FAKTA-FAKTA Kenapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Selain Diharamkan Umat Muslim
Terasjabar.id - Ada banyak alasan mengapa jutaan orang di dunia tidak mengonsumsi daging babi. Dari masalah kesehatan hingga kepercayaan agama.
Tak kalah populer dengan daging sapi dan ayam, daging babi merupakan salah satu olahan yang cukup terkenal di berbagai negara. Terutama di Asia hingga Amerika.
Namun di balik popularitasnya, ternyata ada banyak 'misteri' atau alasan mengapa jutaan orang di dunia tak mau menyantap daging babi. Alasannya pun beragam dari konsen terhadap efek samping yang dihadirkan daging babi, sampai masalah kepercayaan agama, dan larangan dalam agama.
Dilansir dari Mashed (16/01), berikut lima alasan mengapa daging babi tak dikonsumsi banyak orang.
1. Makanan Budak di Amerika
Di era Hak Sipil Afrika-Amerika yang terjadi di antara rentang waktu 1955 - 1968. Banyak orang keturunan Afrika-Amerika yang menolak menyantap daging babi, dan tidak ada hubungannya dengan agama yang mereka peluk.
Karena dulu daging babi dan jagung itu merupakan makanan utama yang disantap para budak orang hitam di sana. Bahkan daging babi sudah menjadi 'soul food' yang dikaitkan dengan budaya orang hitam saat masa perbudakan di Amerika.
Meski banyak orang Afrika-Amerika yang masih suka makan daging babi, tapi pada masa Hak Sipil atau Civil Rights itu, orang-orang Afrika-Amerika menolak menyantap babi sebagai sebuah tindakan protes dari mereka.
2. Mengandung Cacing Trichinella
Daging babi terkadang mengandung parasit yang disebut juga sebagai cacing Trichinella. Cacing parasit ini bisa membuat orang jatuh sakit, atau bahkan menjadi penyebab kematian.
Parasit ini pertama kali ditemukan tahun 1800-an, dan orang-orang saat itu mengaitkannya dengan konsumsi daging babi. Sehingga dulu, konsumsi daging babi ini menjadi hal yang tabu, karena dianggap dapat menyebabkan sakit dan kematian.
3. Umat Muslim Diharamkan Konsumsi Babi
Larangan untuk mengonsumsi babi bagi umat Muslim sudah jelas. Hal tersebut telah disampaikan lewat firman Allah SWT di dalam Alquran Surah An Nahl ayat 115.
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (Q.S. An Nahl: 115).
Aturan dalam agama Islam tersebut bukan hanya sekadar larangan. Ada alasan dari segi kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah tentang konsumsi daging babi.
Dilansir dari iHatec, daging babi menjadi inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya yang menyebabkan penyakit cacingan. Babi hanya mengeluarkan 2% dari seluruh kandungan asam uratnya dan 98% masih tersimpan dalam tubuh.
Dengan mengonsumsi daging babi dapat mengakibatkan berbagai penyakit. Mulai dari kolesterol, penyumbatan pembuluh darah, asam urat. Selain itu pada daging babi juga terdapat cacing pita yang menjijikkan dan berbahaya.
4. Kristen Advent Larang Konsumsi Babi
Keyakinan Kristen Advent memang sedikit berbeda dengan keyakinan Kristen yang umum kita ketahui. Dalam keyakinan ini, umat Kristen Advent juga memiliki pantangan soal jenis makanan.
Pantangan makanannya tersebut berpegang pada kisah Nuh yang memiliki nubuat perjanjian dengan Tuhan. Saat detik-detik air bah akan menenggelamkan bumi, Nuh membangunkan bahteranya selama 120 tahun.
Dalam kejadian pasal 7 ini, ada perjanjian dengan Allah yang berbunyi, "Segala binatang yang tidak haram haruslah kamu ambil tujuh pasang baik jantan maupun betina, sedangkan yang haram diambil satu pasang saja."
Dikutip dari Emansi Patoris Institut, makanan yang dilarang bagi Umat Kristen Advent salah satunya adalah babi, baik itu babi hutan maupun babi yang dipelihara.
Larangan makan babi dalam keyakinan ini juga hampir serupa dengan agama Islam. Mereka berpacu pada kitab Yesaya 6 ayat 17 yang menyebutkan kalau babi serta tikus akan lenyap sekaligus.
5. Dianggap Hewan yang Kotor
5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia Foto: Ilustrasi iStock
Menurut ahli antropologi Marvin Harris, ratusan tahun yang lalu babi dianggap sebagai hewan yang kotor di daerah Timur Tengah. Lewat tulisannya untuk The Washington Post pada tahun 1977, ia menjelaskan fenomena mengapa orang-orang di Timur Tengah tidak konsumsi daging babi.
Selain karena mayoritas penduduk Timur Tengah memeluk agama Islam. Tapi ada stigma bahwa hewan babi yang sering mandi lumpur untuk mendinginkan tubuh mereka, dari suhu Timur Tengah yang panas, dianggap kotor dan tak layak dimakan.
Hipotesa ini merupakan referensi dari peradaban di Timur Tengah antar tahun 2000 dan 3000 SM, di mana konsumsi daging babi di sana terus menurun. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa banyak orang tak mau makan daging babi karena berbagai hal.
Baca artikel detikfood, "5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia" selengkapnya https://food.detik.com/info-kuliner/d-6517745/5-alasan-mengapa-daging-babi-tidak-dikonsumsi-jutaan-orang-di-dunia.