Kapolresta Bandung Siagakan 1.000 Personel Guna Tanggap Wilayah Rawan Bencana

Kapolresta Bandung Siagakan 1.000 Personel Guna Tanggap Wilayah Rawan Bencana
(Foto: Wisma Putra/detikcom)
Editor: S.N.A Teras Bandung —Rabu, 8 Januari 2020 14:30 WIB

Terasjabar.id - Sekitar 1.000 personel gabungan terdiri dari kepolisian, TNI dan unsur pemerintahan disiagakan di sejumlah lokasi rawan bencana yang ada di wilayah Kabupaten Bandung. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan saat terjadi bencana alam.

Pagi tadi, Rabu (8/1/2020) ribuan personel tersebut mengikuti apel gelar pasukan di halaman Mapolresta Bandung, Jalan Bhayangkara, Soreang, Kabupaten Bandung. Mereka mendapat pengarahan agar selalu siap siaga saat terjadi bencana alam.

Dilansir dari Detik.com, Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan mengatakan, apel gabungan ini dilakukan Polresta Bandung bersama BPBD, Satpol PP, Damkar, Dinsos dan Kodim 0609 Kabupaten Bandung dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana. Apalagi kondisi cuaca saat ini sedang tidak menentu sehingga perlu ada langkah antisipasi guna menghadapi ancaman bencana alam yang bisa saja terjadi setiap saat.

"Kita sama-sama ketahui sekarang curah hujan semakin tinggi. Kita termasuk yang rawan longsor dan banjir, ini dalam rangka menyamankan visi misi dan komunikasi," kata Hendra usai apel gelar pasukan.

Hendra mengungkapkan, bila bencana terjadi tim gabungan langsung melakukan pergerakan ke lokasi bencana. Mereka akan bergerak melakukan evakuasi dan penanganan lainnya.

"Begitu bencana muncul dapat dilaksanakan dan ditangani secepatnya. Dari Polresta Bandung personil ada sekitar 400 orang, ditambah personil gabungan," ungkapnya.

Selain personil gabungan, pihaknya juga menyiapkan peralatan untuk penanganan kebencanaan."Peralatan kami siap, ada perahu, alat potong gergaji mesin, pompa air, dan logistik lainnya. Ada juga dapur umum kendaraan-kendaraan dan sarana prasarana lainnya," ujarnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Akhmad Djohara mengatakan, wilayah Kabupaten Bandung merupakan daerah rawan bencana alam. Pihaknya bersama tim gabungan sudah memetakan wilayah bencana di Kabupaten Bandung.

"Bencana di Kabupaten Bandung yang dominan itu, longsor, angin puting beliung, gempa bumi dan kebakaran. Sebagai bentuk respon dari Pemkab Bandung kami sudah menetapkan status siaga darurat bencana, mulai dari Tanggal 13 Desember 2019 sampai 31 Mei 2020," jelasnya.

Pihaknya sangat mengapresiasi Kapolresta Bandung yang sudah berinisiatif melakukan apel gabungan kesiapsiagaan bencana alam di Kabupaten Bandung."Kami dari Pemkab Bandung siap mendukung dari mulai personil dan peralatan," ujarnya.

Pihaknya mengantisipasi, bencana alam banjir bandang. Menurutnya, banjir bandang sulit diprediksi, tidak seperti banjir genangan yang kerap terjadi di kawasan Dayeuhkolot.

"Saat ini banjir genangan kita tahu ada di elevasi terendah di Daeyuhkolot, Baleendaah dan Bojongsoang. Untuk banjir bandang ini yang paling kita khawatirkan, terutama daerah ketinggian seperti Kertasari, Pangalengan dan Ciwidey," ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, ada beberapa kawasan lainnya yang juga berpotensi terkena banjir bandang. Salah satunya adalah kawasan Majalaya.

"Paling kita khawatirkan itu daerah Majalaya, yang akan kena efek. Majalaya terkepung oleh sungai, Sungai Citarum membelah wilayah Majalaya, di sebelah barat ada Sungai Cidawolong, sebelah timur ada Cisungalah dan di utara ada Sungai Cikeruh, sehingga akases jalan bila terjadi banjir besar itu menjadi daerah terisolir. Ini akan kita perhatikan dengan serius," pungkasnya.

Kabupaten Bandung Rawan Bencana 1.000 Personel Gabungan Disiagakan bencana


Loading...