9 Tanda Kadar Hormon Testosteron Pria Rendah, Seperti Munculnya Payudara dan Sulit Tidur !
Terasjabar.id -- Hormon seks pria (testosteron) berperan penting dalam perkembangan rambut kemaluan, ketiak, dan wajah, dorongan seks, produksi sperma, serta menjaga massa otot dan kepadatan tulang. Kadar testosteron antarpria bisa bervariasi, tetapi biasanya turun antara 300 dan 1.000 nanogram per desiliter darah.
Dikutip dari Health Digest, Jumat (12/1/2023), kadar testosteron tersebut berfluktuasi sepanjang hari. Namun, ada beberapa pria yang memiliki kadar testosteron yang lebih rendah dari normal.
Berikut ini tanda-tanda pria mungkin memiliki tingkat testosteron rendah.
- Gairah seks rendah
Jika gairah seks sangat rendah dan ini telah terjadi selama beberapa waktu, bisa jadi itu disebabkan oleh testosteron yang rendah. Kadar testosteron memengaruhi minat pria pada seks dan libido rendah bisa menjadi tanda penurunan tajam tingkat testosteron.
- Memiliki lebih sedikit ereksi
Selain memengaruhi keinginan untuk berhubungan seks, testosteron rendah dapat membuat pria lebih sedikit ereksi spontan seperti ereksi pagi. Ini juga dapat memengaruhi kemampuan untuk menjadi dan tetap ereksi, yang dikenal sebagai disfungsi ereksi.
Kendati demikian Low-T Center mengatakan testosteron rendah bukanlah penyebab utama disfungsi ereksi. Itu mungkin hanya secara langsung menyebabkan disfungsi ereksi ketika tingkat testosteron sangat rendah.
- Penurunan volume ejakulasi
Volume ejakulasi tidak selalu konstan dan dapat turun jika pria sering berhubungan seks atau seiring bertambahnya usia. Tetapi jika ada penurunan volume ejakulasi yang signifikan, maka testosteron rendah bisa menjadi penyebabnya.
- Munculnya payudara pria
Payudara atau ginekomastia pada pria disebabkan oleh ketidakseimbangan antara testosteron dan estrogen dalam tubuh pria. Ginekomastia dapat muncul sebagai benjolan payudara kecil atau payudara yang membesar.
Selain testosteron rendah, ginekomastia dapat disebabkan oleh masalah tiroid, ginjal, atau hati, kanker, atau tumor di kelenjar adrenal atau hipofisis. Munculnya payudara pria mungkin juga merupakan efek samping dari pengobatan.
- Mengalami penambahan berat badan yang tidak bisa diturunkan
Testosteron rendah mengurangi massa otot, sehingga sulit untuk aktif secara fisik dan menurunkan berat badan. Testosteron rendah juga tidak membantu mengurangi motivasi berolahraga.
- Mengalami perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati bukan gejala khusus testosteron rendah, tetapi ini tidak boleh diabaikan. Sebab, testosteron berperan penting dalam mengatur keadaan psikologis pria.
Depresi dikaitkan dengan testosteron rendah, dengan pria menunjukkan tanda-tanda mengalami depresi ringan, kelesuan, kelelahan, inersia emosional (menjadi acuh tak acuh, tidak termotivasi), dan bahkan depresi berat.
Depresi yang disebabkan oleh testosteron rendah memengaruhi kemampuan seksual. Kemampuan seksual yang berkurang berkontribusi terhadap depresi pada pria dengan testosteron rendah.
- Merasa lemah dan lelah berkepanjangan
Pria dengan testosteron rendah mungkin merasa lemah dan lelah, bahkan setelah beristirahat atau tidur, Mereka tidak merasa termotivasi untuk melakukan aktivitas fisik karena kelelahan ini.
- Kesulitan tidur
Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan testosteron rendah memengaruhi kemampuan pria yang lebih tua untuk tidur nyenyak. Tetapi ini tidak memengaruhi durasi tidur.
Testosteron rendah dikaitkan dengan sering terbangun di malam hari, menghabiskan lebih banyak waktu terjaga di malam hari, dan menghabiskan lebih sedikit waktu dalam tahap tidur terdalam.
- Berkeringat di malam hari (night sweats) dan hot flash
Tingkat testosteron yang rendah bisa menjadi penyebab berkeringat di malam hari. Namun, berkeringat di malam hari juga dapat disebabkan efek samping obat atau kondisi kesehatan kronis.
Sementara itu, munculnya hot flash ditandai dengan rasa hangat dan kemerahan pada kulit secara tiba-tiba, diikuti dengan keringat yang banyak. Hampir semua pria yang kadar testosteronnya cukup tidak pernah merasakan hot flash.
Namun, sebagian besar pria yang menerima terapi penggantian androgen untuk kanker prostat mengalami hot flash. Ini karena tingkat testosteron menurun akibat pengobatan ini. (Sumber: Republika)