pakar dari berbagai negara yang warganya tewas dalam bencana itu," ucap Mousavi.

"Kami meminta Perdana Menteri Kanada (Justin Trudeau) atau setiap pemerintahan yang memiliki informasi terkait untuk maju dan memberikan informasi itu kepada komisi yang menyelidiki kecelakaan di Iran," ujarnya lebih lanjut.

Trudeau sebelumnya menyebut bukti-bukti intelijen mengindikasikan pesawat maskapai Ukraina itu terkena rudal darat-ke-udara (SAM) milik Iran. "Kami memiliki informasi intelijen dari berbagai sumber termasuk dari sekutu-sekutu kami dan intelijen kami sendiri. Bukti mengindikasikan bahwa pesawat ditembak jatuh oleh sebuah rudal darat-ke-udara milik Iran. Ini bisa jadi tidak disengaja," ucap Trudeau.

Laporan sumber pejabat AS yang dikutip media-media terkemuka seperti Newsweek, CBS dan CNN, menyebut bahwa satelit, radar dan data elektronik mengindikasikan adanya kesalahan tragis pada unit pertahanan udara milik Iran, yang terjadi setelah rentetan serangan rudal ke markas AS di Irak. Laporan ABC News yang mengutip seorang pejabat AS seperti dilansir AFP menyebut pesawat maskapai Ukraina dijatuhkan oleh dua rudal darat-ke-udara milik Iran.

Juru bicara pemerintahan Iran, Ali Rabiei, menyebut tuduhan itu sebagai 'operasi psikologis AS' semata. "Tidak akan ada yang memikul tanggung jawab untuk sebuah kebohongan besar begitu diketahui bahwa klaim itu menipu," tegasnya.

"Sangat disayangkan bahwa operasi psikologis dari pemerintah AS, dan pihak-pihak yang mendukungnya secara sadar maupun tidak sadar, telah menambah penghinaan bagi keluarga para korban dan mengorbankan mereka untuk tujuan tertentu dengan menyebarkan kekeliruan semacam itu," tandas Rabiei. Disadur dari Detik.com

Pesawat Maskapai Ukraina Rudal PM Kanada Kecelakaan Maut Jatuhnya Pesawat di Iran


Loading...