BNPB Sebut Banjir Bandang Lebak Terparah, Ini Dugaan Penyebabnya

BNPB Sebut Banjir Bandang Lebak Terparah, Ini Dugaan Penyebabnya
(Okezone News : Google)
Editor: Jajang Hot News —Sabtu, 4 Januari 2020 14:17 WIB

Terasjabar.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Munardo menyebutkan bahwa banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten menjadi yang terparah selama ini."Apa penyebab sehingga sangat masif dan baru terjadi sejak puluhan tahun," kata Doni kepada wartawan usai meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Lebak Gedong, Lebak, Banten, Sabtu (4/1/2020).


Banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Lebak merusak ribuan rumah, dan puluhan ribu warga mengungsi serta menelan korban jiwa sebanyak 8 orang itu disebabkan curah hujan yang lebat.Selain itu, faktor terjadinya banjir juga disebakan rusaknya hutan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak akibat penambangan emas ilegal.


Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Sajira dan Muncang putus diterjang banjir yang melanda Lebak, Banten. (ist)


"Penyebab utama selain hujan lebat di hulu sungai di TNGHS, adalah sejumlah tambang yang pecah. Tambang ditinggalkan ambrol, longsor dan membawa bebatuan lumpur inilah yang menyapu sepanjang daerah Sungai Ciberang," kata Doni, dilansir dari Okezone.com.

Doni meminta kepada Pemerintah Kabupaten Lebak untuk mendata masyarakat yang terdampak banjir bandang termasuk rumah yang mengalami kerusakan rusak berat, rusak ringan dan pengungsian untuk mendapatkan bantuan dana hunian tunggu Rp500 per kepala keluarga."Kemudian sebagaimana sudah diputuskan presiden masyarakat yang terdampak bencana ini akan dapatkan dana stimulan sebesar 50 juta rupiah rusak berat, 25 rusak ringan, dan 10 juta rusak," tandasnya.

BNPB Kepala BNPB Doni Monardo Lebak Banten Banjir Bandang Lebak


Loading...