Genangan masih terjadi di beberapa titik yakni Cikarang Barat (kilometer 29), Cibitung (kilometer 24) hingga Tambun (kilometer 21). Akibat genangan tersebut, kepadatan lalu lintas pun tidak dapat dihindarkan.
Kemacetan terpantau terjadi pada arah menuju Jakarta. Awal kemacetan terjadi di dekat jalur masuk Jalan Tol Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di perbatasan Kabupaten Bekasi dengan Karawang Barat. Kemacetan terus terjadi hingga gerbang Tol Cibitung atau sejauh sekitar 16 kilometer.
Sejumlah dilakukan untuk mengurai kepadatan, di antaranya dengan menerapkan skema lawan arah (contra flow) mulai dari Cikarang Barat hingga Cibitung. Skema ini bahkan dilakukan sejak pagi hari.
“Skema ini merupakan diskresi dari kepolisian untuk mengurai kepadatan. Kami berlakukan contraflow sejak pukul 8 pagi tadi (kemarin). Saat ini kami terus bekerja agar lalu lintas kembali normal,” ucap Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru.
Heru pun memastikan, sejumlah gerbang tol yang sebelumnya sempat ditutup kini telah kembali dioperasikan.
“Setelah melalui penanganan oleh Jasa Marga, misalnya melalui pemasangan sand bag, juga pengoperasian pompa untuk memompa genangan keluar dari badan jalan, pada akhirnya saat ini genangan sudah surut. Saat ini seluruh jalur maupun gerbang tol saat ini beroperasi normal dengan baik,” kata dia.
Namun demikian, kendaraan terpaksa diarahkan keluar tol melalui gerbang Cibitung. Hal itu dilakukan lantaran genangan air di wilayah Cibitung masih tinggi.
Bahkan genangan menutupi empat lajur tol sehingga tidak bisa dilalui. Kendaraan pun diarahkan keluar tol melalui jalur arteri.
“Kendaraan kami arahkan melalui jalur arteri untuk masuk kembali melalui gerbang tol Tambun,” ucap dia.
Macet dalam kota
Akibat genangan ini, kemacetan pun terjadi. Sejumlah pengendara yang akan menuju Jakarta sejak pagi hari terpaksa terjebak di dalam tol. “Saya ngejar subuh ke Bekasi tapi stuck di Cikarang,” kata Mardi (31) salah seorang pengguna jalan.
Tidak hanya di dalam tol, kemacetan pun terjadi di jalur arteri. Akibat kepadatan itu, banyak pengendara yang keluar melalui gerbang tol Cikarang Barat dan Cibitung sehingga membuat kemacetan.
Andi (32), mengaku harus berputar arah cukup jauh saat hendak menuju Tambun. “Kalau lewat pantura parah, lewat Kalimalang apalagi. Saya saja harus muter ke Setu sampai mau arah ke Jonggol buat sampai ke Tambun. Untungnya tadi ada pejabat lewat pakai patwal, jadi saya ngekor saja,” ucap dia.
Kemacetan ini terjadi sejak Rabu, 1 Januari 2020 siang hingga kemarin. Kemacetan paling parah terjadi di Jalur Inspeksi Kalimalang, Kecamatan Cibitung. Pengendara yang keluar dari tol bergabung dengan warga yang hendak berangkat bekerja.