Penyakit Stroke Kuping Emang Ada ? Begini Penjelasan Menurut Ahlinya

Penyakit Stroke Kuping Emang Ada ? Begini Penjelasan Menurut Ahlinya
Halodoc
Editor: Malda Teras Health —Jumat, 10 Maret 2023 09:37 WIB

Terasjabar.id - Belum lama ini komika Kiky Saputri mencuit kisah soal mertuanya yang didiagnonis dokter di Indonesia mengalami gangguan pendengaran. Menurut dokter tersebut, sang mertua menderita stroke kuping. 

Tindakan medis pun dilakukan dengan penyuntikan tapi keadaannya semakin parah. Mertua Kiky pun dilarikan ke rumah sakit di Singapura dan dokter disana tertawa lantaran baru mendengar istilah stroke kuping.

"Akhirnya ke RS Spore dan diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga dan sekarang sudah sembuh. Kocak kan?" tambahnya.

Lantas benarkah ada stroke kuping?

Mengutip Health Harvard, fungsi pendengaran setiap orang secara alami menurun seiring bertambahnya usia. Seringkali satu telinga memiliki fungsi pendengaran yang lebih baik dibanding kuping satunya. Namun jika gangguan pendengaran muncul tiba-tiba di salah satu telinga tanpa sebab yang jelas, Anda mungkin mengalami gangguan pendengaran sensorineural mendadak (SHL) atau semacam tuli saraf.

Ada sekitar 66.000 kasus baru SHL per tahun di Amerika Serikat, menurut penelitian dalam Otolaryngology - Bedah Kepala dan Leher edisi Agustus 2019. Tetapi angka-angka ini sulit didapat, karena kondisinya mungkin kurang terdiagnosis.

"Alasan utamanya adalah orang tidak melihat gangguan ini sebagai masalah serius dan tidak mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan," kata Dr. Steven Rauch, ahli Telinga, Hidung, dan Tenggorokan dari Massachusetts Eye and Ear.

Penyebabnya belum diketahui

Tidak diketahui apa yang menyebabkan SHL, tetapi para ahli menunjukkan beberapa kemungkinan alasan yakni infeksi virus, kerusakan sistem kekebalan tubuh, cedera peradangan pada telinga, atau aliran darah yang tersumbat ke telinga atau bahkan kombinasi dari semuanya.

SHL dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, meskipun cenderung terjadi paling banyak di kelompok usia 50-an dan 60-an. Biasanya menyerang satu telinga saja.

"Anda mungkin merasa telinga Anda tersumbat. Pendengaran Anda juga tidak hilang sekaligus. Ini adalah penurunan bertahap selama beberapa menit atau bahkan berjam-jam, seperti udara bocor dari ban," papar Dr. Rauch.

Selain masalah pendengaran, SHL dapat memengaruhi keseimbangan sehingga meningkatkan risiko jatuh. SHL juga bisa menjadi tanda stroke atau tumor kecil.

SHL diabaikan karena gejalanya terasa familiar, seperti kepala dingin atau kotoran telinga atau air di telinga. Karena gejalanya yang familiar, banyak orang akhirnya menggunakan obat tetes telinga untuk mengatasinya. 

"Banyak orang mengira itu hanya telinga tersumbat yang akan hilang dengan sendirinya, jadi mereka mengabaikannya sampai terlambat," ungkap Dr. Rauch.(Sumber: CNBCIndonesia)

Stroke Kuping Viral Dokter Rumah Sakit RS Spore Penyakit Strok Kuping


Loading...