Ada FOMO dan JOMO Apa Perbedaannya ? Berbahayakah ?

Ada FOMO dan  JOMO Apa Perbedaannya ? Berbahayakah ?
Media Asuransi
Editor: Malda Teras Viral —Selasa, 21 Maret 2023 09:03 WIB

Terasjabar.id - FOMO adalah fenomena yang berkaitan dengan perasaan selalu ingin merasa menang dan tidak ingin tertinggal oleh yang lain. Rupanya FOMO tidak hanya berpengaruh pada hubungan sosial seseorang saja, namun juga berdampak pada finansial.

Pasalnya, FOMO adalah sifat yang membuat seseorang rela menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang cenderung tidak penting sehingga berdampak buruk pada finansial Anda. Lebih dari itu, sekitar 69% milenial terpengaruh oleh FOMO saham.

Jadi, sebenarnya apa itu FOMO, bagaimana dampak yang ditimbulkan serta apa saja tips untuk menghindarinya?. Pada artikel kali ini OCBC NISP akan membahasnya secara tuntas, simak sampai akhir, ya!


Apa itu FOMO?

Kepanjangan FOMO adalah Fear of Missing Out, artinya seseorang takut untuk tertinggal dengan segala hal. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Dr. Andrew K. Przybylski di tahun 2013. FOMO adalah sindrom yang membuat orang yakin bahwa setiap momen berharga orang lain tidak boleh Ia lewatkan.

Hal tersebut menyebabkan mereka selalu merasa gelisah dan tak tenang. FOMO adalah perasaan yang memiliki dampak terhadap kehidupan sehari-hari, termasuk hal yang berkaitan dengan finansial.


Fenomena FOMO dalam Investasi Saham

Dalam dunia investasi, FOMO saham adalah sebuah perasaan mudah takut ketinggalan akan peluang besar pada pasar saham yang sedang tren di waktu tersebut. Hal ini akan membuat seseorang yang mengalaminya mengambil keputusan tanpa melakukan analisis terlebih dulu. Dimana aktivitas tersebut akan berpengaruh pada pergerakan pasar.


Bahaya Trading Berdasarkan FOMO

Investasi saham memang bisa memberikan keuntungan yang menjamin di masa depan. Namun, apabila hanya didasari oleh FOMO tentu dampaknya tidak akan baik. Beberapa diantaranya yaitu.

  1. Terjebak untuk Membeli Saham dengan Kualitas Kurang Bagus
    Bagi Anda yang sudah mengenal dunia saham, tentu pernah mengalami situasi dimana harga saham yang kurang bagus melonjak tinggi kemudian turun dengan tiba-tiba. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh adanya FOMO saham, sehingga sebagian besar pembelinya terjebak untuk membelinya hanya karena mengikuti tren tanpa melakukan analisis.

  2. Saham Nyangkut pada Harga Tertinggi
    FOMO adalah situasi yang bisa menyebabkan harga saham yang sedang menjadi tren cukup tinggi. Jika Anda hanya membeli saham berdasarkan tren, maka kemungkinan besar Anda akan mendapatkan harga puncak sehingga nantinya sulit untuk menjualnya kembali.

  3. Butuh Waktu untuk Kembali pada Harga Normal
    Fenomena FOMO saham adalah kesempatan besar bagi para bandar untuk “menggoreng” saham tersebut sehingga harganya bisa melambung dengan tinggi. Bila Anda sampai terjebak tren dan membelinya pada harga tertinggi, maka akan sulit untuk kembali pada harga normal. Mau tidak mau Anda harus mengalami kerugian.


Dampak Negatif FOMO pada Finansial

Seperti yang telah dijelaskan. FOMO adalah sebuah sindrom yang bisa berdampak buruk tidak hanya pada kehidupan sosial tetapi juga finansial. Dari segi finansial, dampak negatif FOMO adalah sebagai berikut.

  1. Menghabiskan Uang pada Hal yang Tidak Penting (Konsumtif)
    FOMO adalah sesuatu yang bisa menimbulkan perasaan cemas dan khawatir sehingga membuat Anda ingin selalu bersaing dengan orang lain di sekitar Anda. Perasaan takut ketinggalan inilah yang nantinya dapat menguras dompet dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Asal dalam Memilih Investasi Saham
    Dalam berinvestasi, ada beberapa pertimbangan untuk memilih saham, diantaranya risiko saham, likuiditas saham dan juga kinerja saham tersebut untuk jangka panjang. Penawaran saham dengan jumlah yang terbatas dan harga yang cukup tinggi seringkali membuat para trader lupa melakukan analisis.

  3. Nekat Mengambil Hutang
    FOMO adalah fase dimana seseorang tak segan mencari segala cara untuk menghilangkan rasa gelisah dan takut akan ketinggalan sesuatu. Ada kalanya seseorang rela mengambil pinjaman hanya untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa peduli bunga yang tinggi.

  4. Sulit untuk Menabung
    Tak sampai disitu, dampak negatif dari adanya FOMO adalah seseorang menganggap belanja hal yang sedang populer merupakan sebuah keharusan. Hal ini dikarenakan dengan membeli barang tersebut, seseorang akan mendapatkan afirmasi dari orang lain di medsos. Perilaku ini menyebabkan mereka sulit menyisihkan sebagian uangnya untuk menabung.


Tips Menghindari FOMO agar Keuangan Tetap Aman

Melihat buruknya dampak FOMO pada keuangan, pastikan Anda tidak terjebak dalam perasaan tersebut. Beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menghindari perasaan FOMO adalah sebagai berikut.

  1. Menerima dan Menghargai Diri Sendiri
    Cobalah untuk lebih menghargai dan mencintai diri sendiri dengan semua kekurangan dan kelebihan yang Anda punya. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang dapat membantu Anda untuk mencintai diri sendiri. Buanglah pikiran untuk mencari pengakuan dari orang lain.

  2. Batasi Penggunaan Media Sosial
    Tips selanjutnya untuk menghindari FOMO adalah melakukan detox media sosial selama 30 hari dengan tidak menggunakan maupun membuka media sosial Anda. Jika terlihat sulit, maka Anda bisa sekedar mengurangi screen time media sosial dan batasi diri sendiri hanya untuk melihat informasi penting.

  3. Lebih Fokus pada Realita
    Banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi rasa bosan Anda daripada scrolling media sosial berjam-jam. Mempunyai quality time dengan keluarga dan kerabat dapat dijadikan solusi yang efektif untuk beralih sejenak dari media sosial. Mulailah untuk bertemu atau berkumpul bersama sehingga Anda bisa lebih banyak berinteraksi secara langsung.

  4. Pikirkan Setiap Keputusan Keuangan dengan Matang
    Setiap keputusan yang akan diambil harus diperhitungkan secara matang. Pikirkan kembali apakah keputusan untuk membeli barang tersebut sudah tepat atau hanya sekedar memenuhi ego yang takut ketinggalan.

  5. Diskusikan Masalah Keuangan
    Seringkali kita ingin membeli sesuatu yang sedang populer tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan. Diskusikan hal mengenai keuangan dengan orang terdekat Anda. Saran dari mereka bisa menjadi bahan pertimbangan Anda.


FOMO vs JOMO

FOMO adalah lawan kata dari JOMO. Joy of Missing Out atau JOMO adalah sebuah perasaan puas dan dapat menikmati kehidupannya yang dijalani saat ini. Seseorang yang menikmati JOMO tidak akan merasa ada keharusan untuk menunjukkan ataupun membandingkan kepada orang lain apa yang tengah dilakukan.

Seseorang yang dapat menikmati JOMO mempunyai kecerdasan emosional yang bagus. Ketika semua informasi berlalu dengan cepat di media sosial, mereka tidak merasa ada suatu kewajiban untuk mengikuti apa yang sedang terjadi. Bahkan, orang dengan JOMO dapat menemukan kebahagiaan hidup versi dirinya sendiri.


Perbedaan JOMO dan FOMO

FOMO adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan perilaku dari seseorang yang selalu mengaitkan kehidupan sosialnya dengan media sosial. Terkadang orang dengan FOMO adalah mereka yang suka membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.

Sebaliknya, JOMO adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan perilaku dari seseorang yang lebih merasa nyaman ketika menikmati waktu di dunia nyata tanpa adanya tekanan dari media sosial. Perasaan JOMO akan membuat orang merasa cukup dengan hidupnya, sehingga akan lebih bebas dan berfokus dengan semua hal yang mereka senangi.

Itu dia pembahasan lengkap mengenai pengertian serta dampak buruknya FOMO (Fear of Missing Out) bagi finansial Anda, sekaligus tips untuk menghindarinya. FOMO adalah hal yang harus dihindari karena setiap orang memiliki kapasitasnya masing-masing. Maka dari itu belajarlah untuk menghargai diri sendiri. Semangat! (Sumber: ocbcnisp.com) 

FOMO JOMO Viral Finansial Fear of Missing Out Joy of Missing Out


Loading...