Hari Museum Indonesia Kasus Penyakit Malaria Paling Tinggi di Indonesia Timur

Hari Museum Indonesia Kasus Penyakit Malaria Paling Tinggi di Indonesia Timur
Gubernur Jabar Kang Emil saat meninjau stand Nyamuk pada Hari Museum Indonesia di Plaza Gedung Sate, Sabtu (15/10/2022).
Editor: Malda Hot News —Senin, 17 Oktober 2022 10:20 WIB

Terasjabar.id - Kuningan | Kasus penyakit malaria paling tinggi terdapat di Wilayah Indonesia Timur. Dari 457 jenis dan 18 genus nyamuk, tidak semuanya berpotensi menularkan penyakit.


Hal itu diungkapkan Asep Jajang K petugas fungsional Penelitian & Perekayasaan Nyamuk Pangandaran saat mengikuti Festival Hari Museum Indonesia di Plaza Gedung Sate, Sabtu (15/10/2922).


Nyamuk yang berpotensi menimbulkan penyakit terang Asep Jajang, yaitu jenis Aedes, Anopheles, Culek, Manaonia dan Armigeres.


Dua stand Nyamuk dari Pangandaran, Jawa Barat, dan Museum Duver "Dunia Vektor" Salatiga Jawa Tengah, turut ambil bagian pada festival tersebut.


Materi museum nyamuk lanjut Asep meliputi koleksi nyamuk di indonesia, termasuk lentik nyamuk atau larva dan tanaman pengusir nyamuk. Sosialisasi dan pengenalan ditayangkan melalui video. Proses dari mulai telur sampai jadi nyamuk dewasa serta beragam tulisan tentang dunia nyamuk, jelasnya.


Di Indonesia saat ini ada 457 jenis nyamuk dan 18 genus nyamuk. Tidak semua nyamuk berpotensi menularkan penyakit. Berdasarkan hasil penelitian kata Asep, nyamuk yang berpotensi menimbulkan penyakit hanya 5 jenis yaitu, Anopheles Aedes, Culex, Mansonia dan Armigeres.


Sementara di Jawa Barat sendiri Gubernur Ridwan Kamil mentargetkan "Jabar Eliminasi Malaria" pada tahun 2022. Hasil evaluasi di beberapa daerah sudah ada penurunan kasus malaria, ungkap Asep. Lebih jauh ia menjelaskan, pada musim penghujan dan banyak air potensi nyamuk untuk bertelur lebih banyak.Terkait hal ini, warga maayarakat harus tetap fokus untuk menjaga kebersihan di rumah sendiri dan lingkungannya, harap dia.

Gambar


Berbagai museum yang ada di Indonesia, khususnya di Jawa barat hendaknya tetap terjaga dan dirawat dengan baik dan perlu disosialisasikan ke masyarakat luas dan generasi penerus bangsa, ujar Kang Emil singkat saat meninjau stand pameran. Sementara itu, peserta pameran antara lain booth komunitas, UMKM, stand museum Bayt Al Qur'an Jakarta, museum Penerangan, museum Tanah & Pertanian dan museum Wangsit Siliwangi. Hari Museum Indonesia ini diwarnai pula
seminar dan pagelaran seni tradisional.


(H WAWAN JR)

Penyakit Malaria Hari Museum Indonesia Indonesia Timur pangandaran Malaria


Loading...