CERITA Penonton yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan, Makin Ricuh Saat Ada Tembakan Gas Air Mata

CERITA Penonton yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan, Makin Ricuh Saat Ada Tembakan Gas Air Mata
Liputan6.com
Editor: Malda Sport Style —Minggu, 2 Oktober 2022 13:04 WIB

Terasjabar.id - CERITA Penonton yang Selamat dari Tragedi di Kanjuruhan, Makin Ricuh Saat Ada Tembakan Gas Air Mata 

Saksi menyatakan banyaknya korban jiwa di tragedi Kanjuruhan akibat sesak napas dan terinjak-injak usai Polisi menembakkan gas air mata.

Kericuhan pecah pasca-laga Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Terjadi kepanikan massa yang menyulut hadirnya korban jiwa.

Jumlah korban meninggal dunia dilaporkan mencapai 130 orang, sementara korban luka-luka mencapai 180 orang.

Salah satu korban selamat menceritakan pengalamannya di twitter dengan username @Rezqiwahyu05.

Awalnya suporter masuk ke lapangan untuk menyampaikan kritik ke pemain dan ofisial Arema FC karena kalah.

Namun jumlah suporter masuk ke lapangan semakin banyak, yang membuat situasi tak kondusif.

Polisi merespons situasi itu dengan menembakkan gas air mata dan melakukan sejumlah tindakan preventif dengan memukul mundur massa.

"Aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan," tulis @Rezqiwahyu05.

"Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara."

"Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata."

"Banyak ibu" wanita" orang tua Dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata.... Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet..," tambahnya.

Saksi mata lainnya bernama Dwi mengaku melihat banyak korban jiwa tewas karena terinjak-injak dan sesak napas akibat tembakan gas air mata dari polisi.

"Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afina membenarkan bahwa polisi menembakkan gas air mata.

Namun hal itu dilakukan karena massa sulit dikendalikan dan rusuh di lapangan.

"Sehingga terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata," kata Nico.

"Hanya sebagian yang turun ke lapangan, sekitar 3.000 suporter."

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi."

Jika gas air mata terhirup efeknya ternyata sangat fatal. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan.


"Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," tambahnya.

Dengan jumlah korban jiwa sebanyak ini, tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) dipastikan jadi tragedi sepak bola paling pilu di Indonesia.

Tragedi Kanjuruhan bahkan jadi tragedi sepak bola terpilu nomor 2 di dunia.

Peristiwa paling memilukan di dunia sepak bola menewaskan 328 orang di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964.

(Sumber: Bolasport.com)

Arema Kanjuruhan Persebaya Derby Jatim viral Surabaya BRI Liga 1 Jawa Timur Aremania pray for kanjuruhan Gas Air Mata


Loading...