Areum eks T-ara Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Percobaan Akhiri Hidup, Begini Kondisinya
Terasjabar.id -
*CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun untuk bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454.*
Mantan anggota girl group Kpop T-ara, Areum, dilarikan ke rumah sakit setelah melakukan percobaan bunuh diri, Rabu (27/3) waktu pagi setempat. Menurut laporan media Korea Selatan Osen, wanita berusia 29 tahun itu saat ini tengah menerima perawatan lebih lanjut dan belum sadarkan diri.
Media tersebut juga menyebut Areum telah meninggalkan pesan bunuh diri, namun tak mengungkapkan rincian lebih lanjut.
"Terima kasih kepada penggemar Areum dan pihak terkait yang telah menyampaikan kekhawatiran dan dorongan Anda," kata kekasih Areum, Seo Dong-hoon, menulis di Instagram story-nya, dikutip dari Channel News Asia.
"Tolong jangan membuat permintaan kontak yang tidak perlu atau aneh kepada saya, mohon lakukan secukupnya. Seseorang sedang kesakitan dan tidak sadarkan diri... Saya berdoa agar Areum baik-baik saja," lanjutnya.
Sebelum melakukan percobaan bunuh diri, wanita bernama Lee Areum itu sempat membagikan foto mantan suaminya yang diduga telah menganiaya anaknya. Areum eks T-ARA juga membuat netizen khawatir usai membagikan foto luka-luka di tubuhnya yang diduga akibat kekerasan rumah tangga (KDRT).
Terlepas dari kasus tersebut, dikutip dari jurnal yang dipublikasikan di BMC Public Health terkait Suicide Rate and Social Environment Characteristics in South Korea, di antara negara-negara Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Korea Selatan memiliki angka bunuh diri tertinggi pada periode 2003 hingga 2019, yaitu 24,6 per 100.000 orang.
Bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor lima di Korea Selatan, dan tren ini lebih terlihat pada populasi muda berusia 10-59 tahun dibandingkan pada populasi lanjut usia yang berusia 60 tahun ke atas menurut statistics Korea pada 2019.
Apa penyebab orang melakukan bunuh diri?
Psikolog klinis Veronica Adesla beberapa waktu lalu menjelaskan, orang yang ingin melakukan percobaan bunuh diri terkadang menunjukkan perilaku tertentu, tetapi tak disadari oleh orang-orang di sekitarnya. Penyebab utama dari seseorang yang melakukan bunuh diri adalah mayor depresi.
Orang yang mengalami depresi biasanya memperlihatkan gejala, seperti menarik diri dari lingkungan, mendadak menjadi pendiam, menjauhi orang lain, dan sebagainya.
"Biasanya dia ikut aktif banyak kegiatan sekarang kalau misalnya selesai aktivitas langsung ke rumah, diajak main nggak mau, diajak olahraga yang biasanya mau, taunya nggak," ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, (13/10/2023).
Veronica juga menyebut orang yang mengalami depresi biasanya memiliki tanda-tanda yang terlihat dari media sosial. Misalnya, di media sosial, seseorang tersebut menuliskan kata-kata sedih, putus harapan, ataupun mengucapkan kata-kata perpisahan. Karena itu, orang-orang seperti ini menurutnya harus dijangkau. Sebab, jika dibiarkan sendirian dapat memperburuk kondisinya.
"Terutama bagi orang-orang yang bisa cek sosial media dan melihat seperti itu, lebih baik kita datangi untuk kita tanya, are you okay, kamu oke nggak? Butuh cerita nggak? Kita keluar yuk? Atau datang ke tempat dia justru kayak eh kita ke tempat kamu ya, makan bareng yuk, jadi diajak untuk tidak melulu sendirian," imbuhnya lagi.
"Orang di dalam kondisi depresi, itu harus ngepush dirinya sendiri keluar, ngepush dirinya sendiri untuk tetap beraktivitas, harus ngepush dirinya sendiri untuk berkontak dengan orang lain," ucapnya.
(Sumber: Detik.com)
Areum eks T-ara Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Percobaan Akhiri Hidup Begini Kondisinya