Banyak Korban Henti Jantung di Tragedi Itaewon, Berikut Cara Melakukan CPR Atau Pompa Jantung Bila Hal Buruk Ini Terjadi di Sekitar Kalian

Banyak Korban Henti Jantung di Tragedi Itaewon, Berikut Cara Melakukan CPR Atau Pompa Jantung Bila Hal Buruk Ini Terjadi di Sekitar Kalian
tauberita.com
Editor: Malda Teras Health —Senin, 31 Oktober 2022 09:27 WIB

Terasjabar.id -- Tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan menyisakan duka. Banyak korban yang tak terselamatkan akibat kejadian henti jantung.
Padahal, kemungkinan untuk selamat dari henti jantung bisa meningkat jika pasien mendapatkan pertolongan pertama dengan teknik CPR. Bagaimana cara melakukan CPR?

CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau RJP (resusitasi jantung paru) adalah tindakan pertolongan pertama yang dilakukan pada orang yang mengalami henti napas dan/atau jantung secara tiba-tiba. Misalnya saja pada seseorang yang tenggelam atau mengalami serangan jantung.


Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Damay mengatakan bahwa tak hanya petugas medis, teknik CPR juga penting diketahui oleh masyarakat umum.

"Iya, sebaiknya [masyarakat awam] tahu [teknik CPR], terutama yang kerja di area publik," ujar Vito, dalam sebuah wawancara dengan CNNIndonesia.com.

American Heart Association mencatat, CPR dapat menjaga aliran darah tetap aktif serta memperbesar kemungkinan keberhasilan resusitasi saat staf medis tiba di lokasi.

"Cara ini membuat jantung kembali memompa [darah] secara spontan dan paru-paru juga dapat melakukan pernapasan secara spontan," ujar Vito.

Cara Melakukan CPR


Ada dua versi cara melakukan CPR. Pertama adalah CR yang hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis atau mereka yang telah terlatih dan mendapatkan sertifikasi. Kedua, CPR yang bisa dilatih pada masyarakat umum.

CPR yang pertama dilakukan dengan menggunakan teknik kompresi atau pijat dada dilengkapi dengan bantuan pernapasan mulut ke mulut.

Pada pasien dewasa, umumnya kompresi dada dilakukan dengan kecepatan 100-120 tekanan per menit. Tekanan pada dada dilakukan dengan kedalaman 5 sentimeter ke bawah.

Sementara masyarakat umum yang tidak terlatih disarankan untuk menguasai teknik hands only CPR, tanpa perlu memberikan bantuan pernapasan mulut ke mulut. CPR ini hanya memerlukan kekuatan tangan untuk melakukan kompresi dada pada pasien henti jantung.

Berikut langkah-langkah pertolongan yang bisa dilakukan.

1. Panggil pasien
Langkah awal yang perlu dilakukan pada orang yang mengalami henti jantung adalah dengan memanggilnya. Jika pasien tak merespons, maka lakukan kompresi dada.

Selain itu, jangan lupa juga menelpon layanan darurat untuk meminta pertolongan.


2. Kompresi dada atau pijat jantung
AHA merekomendasikan orang-orang yang tak terlatih untuk memulai pertolongan pertama pada pasien henti jantung dengan kompresi dada. Berikut caranya:

- posisikan pasien terlentang di atas permukaan yang keras;
- simpan salah satu tangan di bagian tengah dada pasien, di antara kedua puting;
- simpan dan kaitkan tangan yang lain di atas tangan pertama;
- dorong dan lakukan pijat jantung dengan cepat serta keras, lakukan sebanyak 100 kali dorongan per menit;
- pijat dengan menggunakan kekuatan bahu atau bagian atas tubuh, bukan dari siku. Usahakan juga tangan tetap tegak lurus, biarkan tubuh yang bergerak naik dan turun.

Cara melakukan CPR dengan kompresi dada ini membantu seseorang yang mengalami henti jantung. Lakukan kompresi dada secara berulang hingga pertolongan medis datang.

"Dengan melakukannya [kompresi dada], Anda meningkatkan kemungkinan seseorang selamat dari risiko kematian akibat henti jantung," ujar Vito.

Baca artikel CNN Indonesia "Belajar dari Itaewon, Begini Cara Melakukan CPR untuk Henti Jantung" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20221031073008-255-867286/belajar-dari-itaewon-begini-cara-melakukan-cpr-untuk-henti-jantung.


Itaewon Tragedi Maut Viral Korea Selatan Seoul Korban Itaewon Lee Ji han Korsel Halloween WNI Henti jantung Viral Kesehatan CPR RJP Cara Lakukan CPR


Loading...