Keluarga Mengira Anaknya Jadi Bintara,Ternyata Sudah Tewas di Tangan Oknum TNI 1,5 Tahun Lalu

Keluarga Mengira Anaknya Jadi Bintara,Ternyata Sudah Tewas di Tangan Oknum TNI 1,5 Tahun Lalu
(tribunnews.com: google)
Editor: Admin Hot News —Senin, 1 April 2024 10:22 WIB

Terasjabar.id - Keluarga Iwan histeris saat tahu anaknya ternyata sudah tiada dan dibunuh oleh oknum TNI Adan Adyan Marsal.

Mirisnya, pembunuhan tersebut baru terungkap setelah 1,5 tahun Iwan Sutrisman Telaumbanua tewas dibunuh Adan Adyan.

Dalam video yang viral di media sosial Minggu (31/3/2024) terlihat belasan anggota keluarga menangis histeris saat tahu anggota keluarganya dibunuh.

Mulai dari anak-anak hingga orang tua tidak kuasa menahan tangis hingga meraung-raung usai mendapat kabar anggota keluarganya tewas setelah 1,5 tahun kemudian.

Dikutip dari Kompas.id, Adan Adyan Marsal bukan hanya membunuh Iwan namun juga menipu keluarga besar Iwan.

Adan menyebut Iwan lulus seleksi dan mengikuti pendidikan bintara TNI Angkatan Laut. Ternyata, Iwan tidak pernah lulus. Dia dibunuh dan dibuang ke jurang.

”Selama satu setengah tahun, kami dibohongi oleh Serda Adan. Keluarga kami dimintai uang terus-menerus lebih dari Rp 200 juta. Kami menganggap Adan sebagai keluarga, ternyata dia sudah membunuh anak kebanggaan kami,” kata Yanikasi Telaumbanua (35), keluarga Iwan, Sabtu (30/3/2024).

Yanikasi menuturkan, Iwan mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias pada Desember 2022. Namun, ia dinyatakan tidak memenuhi syarat alias tidak lulus.

Kemudian, keluarga Iwan menjumpai Serda Adan yang sebelumnya sudah saling kenal. Ketika itu, Adan bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias.

Adan meminta Rp 200 juta agar bisa membantu kelulusan Iwan. Keluarga Iwan berembuk dan sepakat mencari uang Rp 200 juta dari semua keluarga. Mereka ingin Iwan menjadi anak yang sukses mewakili keluarga besar.

Adan lalu menjemput Iwan dari rumahnya dan menyebut akan membawanya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, 16 Desember 2022. Di situlah terakhir kali keluarga bertemu Iwan.

Berselang sepekan, pada 22 Desember, Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam TNI AL. Dalam foto itu tampak rambutnya sudah digundul.

”Kami sangat senang mendapat kabar kalau Iwan telah lulus TNI AL seperti cita-citanya dan cita-cita keluarga kami. Kami pun membuat pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan. Kami menganggapnya sebagai anak,” tuturnya.

Setelah Iwan disebut mengikuti pendidikan TNI AL, keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi secara langsung. Adan beralasan bahwa selama pendidikan, siswa tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga. Keluarga memakluminya.

Selama satu tahun Adan terus menipu keluarga Iwan dengan meminta sejumlah uang dengan dalih biaya pendidikan Iwan.

Pada Februari 2024, keluarga Iwan menemui Serda Adan di tempat tinggalnya di Mess Polisi Militer Lanal Nias.

Adan malah meminta uang Rp 1.450.000 untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman satu angkatan di satuan pendidikan.

Di situ keluarga mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong. Dia meminta agar diselamatkan.

”Kami mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong. Dia meminta agar diselamatkan,” kata Yanikasi.

Sejak saat itu, keluarga menaruh curiga pada semua proses yang sejak awal mencurigakan. Mereka memutuskan melaporkan kasus itu ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024). Adan pun diperiksa dan dipertemukan dengan keluarga Iwan.

Dari pertemuan keluarga Iwan dengan pihak Lanal Nias, TNI mulai melakukan pencarian Iwan.

Hingga akhirnya Serda AAM (Adan) mengaku telah menghilangkan nyawa Iwan bersama warga sipil berinisal MAA pada 24 Desember 2022.

Iwan ditusuk di bagian perut menggunakan pisau dan mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar.

Pada Kamis (28/3/2024) malam, seorang perwira berseragam dari Lanal Nias dan tiga tentara tanpa seragam mendatangi rumah Iwan.

Lanal Nias memberitahukan kepada keluarga kalau Adan membuat pengakuan mengejutkan. Adan mengaku telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.

Bagaimana kronologis peristiwa sadis ini bisa terjadi?

Belum lama ini warga Kepulauan Nias, Sumatera Utara, dihebohkan dengan cerita duka yang dialami oleh salah seorang Calon Siswa (Casis) TNI Angkatan Laut (AL), bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua. Korban diduga dibunuh oleh oknum TNI aktif.

Dari informasi yang dihimpun, korban merupakan warga Desa Lahusa Idano Tae, Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

  1. Pertemuan korban dengan Serda Pom Adan bermula pada saat pendaftaran Pendaftaran calon Bintara TNI AL di Lanal Nias.
  2. Antonius Paiman Telaumbanua saudara dari Iwan Sutrisman Telaumbanua menjumpai Serda Pom Adan yang sebelumnya telah saling mengenal di Gunungsitoli menanyakan kepada Serda Pom Adan apakah ada jalur yang bisa membantu meluluskan saudara Iwan.
  3. Serda Adan menyampaikan bisa membantu meloloskan dengan jaminan uang sebesar kurang lebih Rp200 juta.
  4. Saat mengikuti tes, Iwan ternyata dinyatakan tidak lulus.
  5. Serda Pom Adan kemudian mendatangi kediaman korban, dan menyarankan kepada keluarga agar korban masuk TNI AL di Lanal II Padang.
  6. Dia beralasan mempunyai keluarga yang bertugas di sana, berjanji bisa membantu meluluskan korban.
  7. Korban diberangkatkan ke Padang melalui Pelabuhan Gunungsitoli.
  8. Pada 22 Desember 2022, Serda Adan mengirimkan foto Iwan Sutrisman kepada keluarga dengan menggunakan pakaian dinas lengkap dan kepala sudah digunduli.
  9. Sang sersan menyampaikan Iwan Sutrisman sudah lulus dan akan mengikuti Pendidikan di Tanjung Uban.
  10. Serda Adan juga meminta keluarga korban agar mentransfer sejumlah uang.
  11. Tak berhenti sampai di situ, Serda Adan juga meminta 2 ekor burung murai batu seharga Rp14 juta kepada keluarga korban pada April 2023.
  12. Keluarga korban diminta menghadiri pelantikan Iwan Sutrisman di Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau pada September 2023.
  13. Serda Adan kembali meminta sejumlah uang kepada keluarga korban.
  14. Di Tanjung Uban, keluarga tidak bertemu dengan korban karena pelaku menyebut Iwan kini bertugas sebagai Marinir.
  15. Keluarga korban mulau curiga dengan pelaku.
  16. Keluarga pun melaporkan kasus ini ke Komandan Pos Al Lahewa.
  17. Terungkap fakta mengejutkan. Korban rupanya sudah dibunuh oleh Serda Pom Adan dan rekannya bernama Alvin.
  18. Pembunuhan terjadi pada 24 Desember 2024 di kawasan Sawahlunto, Sumatera Barat, atau 8 hari setelah keberangkatannya dari Nias ke Padang, 16 Desember 2022.
  19. Korban dibunuh dengan ditikam bagian perut, kemudian jasadnya dibuang ke jurang di Talawi, Sawahlunto.

Penjelasan Denpom AL Nias

Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nias Mayor Laut Afrizal mengatakan, pihaknya telah menetapkan status tersangka terhadap Serda Adan Aryan Marsal, pembunuh calon siswa (Casis) Bintara bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua.

Adan ditetapkan sebagai tersangka sejak tanggal 28 Maret lalu oleh Denpom setelah pembunuhan yang dilakukannya terbongkar.

Setelah ditetapkan tersangka, Serda Adan dikirim ke Lantamal II Padang.

Menurut Dandenpom, proses hukum dan penyelidikan dilanjutkan oleh Lantamal II Padang karena lokasi kejadian juga berlangsung disana.

"Karena kejadian di Padang, kami koordinasi dengan pimpinan sehingga hari Kamis 28 Maret kami berangkatkan ke Padang menggunakan pesawat Susi Air dikawal anggota Denpom Lanal Nias. Sekarang kasusnya ditangani Pom Lantamal II Padang dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,"katanya, kemarin.

Pamen TNI AL ini menjelaskan, pihaknya menerima laporan keluarga korban tanggal 27 Maret 2024 kemarin.

Setelah menerima laporan, ia langsung memeriksa tersangka.

Awalnya dia tidak mengakui perbuatannya.

Namun setelah diselidiki lebih dalam, barulah dia mengakui perbuatannya sudah membunuh Iwan Sutrisman Telaumbanua bersama temannya bernama Alvin.

Sumber: tribunthreads.com

Oknum TNI Bintara Pembunuhan Eks Casis TNI Al


Loading...