Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Bali Sebabkan 6 Nyawa Melayang
Terasjabar.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali menyatakan, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Dewata pada Senin (17/10) menyebabkan enam orang meninggal dunia.
”Total meninggal dunia enam orang. Ada tiga orang di Kabupaten Karangasem, satu orang di Bangli, satu orang di Tabanan, dan satu orang di Jembrana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin seperti dilansir dari Antara di Denpasar, Selasa (18/10).
”Untuk satu warga Kabupaten Jembrana yang hanyut terseret arus, BPBD setempat masih melakukan pencarian korban,” tambah dia.
Selain menyebabkan korban meninggal dunia, menurut I Made Rentin, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Bali juga menyebabkan sejumlah jembatan penghubung di kabupaten terputus. Selain itu, sejumlah rumah warga rusak dan mengungsi ke rumah kerabat terdekat sementara waktu.
Jembatan penghubung yang putus, lanjut dia, di antaranya yang menghubungkan Kelurahan Tegal Cangkring-Desa Penyaringan di Kabupaten Jembrana. Akibat meluapnya air Sungai Bilukpoh, Kabupaten Jembrana juga terjadi penumpukan batang kayu, sehingga terjadi kemacetan total jalur Gilimanuk-Denpasar.
”Jembatan tersebut sempat tidak bisa dilewati, sehingga mengganggu arus transportasi. Namun pada hari ini, Selasa (18/10), jembatan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat terbatas dengan sistem buka tutup,” terang I Made Rentin.
BPBD juga memantau banyak tumpukan batang kayu dan sampah yang terbawa banjir, sehingga mengakibatkan kemacetan jalur Gilimanuk ke Denpasar. Pusat Pengendalian Operasi BPBD Provinsi Bali juga menginformasikan dampak cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Karangasem, Bangli, dan Tabanan.
Sejumlah kecamatan terdampak di Kabupaten Karangasem, yaitu Kecamatan Abang, Selat, Bebandem, Rendang, dan Karangasem. Di Desa Tri Bhuana, Abang, Kabupaten Karangasem, akses jalan tertimbun longsor, diperkirakan 96 KK terisoliasi dan hanya bisa dilewati dengan jalan kaki. Untuk Kabupaten Bangli, curah hujan dengan intensitas tinggi juga memicu longsor yang menutup akses jalan.
”Upaya pengerahan alat berat dari Dinas PU juga telah diinisiasi guna membuka akses jalan, selain itu upaya penyemprotan oleh tim Damkar guna membersihkan material lumpur agar warga dapat melintas kembali,” papar Rentin.
Sedangkan di Kabupaten Badung, Pusdalops Provinsi Bali menginformasikan peristiwa tanah longsor dan banjir terjadi di wilayah itu. Dampak bencana berupa pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur rumah dan jembatan.
”Tidak ada laporan korban jiwa dan luka di kecamatan tersebut. Sedangkan di Kecamatan Petang, bencana tanah longsor berdampak pada pohon tumbang dan bangunan roboh di 17 lokasi,” tutur I Made Rentin.
Sementara itu, dia menambahkan, di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, terdapat pohon tumbang dan jembatan rusak di tujuh lokasi. Di Kecamatan Mengwi, banjir dan longsor merusak jembatan dan pohon tumbang di sembilan lokasi.
(SUMBER: Jawapos.com)
Banjir Bali Banjir Jembrana bali Denpasar Gilimanuk rumah viral Pray For Bali Longsor