Pembunuhan Komandan Iran Qassem Soleimani demi Menyelamatkan Banyak Nyawa Menurut Presiden Amerika Serikat

Pembunuhan Komandan Iran Qassem Soleimani demi Menyelamatkan Banyak Nyawa Menurut Presiden Amerika Serikat
(InaKoran : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 8 Januari 2020 12:18 WIB

Terasjabar.id - Presiden Amerika Serikat (AS)  Donald Trump menyebut serangan pesawat tak berawak AS di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani menyelamatkan banyak nyawa.

Soleimani merupakan komandan pasukan khusus Quds, brigade Pengawal Revolusi Iran yang fokus di luar negeri. Dia disebut orang kuat kedua Iran setelah mpempin tertinggi Ayatullah Khomeini Ali.

Mengutip Fox News, Rabu (8/1/2020) Trump mengatakan kepada wartawan di kantornya bahwa keputusannya untuk menyerang Soleimani demi menyelamatkan banyak nyawa warga AS dan telah memberi tahu anggota Kongres AS terkait serangan tersebut.

"Kami menyelamatkan banyak nyawa," kata Trump. "Mereka merencanakan sesuatu."

Foto/Reuters

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan Soleimani melanjutkan upayanya untuk membangun jaringan yang akan berpotensi menewaskan banyak warga AS.

Trump juga menekankan ia tidak masalah dengan aturan hukum internasional yang melarang penghancuran situs budaya. Namun dia mempertanyakan mengapa Iran diizinkan untuk meledakkan fasilitas milik AS dan tidak ada yang menghentikannya.

"Mereka diizinkan untuk membunuh warga kita, mereka diizinkan untuk melukai warga kita, mereka diizinkan untuk meledakkan segala yang kita miliki dan tidak ada yang menghentikan mereka," kata Trump.

"Dan kita, menurut berbagai undang-undang [internasional], harus berhati-hati dengan warisan budaya mereka."

Konvensi Den Haag 1954 mengatakan negara-negara harus "mengambil semua langkah yang mungkinkan" untuk melindungi kekayaan budaya dan harus menahan diri "dari segala tindakan permusuhan, yang diarahkan terhadap situs budaya."

Konvensi itu juga mengatakan negara-negara tidak boleh menargetkan situs budaya untuk tujuan mengancam.

Trump sebelumnya di Twitter akan menargetkan situs budaya Iran setelah para pemimpin di Teheran berjanji akan membalas dendam atas kematian Soleimani.

“Kami telah menargetkan 52 situs Iran (mewakili 52 sandera Amerika yang diculik oleh Iran bertahun-tahun yang lalu), beberapa di tingkat yang sangat tinggi & penting bagi budaya Iran, dan Iran AKAN MENYANGKAL DAN SANGAT SANGAT KERAS," Trump mencuit pada Sabtu lalu.

Serangan balasan Iran

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa sebuah pangkalan udara yang menampung pasukannya di Irak telah dihantam lebih dari selusin rudal balistik. Televisi pemerintah Iran mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan komandan militer utamanya Qasem Soleimani terbunuh dalam serangan yang diperintahkan Presiden Donald Trump.

Gedung Putih mengatakan bahwa mereka memantau serangan yang terjadi di pangkalan Al-Asad, Irak. Sampai berita ini ditayangkan belum diketahui apakah ada korban yang jatuh dalam serangan itu atau tidak.

"Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberi pengarahan dan memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," kata Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan yang dilansir BBC, Rabu (8/1/2020). Disadur dari Okezone.com

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Jenderal Iran Qassem Soleimani


Loading...