Sukses, FTBI SMP Kabupaten Garut 2024 Keren Sederhana Tapi Maksimal

Sukses, FTBI SMP Kabupaten Garut 2024 Keren Sederhana Tapi Maksimal
Editor: Jajang Teras Garut —Minggu, 11 Agustus 2024 18:18 WIB

TERASJABAR.ID - Pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SMP Tingkat Kabupaten Garut untuk tahun ketiga ini berbeda dari sebelumnya, karena selain menggunakan fasilitas SMPN 4 Garut, juga ruang terbuka Teras Cimanuk.

"Pada FTBI tahun ketiga ini diikuti sebanyak 444 peserta terdiri dari 152 putra, dan 292 putri dari sejumlah 420 SMP Negeri dan Swasta yang ada di Kabupaten Garut, dan animo masyarakat ini, bukti nyata di lapangan, bukan hanya sekedar bicara," ungkap Ketua MKKS SMP Kabupaten Garut, Rd. Yusup Satria Gautama, M.Pd., (Kepala SMPN 1 Garut) pada Minggu (11/8/2024).

Ia mengucapkan terima kasihnya kepada H. Anton beserta Hj. Fenti yang sangat apresiasi sekali memberi dukungan tempat (Teras Cimanuk) secara gratis. Juga kepada Ketua MGMP bahasa Sunda Kabupaten Garut, para kepala sekolah, pembimbing, praktisi seni, dan orang tua, Kasi kelembagaan, Kasi Sarpras, Plt Kabid SMP yang setia selama dua hari berturut-turut menyaksikan pelaksanaan FTBI.

"Tugas kami MKKS membantu meningkatkan mutu kualitas pendidikan, khususnya sekarang FTBI, mudah-mudahan hasilnya menjadi juara di tingkat provinsi," ucapnya.

Ia menyebut, pada penyisihan (kemarin) kedatangan Dr. H. Rudy Gunawan yang secara spontan memberikan apresiasinya kepada peserta FTBI untuk jajan. Semoga segala bentuk pemberian kepada anak-anak dibalas berlipat.

Menurut Yusup, FTBI ini untuk memperkuat sikap (karakter), terbukti pada kesalahan salah satu peserta nervous/grogi (kemarin), membantu semuanya nyanyi.

"Ini menunjukkan toleransi dan saling menolong, kami sangat terharu, ternyata dalam seni itu kerjasamanya sangat luar biasa," tandas Yusup yang mengaku secara visual melihatnya.

Kesuksesan pelaksanaan FTBI juga ini tak lepas dari kiprah koordinator lapangan (Korlap) Tedi Nurapriyadi, S.Pd., dan Reggy Purwanto yang mengaku atas perintah Plt Kabid SMP untuk melaksanakan tugas dengan sepenuh hati dari kemarin sampai malam, dan sekarang sampai sore.

Terkait dengan kerjanya MGMP bahasa Sunda Kabupaten Garut, Tedi dan Reggy mengaku kaget, sebab Muhidin, selaku Ketua MGMP, tak mengenal lelah siang malam.

"Kami mengapresiasi antara kolaborasi MGMP bahasa Sunda dan MKKS sangat solid, maka terciptalah penyelenggaraan yang sukses tanpa ekses," pungkasnya.

Terpisah, Ketua MGMP Bahasa Sunda, Muhidin S.Pd. (SMPN 1 Wanaraja), mengucapkan Alhamdulillah, FTBI tahun 2024 ini berjalan sukses lancar, aman tanpa ekses.

Menurutnya, kesuksesan ini bukan hanya pihaknya saja, tapi kekompakan semua stakeholder terkait atau semua hal. Untuk itu, ia mengucapkan terima kasihnya yang sebesar-besarnya kepada Pemerintahan Kabupaten Garut, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, MKKS SMP Kabupaten Garut beserta jajarannya masing-masing, termasuk kepala sekolah baik negeri maupun swasta yang telah mendukung FTBI ini.

"Mudah-mudahan ke depannya akan meningkatkan atau menciptakan kembali situasi yang berkualitas dan bertalenta," tandasnya.

Sementara menurut praktisi kesenian, Panji Triyadi MK., pelaksanaan FTBI kali ini cukup pada prinsipnya, walaupun sederhana tapi maksimal, banyak partisipan dan penonton.

Menurutnya pelaksanaan di kondisi seperti ini memang lebih memungkinkan daripada di gedung, karena kualitas suaranya lebih jelas dan nyaman bagi semuanya.

"Mungkin untuk kedepannya harus seperti ini lagi, bisa ditingkatkan dengan konsep seperti ini. Soalnya untuk konsentrasi juri lebih fokus, penonton pun sangat enak dibanding di gedung. Pokoknya FTBI sekarang keren, sederhana tapi maksimal," tandasnya.

Terlepas dari itu, pihak panitia sengaja mendatangkan juri profesional dari luar, khusus untuk lomba Pupuh. Hal ini dilakukannya untuk mendapatkan hasil juara yang betul-betul berkualitas.

Adapun para juri Pupuh tersebut yaitu Sony Riza Windyagiri, S.Sn., GJ Setra Pramudita, S.Pd., dan Gugun Gunawan, S.Sn.

Sony mengungkapkan, bahwa peserta FTBI di Kabupaten Garut itu bagus-bagus, dibandingkan dengan kabupaten lainnya yang mengadakan pasanggiri (FTBI).

Saking banyak yang bagus, pihaknya telah membuat fatwa, bahkan jika juara harapan 3 misalkan, atau yang paling rendah (ranking ke-6), sanggup dipertandingkan dengan juara 1 dari daerah yang lain.

Sony mengaku baru menemukan pelaksanaan yang paling bagus untuk FTBI antara kabupaten/kota, adalah Kabupaten Garut.

"Kalau di Kabupaten Garut, jangan asal-asalan menilai, dan jika satu kali penyaring, tidak akan betul," ucap Sony, yang mengaku sudah tiga kali menjadi juri tembang/pupuh di Kabupaten Garut.

Menurutnya, FTBI di Kabupaten Gatut, sama dengan FTBI di provinsi Jawa Barat, sebab pesertanya bagus-bagus, standarnya paling tinggi.

"Terima kasih Kabupaten Garut, terus konsisten kalau mengadakan Pupuh untuk kegiatan FTBI, terus berinovasi, dan kegiatannya sukses," tandasnya. ***Jajang Sukmana

Kabar Wiyata


Loading...