Coldplay Sumbang Kapal Pembersih Sampah (Neon Moon II) di Sungai Cisadane, Berikut Kecanggihannya
Terasjabar.id – Setelah sukses menggelar konsernya di Indonesia, Coldplay turut memberikan kontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan di Indonesia. Band asal Inggris tersebut menyumbangakan kapal pembersih sampah yang bernama Neon Moon II untuk membersihkan Sungai Cisadane. Apa saja sih keunggulan kapal pembersih itu?
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (19/11/2023), Coldplay bekerja sama dengan The Ocean Cleanup, sebuah organisasi non-profit yang berbasis di Belanda. Organisasi tersebut berfokus dalam mengembangkan teknologi yang bertujuan untuk membersihkan polusi dan pencemaran yang terjadi di sungai sebelum sampai ke laut. Organisasi yang telah berdiri sejak 2013 ini sudah menjalin kerja sama dengan Coldplay sejak 2018 lalu.
Neon Moon II diproyeksikan untuk menjadi jawaban atas permasalahan sampah yang mencemari sungai Cisadane. Sungai sepanjang 126 km yang melintasi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan ini seharusnya menjadi salah satu sumber air mata bersih bagi masyarakat disekitarnya. Tercemarnya sungai ini akibat limbah sampah yang mengotori air sungai membuat banyak pihak yang menyayangkan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Kapal pembersih pemberian Coldplay ini digadang-gadang untuk dapat menjadi suksesor Interceptor 005 yang telah dapat mengatasi permasalahan di Sungai Klang, Malaysia. Sungai klan di Malaysia sendiri telah dapat mengurangi capaian sampah mereka menjadi 850 ton per bulan dibandingkan 1.500 ton hingga 2.000 ton pada awal operasi pembersihan Interceptor 005 dilakukan.
Mengutip dari laman resmi The Ocean Cleanup, Minggu (19/11/2023), Boyan Slat selaku pendiri dan CEO dari The Ocean Cleanup mengatakan bahwa dirinya berterima kasih kepada Coldplay atas kerja sama yang dijalani dalam kampanye mengurangi polusi plastik. “Sangat menyenangkan bagi kami untuk melibatkan Coldplay dan bersama-sama memberikan dampak besar melawan polusi plastik di Asia,” kata Boyan Slat, melalui laman resmi The Ocean Cleanup.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Coldplay atas bantuan mereka, dan kami tidak sabar untuk segera melihat Neon Moon II beraksi dan mencegat sampah,” ucapnya.
Keunggulan
Melalui laman resminya, Interceptor adalah sebuah kapal penampung sampah yang memiliki panjang 24 meter serta dapat menyedot sampah dengan total mencapai kapasitas 50 hingga 100 ton sampah per hari. Kapal ini dapat beroperasi secara mandiri selama 24 jam sehari yang sudah memakai baterai lithium-ion sebagai daya utamanya. Ketika sampah yang terkumpul sudah hampir penuh, kapal ini akan dengan otomatis mengirimkan pesan kepada operator yang nantinya petugas lokal akan datang dan mengambil sampah tersebut.
Ocean Cleanup sebenarnya sudah merencanakan untuk mengaplikasikan penerapan kapal pembersih di Sungai Cisadane. Sungai Cisadane dipilih karena menjadi sungai yang termasuk dalam daftar prioritas bagi pemerintah Indonesia. Kapal yang memakan harga USD 777.000 atau Rp11,9 miliar ini diharapkan untuk dapat berkontribusi dalam menanggulangi sekitar 1000 ton plastik yang dibuang melalui Sungai Cisadane ke Laut Jawa setiap tahunnya. Kapal ini juga menjadi Interceptor kedua yang ada di Indonesia setelah sebelumnya Interceptor 001, yang dikerahkan di Cengkareng Drain, Jakarta, pada tahun 2018.
Disadur dari Okezone.com