Kepemimpinan Juanda di SMPN 1 Karangpawitan Berperan Aktif dalam Mendukung Kegiatan di Sekolah
TERASJABAR.ID - Selama memimpin sekolah, Juanda fokus pada kelancaran dan kenyamanan warga sekolah dengan tidak mengutamakan keuntungan/kepentingan pribadi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala SMPN 1 Karangpawitan, Juanda, S.Pd., M.M., saat kegiatan pendampingan guru penggerak angkatan 11 dengan tajuk "Diskusi Mewujudkan Visi dan Prakarsa Perubahan di Sekolah" pada Senin (5/8/2024).
"Alhamdulillah, sebelum saya pensiun, SMPN 1 Karangpawitan tidak punya utang. Pembayaran gaji Honorer tepat waktu setiap tanggal 3, paling lambat tanggal 10 setiap bulannya, meskipun BOS belum cair," ungkap Juanda yang akan memasuki masa purna tugas pada awal Desember 2024.
Hal ini bisa menjadi gambaran bagi siapa pun yang akan memimpin SMPN 1 Karangpawitan untuk lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Pada intinya ambil yang positif tinggalkan yang negatif.
Dalam kegiatan pendampingan dua guru penggerak angkatan 11, Juanda menjelaskan bahwa kedua Calon Guru Penggerak (CGP) tersebut mendapat pendampingan dari BBGP Provinsi Jawa Barat, yaitu Nurdin, S.T., M.Pd., dari SMKN 1 Garut, dan Hana Wulandari, S.Pd., dari SDN 3 Binakarya-Banyuresmi.
Juanda mendorong dan memotivasi mereka serta guru-guru lainnya untuk terus mengikuti kegiatan guru penggerak.
"Saya juga rapat dengan Ditjen dan komisi pendidikan Anggota DPR RI, bahwa program guru penggerak harus terus berlanjut," ungkapnya.
Juanda berharap kepada semua yang memiliki kesempatan untuk menjadi guru penggerak agar terus memotivasi diri dan rekan-rekannya.
Sementara itu, Nurdin menerangkan bahwa diskusi visi dan prakarsa perubahan adalah bagian dari pendidikan guru penggerak angkatan ke-11. Setiap CGP harus menyampaikan visi dan prakarsa perubahan serta memimpin diskusi tentang visi sekolah yang sudah ada.
"Pemateri (CGP) menyampaikan materi dasar tentang visi dan prakarsa perubahan, kemudian dipilih atau ditunjuk untuk memimpin diskusinya," jelasnya.
Menurutnya, diskusi ini menjadi dasar bagi kepala sekolah dalam merumuskan visi sekolah selanjutnya.
"Bukan berarti mengubah visi yang sudah ada, tetapi sebagai pondasi dan bentuk pembelajaran. Guru-guru lainnya bisa menggunakan ini sebagai acuan untuk merumuskan visi sekolah selanjutnya," tandasnya. ***Jajang Sukmana