Konsistensi feses juga memengaruhi BAB yang normal
Ya, selain frekuensi atau seberapa sering, karateristik pada warna dan bentuk feses juga menjadi tolak ukur untuk menentukan apakah BAB Anda benar-benar normal.
Dari segi warna, biasanya feses normal yakni yang berwarna cokelat. Warna cokelat ini didapatkan dari bilirubin, senyawa yang terbentuk dari pemecahan sel darah merah dalam tubuh. Feses juga termasuk normal bila memiliki sedikit warna hijau.
Warna feses bergantung pada makanan yang dimakan. Maka itu, jangan dulu merasa cemas bila feses berwarna hitam, hijau, atau merah. Bisa jadi, warna itu merupakan hasil proses pencernaan makanan yang berwarna tajam seperti buah bit atau licorice.
Namun, bila Anda tidak mengonsumsi makanan tersebut, Anda mungkin patut waspada karena mungkin ada masalah pada pencernaan.
Sedangkan, feses warna putih atau pucat dapat menandakan bahwa tubuh Anda mengalami kekurangan cairan empedu. Lalu, feses berwarna kuning dapat menjadi tanda bahwa Anda telah terlalu banyak mengonsumsi lemak.
Lagi-lagi, bila hanya terjadi dalam sehari, ingatlah makanan atau obat yang Anda konsumsi. Bila berlangsung selama beberapa hari, Anda mungkin perlu periksa ke dokter.
Tak hanya warna, bentuk feses juga menjadi ukuran untuk menentukan BAB yang normal. Bentuk feses tergolong normal bila bentuknya seperti lonjongan sosis atau ular, dengan tekstur yang terlihat kental dan tidak encer.
Feses yang berbentuk seperti kacang dan sulit dikeluarkan kemungkinan menandakan Anda terkena sembelit (konstipasi). Sedangkan bila feses menyebar dan tak berbentuk, Anda bisa saja sedang mengalami diare.