Kerusuhan Kanjuruhan Buat Gus Miftah Menangis : tidak layak nilainya satu nyawa pun melayang gara-gara sepak bola

Kerusuhan Kanjuruhan Buat Gus Miftah Menangis : tidak layak nilainya satu nyawa pun melayang gara-gara sepak bola
(Jatim Network : Google)
Editor: Epenz Sport Style —Senin, 3 Oktober 2022 11:15 WIB

Terasjabar.id - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi insiden kelam bagi dunia persepakbolaan Tanah Air. Ratusan nyawa yang melayang akibat kerusuhan tersebut turut mengundang simpati dari publik termasuk Gus Miftah.

Gus Miftah menyampaikan kesedihannya karena insiden usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut telah menelan ratusan korban jiwa. Kekinian jumlah korban meninggal mencapai 174 orang.

Menurutnya, tidak layak satu nyawa pun melayang hanya gara-gara pertandingan sepak bola.

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. tidak layak nilainya satu nyawa pun melayang gara-gara sepak bola. Apa yang kita bela, sepak bola bukan agama," kata Gus Miftah seraya menangis.

Guru spiritual Deddy Corbuzier ini pun mengajak publik unuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan.

"Kenapa harus kembali terjadi begitu banyak orang kehilangan nyawa hanya karena sepak bola. Untuk semua korban Alfatiha," lanjut Gus Miftah.

Kerusuhan Kanjuruhan [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]
Kerusuhan Kanjuruhan (sumber: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Sepertidiberitakan sebelumnya, ratusan orang dikabarkan meninggal dunia dalam insiden di stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, termasuk anak-anak dan dua anggota Polri.

Ribuan Aremania (Supporter Arema) menerobos masuk kedalam stadion Kanjuruhan Malang, usai Arema Malang kalah 2-3 saat melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022).

Usai wasit meniup pluit panjang, supporter Arema Malang merangsek masuk sebagai tanda kekecewaan terhadap tim mereka.

Para petugas keamanan akhirnya menembakan gas air mata untuk mengurai massa. Namun, alih-alih membubarkan penonton yang berada di dalam stadion, tembakan gas air mata itu malah membuat supporter yang berada di atas tribun stadion berjatuhan.

Awalnya, gas air mata diarahkan ke bagian bahwa pagar pembatas untuk menghalau suporter Aremania yang turun ke lapangan.

Akan tetapi, lontaran gas air mata tersebut harus dibayar mahal. Suporter mengalami sesak napas dan tak sedikit dari mereka jatuh pingsan dalam tragedi Kanjuruhan ini. Ribuan supporter yang berhamburan berdesakan di pintu keluar hingga terinjak-injak dan sesak nafas dan menyebabkan ratusan jiwa melayang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Saya telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya," ucap Jokowi dalam konferensi pers daring, Minggu (2/10/2022).

Jokowi juga meminta PSSI menghentikan sementara kompetisi Liga 1 hingga evaluasi dan perbaikan prosedur dilakukan.(*)

Sumber: Suara.com

Kanjuruhan Arema FC Gus Miftah BRI Liga 1 Aremania


Loading...