Korwil Cisurupan, H. Kurnaedi : FTBI Sebagai Bukti Masih Mencintai Bahasanya Sendiri

Korwil Cisurupan, H. Kurnaedi : FTBI Sebagai Bukti Masih Mencintai Bahasanya Sendiri
(kiri atas) Korwil H. Kurnaedi, M.Pd., Ketua Pelaksana, Hidayat, S.Pd., M.Pd., MCE., dalam semangat pembukaan FTBI di Kecamatan Cisurupan, Senin (19/8/2024).
Editor: Jajang Teras Garut —Senin, 19 Agustus 2024 16:15 WIB

TERASJABAR.ID - Bertempat di lingkungan Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Cisurupan, Jl. Kawah Papandayan KM 0,05. Korwil H. Kurnaedi, M.Pd., membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kecamatan, dengan diikuti Korwas, Tina Palita, S.Pd., MM., Ketua K2S, Hidayat, S.Pd., M.Pd., MCE , (Ketua Pelaksana), Ketua PGRI Cabang, Ade Sofyandi, S.Pd., para juri, para kepala sekolah beserta guru-guru pembimbingnya, dan lainnya, Senin (19/8/2024).

Mengusung Tema "Ngarumat Sunda Ngarawat Bangsa", FTBI tingkat kecamatan ini diikuti sebanyak 245 peserta dari 51 sekolah dasar yang ada. FTBI tingkat kecamatan ini bermaksud memilih satu peserta terbaiknya (juara 1) untuk dijadikan duta di tingkat kabupaten yang akan digelar tanggal 28 Agustus 2024 mendatang.

Selain itu, dari seluruh peserta FTBI ini diharapkan, bisa merawat serta melestarikan bahasa, sastra dan seni Sunda, khususnya di Kecamatan Cisurupan.

Adapun yang akan memberikan penilaian dalam FTBI ini adalah para juri profesional di bidangnya masing-masing seperti dari PNF, SD, SMP, SMA dan SMK, dan Institut Seni. Mereka akan memberikan penilaian secara objektif, sesuai yang diharapkan dengan menghasilkan peserta yang betul-betul berkualitas.

Untuk itu, seluruh kepala sekolah beserta guru-guru pembimbingnya supaya mempercayai kepada para juri yang sudah ditunjuk oleh panitia, mereka betul-betul netral, dan tak berpihak kepada salah satu sekolah.

Korwil H. Kurnaedi merasa senang dan bangga melihat para utusan dari masing-masing sekolah yang dilingkungannya. Dengan keterlibatan anak-anak dalam FTBI ini, kata H. Kurnaedi, sebagai bukti bahwa mereka masih mencintai terhadap bahasa ibu (Sunda), dan masih semangat melestarikan bahasa Sunda.

Ia berpesan kepada seluruhnya, FTBI ini bukan jadi sekedar juara ukurannya, sebab yang paling pokok dengan dilaksanakannya festival ini sebagai tanda bahwa kita masih mencintai terhadap bahasanya sendiri.

'Jika kita tidak mencintai bahasa sendiri, pasti tidak akan mau mengirimkan atau partisipasi dalam perlombaan FTBI ini," jelasnya.

Ia mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh sekolah yang telah mengutus perwakilannya untuk FTBI, sebagai tanda sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Cisurupan selamanya melestarikan bahasa, sastra dan seni Sunda. ***Jajang Sukmana

Kabar Wiyata FTBI


Loading...