Sebenarnya Berapa Kali Sih BAB yang Normal Dalam Sehari ? Berikut Jawabannya Menurut Penelitian

Sebenarnya Berapa Kali Sih BAB yang Normal Dalam Sehari ? Berikut Jawabannya Menurut Penelitian
TribunManado
Editor: Malda Life Style —Senin, 9 Januari 2023 14:32 WIB

Terasjabar.id - Ada dua tipe orang saat akan buang air besar (BAB). Satu, Si Disiplin yang memiliki jadwal ketat soal urusan “ke belakang”. Lalu, ada si Suka-Suka yang BAB kapan saja tanpa ritual khusus. Terlepas dari keduanya, BAB normal itu seharusnya yang bagaimana?


Frekuensi BAB pada setiap orang berbeda-beda


Buang air besar (BAB) adalah cara tubuh membuang zat-zat atau racun dari dalam tubuh yang tidak perlu. Feses mengandung 75% air yang sisanya yaitu bakteri (baik sudah mati maupun masih hidup), protein, serat, serta zat sisa dari organ hati dan usus.

Rata-rata orang mengeluarkan feses seberat 28 gram setiap 5 kilogram berat badan. Hal tersebut membuat frekuensi BAB pada setiap orang memang berbeda-beda.

Selain banyaknya makanan yang dikonsumsi, perbedaan frekuensi BAB juga dipengaruhi oleh kebiasaan makan, seberapa banyak aktivitas fisik yang dilakukan, juga seberapa tinggi tingkat stres Anda.


Orang yang terbiasa mengonsumsi makanan berserat tentu akan lebih sering BAB daripada yang jarang. Orang yang rajin olahraga umumnya lebih lancar BAB, sebab dapat meningkatkan pergerakan otot dalam usus untuk mengeluarkan kotoran.

Stres menjadi faktor lainnya yang tak kalah penting. Ini karena otak dan usus saling terhubung oleh saraf dan neurotransmitter (senyawa kimiawi yang berfungsi menyampaikan pesan antara satu sel saraf ke sel saraf yang menjadi target pada otot).

Saat cemas, tubuh akan lebih banyak mengirimkan darah ke organ vital seperti jantung dan paru-paru, sehingga sistem pencernaan bisa terganggu. Proses ini kemudian menyebabkan frekuensi BAB jadi lebih jarang atau malah lebih sering.



Lantas, berapa kali BAB yang dianggap normal?


Sebenarnya, tidak ada satu pun aturan baku perihal BAB normal harus berapa kali dalam sehari. Kembali lagi, urusan buang air besar merupakan hal unik milik pribadi karena setiap orang berbeda satu sama lainnya.

Walau begitu, para ahli biasanya menetapkan bahwa BAB yang normal yakni antara tiga kali dalam sehari atau tiga kali dalam seminggu.

Rata-rata BAB normal ini sudah pernah dikaji oleh penelitian yang terbit pada jurnal Scandinavian Journal of Gastroenterology. Penelitian menunjukkan bahwa hampir 100% peserta buang air besar antara 3 kali sehari sampai 3 kali seminggu.

Studi lainnya dari Singapore Medical Journal mendukung penelitian tersebut dan menyebutkan bahwa paling normalnya, orang-orang buang air besar sebanyak sekali sehari.

Namun, hal ini juga bergantung pada warna dan bentuk feses yang dikeluarkan. Asal feses tidak terlalu halus dan tidak terlalu keras, ditambah dengan frekuensi yang sudah disebutkan, maka kebiasaan BAB Anda masih bisa dibilang normal.

Ketika buang air besar (BAB) tidak lancar, Anda mungkin akan mengejan agar feses keluar lebih mudah. Namun, berhati-hatilah karena mengejan (ngeden) terlalu keras saat BAB justru dapat menimbulkan bahaya bagi saluran pencernaan. Risiko mengejan terlalu keras saat BAB Feses yang normal memiliki tekstur lunak sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh dengan mudah. Saat Anda mengalami sembelit, kandungan air […]

Konsistensi feses juga memengaruhi BAB yang normal


Ya, selain frekuensi atau seberapa sering, karateristik pada warna dan bentuk feses juga menjadi tolak ukur untuk menentukan apakah BAB Anda benar-benar normal.

Dari segi warna, biasanya feses normal yakni yang berwarna cokelat. Warna cokelat ini didapatkan dari bilirubin, senyawa yang terbentuk dari pemecahan sel darah merah dalam tubuh. Feses juga termasuk normal bila memiliki sedikit warna hijau.

Warna feses bergantung pada makanan yang dimakan. Maka itu, jangan dulu merasa cemas bila feses berwarna hitam, hijau, atau merah. Bisa jadi, warna itu merupakan hasil proses pencernaan makanan yang berwarna tajam seperti buah bit atau licorice.

Namun, bila Anda tidak mengonsumsi makanan tersebut, Anda mungkin patut waspada karena mungkin ada masalah pada pencernaan.

Sedangkan, feses warna putih atau pucat dapat menandakan bahwa tubuh Anda mengalami kekurangan cairan empedu. Lalu, feses berwarna kuning dapat menjadi tanda bahwa Anda telah terlalu banyak mengonsumsi lemak.

Lagi-lagi, bila hanya terjadi dalam sehari, ingatlah makanan atau obat yang Anda konsumsi. Bila berlangsung selama beberapa hari, Anda mungkin perlu periksa ke dokter.

Tak hanya warna, bentuk feses juga menjadi ukuran untuk menentukan BAB yang normal. Bentuk feses tergolong normal bila bentuknya seperti lonjongan sosis atau ular, dengan tekstur yang terlihat kental dan tidak encer.

Feses yang berbentuk seperti kacang dan sulit dikeluarkan kemungkinan menandakan Anda terkena sembelit (konstipasi). Sedangkan bila feses menyebar dan tak berbentuk, Anda bisa saja sedang mengalami diare.

Diare umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti buang air besar dengan feses yang cair terus-menerus, perut mulas, hingga mual dan muntah yang bisa mengganggu aktivitas. Daripada mengobati, yuk, terapkan langkah pencegahan diare berikut ini! Pencegahan diare dalam kehidupan sehari-hari Jangan pernah sepelekan diare. Pada bayi dan anak-anak, lansia, dan orang yang

Jangan menunda buang air besar!

BAB yang normal terjadi antara tiga kali sehari sampai paling sedikitnya tiga kali seminggu dengan warna cokelat, tidak keras, dan tidak terlalu encer. BAB kurang dari tiga kali sehari dengan feses keras dan menyakitkan bisa dianggap sebagai sembelit.

Sementara itu, lebih dari 3 kali buang air besar yang berair sehari bisa menunjukkan ada terkena sakit diare. Jika pola, tekstur, atau bau BAB Anda berubah tiba-tiba, ini kemungkinan sesuatu yang layak untuk dikonsultasikan dengan dokter.

Yang paling penting, saat panggilan alam memanggil Anda untuk ke belakang, jangan menahannya. Menahan dorongan BAB atau menunggu untuk pergi ke kamar mandi dapat menyebabkan sembelit atau membuat gejala sebuah penyakit semakin buruk.(Sumber: Hellosehat.com)

BAB Normal Buang Air Besar yang Normal Penelitian


Loading...