Stres hingga Kesepian Dapat Merusak Otak dan Fungsi Kognitif,Cegah dengan Langkah Ini
Terasjabar - Stres dan kesepian menjadi dua hal yang mempengaruhi kesehatan kognitif.
Jika tidak ditangani dengan baik, dua hal ini bisa saja merusak otak dan fungsi kognitif.
Kerusakan yang dimaksud mencakup kognisi, memori, emosi, dan kemampuan mengambil keputusan.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini 10 kebiaaan yang bisa merusak otak dan cara menghindarinya
1. Kurang tidur
Kurang tidur mengganggu fungsi penting otak, seperti konsolidasi memori, fungsi kognitif, dan kesehatan otak secara keseluruhan.
Tetapkan jadwal tidur yang teratur, pertahankan rutinitas waktu tidur yang menenangkan, hindari kafein/alkohol menjelang waktu tidur, dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
2. Gizi buruk
Mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh, gula, dan makanan olahan dapat menyebabkan penurunan kognitif dan meningkatkan risiko kondisi seperti demensia.
Gabungkan pola makan seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.
Tetap terhidrasi dan minimalkan asupan gula berlebihan, makanan olahan, dan lemak jenuh.
3. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
Kurangnya aktivitas fisik dapat berdampak negatif terhadap kesehatan otak dengan mengurangi aliran darah dan mengganggu fungsi kognitif.
Lakukan latihan aerobik secara teratur, seperti jalan kaki, jogging, atau berenang.
Gabungkan latihan kekuatan dan latihan fleksibilitas untuk meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan.
4. Stres yang berlebihan
Stres kronis dapat menyebabkan pelepasan kortisol, hormon yang merusak hipokampus otak, sehingga memengaruhi memori dan kemampuan kognitif.
Latih teknik manajemen stres seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, yoga, atau melakukan hobi/aktivitas yang membantu rileks dan meremajakan.
5. Multitasking
Mengalihkan tugas secara terus-menerus dapat menghambat fungsi kognitif, mengurangi produktivitas, dan mengganggu retensi memori.
Fokus pada satu tugas pada satu waktu, prioritaskan aktivitas, dan latih kewaspadaan untuk meningkatkan perhatian dan konsentrasi.
6. Kurangnya rangsangan mental
Kurangnya stimulasi mental dan aktivitas yang menantang secara kognitif dapat menyebabkan atrofi otak dan penurunan kognitif.
Terlibat dalam aktivitas yang merangsang mental seperti membaca, teka-teki, mempelajari keterampilan baru, memainkan alat musik, atau berpartisipasi dalam percakapan yang merangsang secara intelektual.
7. Main gadget berlebihan
Paparan layar yang berlebihan, termasuk ponsel pintar, komputer, dan televisi, dapat mengganggu rentang perhatian, mengganggu pola tidur, dan menurunkan kemampuan kognitif.
Tetapkan batasan waktu pemakaian perangkat, istirahat secara teratur, lakukan aktivitas di luar ruangan, bersosialisasi dengan teman/keluarga, atau temukan hobi yang tidak melibatkan layar.
8. Isolasi/kesepian
Isolasi sosial dan kesepian dapat berdampak negatif pada kesehatan otak, menyebabkan penurunan kognitif dan peningkatan risiko masalah kesehatan mental.
Pertahankan hubungan sosial, bergabunglah dengan klub/kelompok, habiskan waktu bersama orang-orang terkasih, menjadi sukarelawan, atau berpartisipasi dalam kegiatan komunitas untuk memerangi kesepian.
9. Penyalahgunaan zat
Penyalahgunaan alkohol, tembakau, dan obat-obatan dapat merusak sel otak, mengganggu fungsi kognitif, dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.
Carilah bantuan profesional jika sedang berjuang melawan penyalahgunaan atau kecanduan narkoba, prioritaskan mekanisme penanggulangan yang lebih sehat, dan kelilingi diri Anda dengan jaringan yang mendukung.
10. Mengabaikan kesehatan mental
Mengabaikan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau stres kronis dapat berdampak buruk pada kesehatan otak dan kemampuan kognitif secara keseluruhan.
Carilah bantuan profesional jika mengalami masalah kesehatan mental, praktikkan perawatan diri, lakukan aktivitas yang membawa kegembiraan, dan secara aktif mengatasi serta mengelola tingkat stres.
Penting untuk menerapkan kebiasaan sehat seperti menjaga pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, mengelola stres, cukup tidur, menghindari penyalahgunaan zat, dan tetap aktif secara mental untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan otak.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)