Cara Bernafas yang Benar Menurut Ade Rai, Lewat Dada dan Lewat Perut Ternyata Ada Perbedaannya !

Cara Bernafas yang Benar Menurut Ade Rai, Lewat Dada dan Lewat Perut Ternyata Ada Perbedaannya !
Grid.id
Editor: Malda Teras Health —Rabu, 15 Februari 2023 08:57 WIB

Terasjabar.id - Viral potongan video Ade Rai menjelaskan kaitan cara bernapas dengan tingkat stres. Beberapa warganet menangkap, pernapasan lewat dada lebih bisa memicu stres. Seperti apa sebenarnya penjelasannya?
Ade Rai menjelaskan, cara bernapas mencerminkan pikiran seseorang. Orang yang sedang marah atau sedih umumnya bernapas dengan dada mengembang dan mengempis. Sedangkan orang yang sedang tenang atau bahagia umumnya bernapas dengan bagian perut mengembang dan mengempis.

"Napas kita itu kan biasanya gambaran cerminan dari gerak pikiran kita. Sebaliknya, gerak pikiran kita adalah cerminan dari napas kita. Contohnya, Anda lagi marah, kesal, sebal, kecewa, itu biasanya napasnya pendek dan cepat," jelas Ade Rai pada detikcom, Selasa (14/3/2023).

"Sedangkan ketika Anda lagi happy, banyak rejeki, jatuh cinta misalnya, napasnya biasanya lebih panjang dan pelan. Jadi, kita bisa melihat di sana ternyata gerakan napas kita adalah cerminan dari apa yang kita pikirkan," imbuhnya.

Meluruskan narasi yang kini viral di Twitter, Ade Rai menjelaskan, sebenarnya tidak ada yang salah dengan pernapasan dada. Begitu juga stres sebenarnya tidak selalu merupakan hal buruk.

Pada beberapa kondisi, stres justru diperlukan oleh tubuh. Misalnya, untuk membantu proses pembakaran lemak. Walaupun memang, stres terus-menerus misalnya karena kecemasan akan masa depan bisa memicu efek bahaya.

"Waktu Anda berolahraga, Anda stres? Ya, Anda menjadi stres karena berolahraga. Tapi kelar olahraga, badannya menjadi tambah kuat. Jadi kata 'stres' itu tidak boleh dimaknai secara negatif. Kata 'stres' itu lebih kepada memang sebuah respons yang cerdas dari tubuh kita membuat yang namanya adaptasi secara fisiologis terhadap situasi," sambung Ade Rai.

"Kadang-kadang ketakutan atau kecemasan akan masa depan yang nggak pasti, atau bahkan masa lalu yang sudah lewat tapi kita khawatir dan punya perasaan bersalah, menyesal, atau trauma. Itu menjadi stres terus, nggak ada hentinya 24 jam tujuh hari terus saja begitu. Pada saat itulah kita maknai stres sebagai sesuatu yang berbahaya," sambungnya.

Menurut Ade Rai, tidak ada teknik khusus untuk bernapas lewat perut. Yang penting, tempo membuang napas harus lebih panjang dibandingkan tempo tarikan napas.

"Nggak ada (teknik khusus), tarik napas saja dengan membusungkan perut. Jadi ketika tarik napas apakah dari hidung atau mulut, perutnya maju ke depan baru dada mengikuti. Begitu pas buang napas, baru dadanya mundur perutnya mengikuti," beber Ade Rai.

"Kalau kita nariknya cuma kuat tiga detik berarti buangnya empat detik. Kalau kita bisa nariknya empat detik berarti buangnya lima detik. Jadi jangan buangnya lebih sedikit. Karena kalau buangnya lebih sedikit biasanya tarik dua detik, buang satu detik, biasanya napas kita dari dada. Itu mengaktivasi stress response," pungkasnya.

Baca artikel detikHealth, "Viral Ulasan 'Napas Aja Salah' di Medsos, Ade Rai Angkat Bicara" selengkapnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6569256/viral-ulasan-napas-aja-salah-di-medsos-ade-rai-angkat-bicara.

Pernafasan Ade Rai viral Pernafasan yang Benar Pernafasan perut Pernafasan Dada


Loading...