Meski Sudah Surut, Korban Banjir di Dayeuhkolot Masih Mengungsi Sampai Sekarang

Meski Sudah Surut, Korban Banjir di Dayeuhkolot Masih Mengungsi Sampai Sekarang
ilustrasi (pixabay: google)
Editor: Admin Teras Bandung —Senin, 15 Januari 2024 15:27 WIB

Terasjabar.Id-Bencana banjir yang melanda Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, membuat sebanyak 338 orang yang terdampak masih mengungsi hingga saat ini di posko pengungsian.

Dalam hal ini, Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat menyebut bahwa secara keseluruhan korban banjir yang masih mengungsi meliputi 132 Kartu Keluarga (KK). Hadi menjelaskan alasan mengapa warga tersebut masih mengungsi hingga saat ini.

Sebab menurut laporannya, masyarakat masih belum mau kembali ke rumah dengan mengingat material lumpur yang masih memenuhi rumah mereka. “Jadi yang masih mengungsi itu 132 KK atau sebanyak 338 jiwa. Jadi mereka masih bertahan karena rumahnya masih bertahan karena rumahnya masih ada pembersihan dari material lumpur dan sampah,” kata Hadi seperti dikutip dari Antara, Senin, 15 Januari 2024.

Lebih lanjut, Hadi menjelaskan kondisi pemukiman warga di daerah Dayeuhkolot setelah sempat terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi. Menurutnya, air yang mengalir sudah mulai surut.

Namun, sebagaimana dikatakan sebelumnya, bahwa material lumpur yang begitu banyak membuat warga sulit untuk segera kembali ke rumah. Karenanya, dia menyatakan bahwa BPBD Kabupaten Bandung dengan beberapa lembaga terkait tengah melakukan proses pembersihan

“Kalau kondisi sih sudah surut ya, cuma masih banyak material lumpur yang saat ini masih kami lakukan pembersihan di rumah-rumah warga,” katanya menambahkan.

Hadi menjelaskan bahwa hingga kini para pengungsi masih menempati posko pengungsian yang disediakan terletak di SMP 1 Dayeuhkolot untuk menampung seluruh warga yang terdampak.


Dirinya menegaskan bahwa BPBD tidak hanya menyediakan tempat saja, tetapi juga berbagai kebutuhan pokok, seperti pasokan kebutuhan makanan dan air bersih. “Kebutuhan dasar pasti kami selalu utamakan, seperti pasokan air dan makanan kami jamin,” kata Hadi menjelaskan terkait kondisi bantuan di pengungsian.

Atas hal ini, mengingat kondisi cuaca sepanjang Februari sampai dengan Maret 2024, Hadi mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap adanya potensi bencana yang akan terjadi. Dalam hal ini, menurutnya hampir seluruh wilayah Bandung Raya akan terkena dampak dari curah hujan yang tinggi tersebut.

Bencana seperti banjir dan tanah longsor sangat perlu diwaspadai. “Untuk wilayah Bandung Raya ini pada bulan Februari sampai Maret akan memasuki puncak musim hujan. Sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana, baik banjir ataupun tanah longsor,” ucapnya.

Sumber: pikiran.rakyat.com

Banjir Dayeuhkolot Korban Banjir Mengungsi Bandung


Loading...