Berikut Beberapa Fakta Truk Rombongan Pengajian Terguling di KBB
Terasjabar.id -- SEUNIT truk Mitsubishi Colt Diesel terguling di Jalan Saguling, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat 26 Januari 2024 sekitar pukul 00.30 WIB. Lima orang tewas, 10 luka-luka berat, dan 14 luka ringan.
Truk bernomor polisi D 8304WY tersebut membawa rombongan peziarah asal Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat sekitar 30 orang. Mereka baru pulang dari menghadiri acara haul dan pengajian di Cianjur.
Berikut fakta-faktanya :
Truk hilang kendali
Wadirlantas Polda Jawa Baratr AKBP Edwin Afandi menuturkan bahwa kecelakaan terjadi saat truk yang dikemudikan Heri Sudrajat (61) melaju dari arah Rajamandala menuju ke Cipongkor. Jalan di lokasi menurun tajam.
"Saat tiba ditempat kejadian mendapati medan jalan yang menurun kemudian hilang kendali sehingga kendaraan terguling ke sebelah kanan namun posisi kendaraan kembali normal di atas roda menghadap ke arah barat," katanya.
Rem blong
Polisi menduga kuat penyebab kecelakaan akibat rem blong. "Saya bisa sampaikan bahwa analisa awal adalah adanya kegagalan sistem rem dari kendaraan terdebut," katanya.
Namun polisi masih terus menyelidiki faktor-faktor lain untuk mengetahui penyebab pasti truk itu terguling.
"Kita identifikasi di lapangan yang pertama adalah faktor kendaraan, kedua faktor pengemudi, ketiga faktor lingkungan yaitu kurangnya penerangan, keempat faktor jalan agak rusak sehingga kendaraan akan tergkandala dengan kecepatan tinggi. Namun untuk memastikan penyebab utama terjadinya penyebab kecelakaan kita akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Edwin.
Penumpang terlempar
Saat truk tiba di lokasi, kondisi jalan memang menurun. Ketika truk menurun tajam tanpa kendali dan terguling, penumpang yang memenuhi bak truk terlempar ke luar sehingga lima orang tewas dan lainnya luka-luka. Ada yang tergencet truk.
"Di TKP jalan menurun tajam sehingga kita temukan beberapa tanda bahwa kendaraan ini tidak melakukan pengereman dan pada saat kendaraan ini posisi menurun dalam kondisi kecepatan tinggi sehingga menyebakan kendaraan ini terguling dan menyebabkan penumpang yang ada di atas kendaraan terlempar," ungkapnya.
Korban menjerit-jerit kesakitan
Kecelakaan terjadi pada tengah malam saat banyak warga sedang tidur. Dentuman yang terdengar keras saat truk terguling membuat warga sekitar langsung keluar rumah menuju lokasi kecelakaan.
Warga melihat lokasi kecelakaan bersimbah darah dan korban bergelimpangan di jalan dan ada yang menjerit-jerit kesakitan.
"Saya denger suara jeritan kesakitan gitu. Pas buka pintu udah pada berdarah, termasuk yang depan pintu saya ada. Orang-orang udah pada dibawah, terlempar. Kalau mobilnya posisinya udah berdiri lagi," kata Dewi Mulyati (41), seorang warga.
Aep Dayeng (45), saksi lainnya mengaku turut menolong korban yang tergencet di bawah ban truk. Penumpangnya ada orang dewasa serta anak-anak.
"Penumpangnya ada dewasa sama anak-anak. Pada menjerit-jerit, saya selamatkan dulu yang tergencet di bawah ban. Kalau meninggal atau nggaknya kurang tahu, setelah itu saya bantu korban lainnya," ujar Aep.
Penumpang akui kendaraan kurang laik jalan
Seorang penumpang yang jadi korban, Iroh (50) mengakui bahwa truk yang dinaikinya memang mengkhatirkan dan kurang laik jalan. Sopir truk juga mengakui bahwa ada masalah di rem truk.
Saat di Cianjur, sopir sempat memperbaiki rem truk. "Dari sini juga mobil sudah mau rusak, pas datang ke Cianjur itu langsung diperbaiki dulu remnya. Itu sekitar sejam diperbaikinya, diperbaikinya juga sama sopirnya," beber Iroh.
Ketika truk terguling, tubuh Iroh terlempar ke kolong truk. Dia mengalami luka-luka.
"Posisi penumpangnya itu pada duduk, kan biasanya berdiri. Nah pas kejadian itu truknya oleh terus terguling, saya tiba-tiba di kolong mobil. Yang lain itu terlempar," ujar Iroh.
Disadur dari Okezone.com